ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 23 April 2021: 'Bersatulah dengan Yesus'
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 23 April 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk bersatu dengan Tuhan dalam Perayaan Ekaristis.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM-DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 23 April 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk bersatu dengan Tuhan dalam Perayaan Ekaristis.
Dalam Bacaan Pertama, Kisah Para Rasul menggambarkan kisah Saulus yang mendapat pencerahan dari Allah setelah mengalami kisah pertemuan dengan Allah sendiri. Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain.
Sedangkan dalam Bacaan Injil, Yohanes mengisahkan tentang pertengkaran antara Yesus dengan orang Yahudi setelah Yesus menegaskan Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Atas dasar ini RP Lukas Gewa Tiala SVD mengajak umat Katolik untuk medekatkan diri kepada Allah dan bersatu dengan-Nya.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 22 April 2021: Yesus Adalah Roti Hidup

Bacaan Pertama: Kis 9:1-20
Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.
Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa daripadanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya,
"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Jawab Saulus, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya, "Akulah Yesus yang kau aniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota.
Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu,
tetapi tidak melihat seorang juga pun.
Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.
Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, "Ananias!" Jawabnya, "Ini aku, Tuhan!" Firman Tuhan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus.
Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya,
supaya ia dapat melihat lagi."
Jawab Ananias, "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
Tetapi firman Tuhan kepadanya, "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku
untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel.
Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan
yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis.
Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikanlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: DOA, Bacaan, Renungan Harian Katolik Rabu, 21 April 2021: Tuhan Yesus Roti Hidup, Percaya Pada-Nya

Bacaan Injil: Yoh 6:52-59
Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antarmereka sendiri dan berkata, "Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
Maka kata Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 16 April 2021: Duduklah di Hadapan Yesus

Renungan
“Bersatulah dengan Yesus”
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Jumat, 23 April 2021.
Saya ajak anda merenungkan soal kesiapsediaan Bersatu dengan Tuhan selalu dengan selalu menyantap Tuhan sebagai makanan rohani kita, Tuhan kita sebagai Roti Hidup.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jika hendak melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra, kita biasanya mempersiapkan tubuh kita dengan mengonsumsi makanan yang mengandung energinya lebih dari biasanya.
Jika musim menanam padi tiba misalnya, tentu akan ada pekerjaan ekstra di sawah, para petani biasa selalu menyediakan menu yang agak berbeda di atas meja setiap pagi dan malam karena kerja keras yang akan mereka lakukan dan yang telah mereka lalukan.
Demikianpin, saya yakin dan percaya bahwa kalau kita mencita-citakan sebuah kehidupan yang kekal, yakni kehidupan bersama Allah, tentulah kita harus mengisi hidup kita dengan makanan yang memungkinkan kita masuk dalam kehidupan yang kekal itu. Makanan apakah itu? Roti Hidup, yakni makanan yang datang dari Allah sendiri.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus,
Kita dibentuk oleh apa yang kita makan. Kita membutuhkan makanan yang tepat untuk sebuah kehidupan yang tepat. Yesus menawarkan diri-Nya untuk kita makan.
Menyantap Tubuh Yesus itu berarti menyantap seluruh kenyataan Yesus, kata-kata-Nya, pengajaran-Nya, perasaan dan tindakan-Nya, tubuh-Nya sendiri; sehingga bukan kita lagi yang hidup melainkan Kristus yang hidup.
Baiklah saat Ekaristi, saat menyambut-Nya, dalam iman kita pahami bahwa kita sedang mengunyah dan menelan secara penuh dan total seluruh kenyataan hidup Yesus. Sebagaimana Yesus menjadi manusia benar dihadapan Bapa, demikianlah kita menjadi manusia benar di hadapan Bapa, manusia yang hidup bersama Bapa.
Saudara dan saudariku, ini adalah satu hal yang sangat tidak mudah untuk kita lakukan.
Sulit ditengah dunia yang menawarkan banyak hal sebagai pemuas rasa lapar dan dahaga baik itu jasmani ataupun rohani, misalnya dengan segala kemewahan, segala gadget yang ada, dll.
Untuk bisa sungguh menyantap Yesus secara total, maka harus ada kesediaan hati dan komitmen total juga dari setiap orang yang percaya, dari kita semua.
Disamping itu juga tentunya kerendahan hati, untuk bisa melihat Yesus dan kemudian menjadikanNya satu dengan diri kita. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 7 April 2021: Temukan Yesus Dalam Ekaristi

Doa
Ya Allah Bapa dalam Surga, terima kasih dan Syukur atas kasih CintaMu pada kami. Kami ingin menjadi manusia benar di hadapan-Mu.
Dan kami yakin dengan bersatu di dalam Yesus, kami dibentuk untuk menjadi benar bagi-Mu. Kami mengucap syukur atas anugerah mulia ini. TOLONGLAH DAN BANTULAH KAMI.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita cintai dan sayangi, dibimbing, dilindungi, dan diberkati Allah Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Berita-berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik