HAJAB! Pasukan Setan Turun Tangan Musnahkan Teroris KKB Papua, Kemampuannya Bikin Merinding Lawan
Menurut laporan terbaru untuk menumpas KKB Papua, Indonesia mengerahkan pasukan khusus TNI dijuluki "Pasukan Setan" untuk mengenyahkan teroris itu
TRIBUNBATAM.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sepertinya benar-benar "menyesal" menembak Kabinda Papua Brigjen Gusti Putu Danny Karya Nugraha.
Resmi dicap sebagai teroris di Indonesia, gabungan TNI Polri langsung menggempur kelompok kriminal yang kerap meneror warga dan aparat tersebut.
Gugurnya Kabinda Papua Brigjen Gusti Putu Danny Karya Nugraha adalah bukti beringasnya KKB di Papua.
Meninggalnya sosok Brigjen tersebut membuat pemerintah "murka".
Kelompok ini diperintahkan dibabat habis, setelah keberingasan KKB meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut laporan terbaru, untuk menumpas KKB Papua, Indonesia mengerahkan pasukan khusus TNI yang dijuluki "Pasukan Setan".
Mereka adalah prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda, yang ditugaskan memburu KKB di wilayah Papua.
Baca juga: KKB Teroris Papua Segera Tamat? Prajurit TNI Pilihan Tiba di Lokasi Persembunyian KKB
Diketahui, "Pasukan Setan" ini memiliki markas di Pangdam III Siliwangi, di Kota Bogor.
Menurut Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, menyebut seluruh personel Yonif Garuda siap diberangkatkan.
Mereka siap bertugas di daerah rawan di Papua, untuk membela NKRI.
Selain itu, Yonif Garuda yang ditugaskan untuk memberantas KKB Papua ternyata bukanlah unit sembarangan.

Mereka dianggap satuan unit khusus yang memiliki sejumlah kemampuan mumpuni dalam melakukan operasi militer (OMP) hingga perang (OMSP).
Menurut Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan, pasukan ini sudah menjalani latihan taktik dan beberapa teknik pertempuran.
Selain itu mereka juga memiliki kemampuan mengendus atau mencium musuh dengan baik.
Kemampuan itulah yang membuat Yonif Garuda sampai memiliki julukan pasukan setan.
Yonif Garuda sendiri, merupakan kesatuan dalam Batalyon infanteri TNI Angkatan Darat.
Mereka, memiliki kemampuan mumpuni untuk melaksanakan berbagai operasi militer bahkan dalam perang sekalipun.
Kemampuan mereka salah satunya adalah mampu dengan mudah melacak keberadaan musuh dengan sangat baik.
Baca juga: Kehebatan Pasukan Setan Pemburu KKB Papua, Tak Terlihat hingga Ahli Eksekusi Musuh
Mereka memiliki ciri khas memakai tanda pengenal tutup kepala dengan baret warna hijau.
"Dengan kemampuan yang dimiliki, kami yakin satuan ini dapat menumpas kelompok KKB Papua, dengan memerhatikan faktor keamanan dalam setiap langkah dan tindakan," kata Kasdam Siliwangi.
Namun walau sempat menjadi "musuh" militer Indonesia, ada beberapa warga yang bergabung dengan KKB, akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Alasannya pun beragam-ragam, seperti salah satu kisah di bawah ini.
Dilansir dari palu.tribunnews.com pada Sabtu (1/5/2021), Kapolres Yapen AKBP Ferddyan Indra Fahmi sempat melakukan hal nekat.

Di mana dia nekat masuk ke markas KKB tanpa senjata.
Tentu saja sikap AKBP Ferddyan Indra Fahmi itu berbahaya karena dia bisa ditembak mati.
Tapi ternyata AKBP Ferddyan Indra Fahmi punya pikiran lain, dia mau menghentikan konflik tanpa senjata.
Siapa yang sangka kehadiran Kapolres Yapen itu berhasil menarik perhatian anggota KKB.
Jadi, tidak ada pertumpahan darah karena sikapnya itu.
Bahkan kini AKBP Ferddyan Indra Fahmi dikenal sebagai penakluk hati KKB di Yapen.
Ini karena AKBP Ferddyan Indra Fahmi menggunakan cara bicara dari hati ke hati.
Dan benar saja, sikap AKBP Ferddyan Indra Fahmi itu lantas membuat salah satu pimpinan KKB Papua Noak Orarei bertobat dan menyatakan kembali setia kepada NKRI.
Baca juga: Jokowi Kirim Pasukan Setan ke Papua Tumpas Habis KKB Teroris
"Saya berupaya untuk menyerang tanpa pasukan dan menang tanpa merendahkan," cerita AKBP Ferddyan Indra Fahmi.
"Maka, yang dipilih bukan pendekatan hukum, tapi restorative justice."
Ada lagi strategi yang digunakan AKBP Ferddyan Indra Fahmi untuk membujuk para anggota KKB untuk 'pulang'.
Paling mudah, biasanya menggunakan anggota keluarga dari anggota KKB Papua.
Misalnya istri, anak, orangtua, atau saudaranya.

Ternyata AKBP Ferddyan Indra Fahmi menggunakan pintu masuk melalui istri dan kakak kandungnya.
Tapi itu tidak mudah karena keluarga anggota KKB Papua sudah tahu bahwa anggota keluarganya berkhianat kepada NKRI, hukumannya jelas hukuman yang berat.
Oleh karenanya mereka akan menghindari.
Seperti yang dilakukan istri dari Noak Orarei yang sempat menghindari tim bentukan AKBP Ferddyan Indra Fahmi.
Walau susah, pelan-pelan mereka berhasil masuk ke lingkungan keluarga.
Caranya membantu kehidupan sehari-hari keluarga Noak Orarei.
Dari situlah istrinya mulai membuka hati kepada AKBP Ferddyan Indra Fahmi.
Bahkan sempat curhat bahwa suaminya jarang pulang.
Tapi AKBP Ferddyan Indra Fahmi membalas bahwa Noak Orarei mau kembali, catatan kriminalnya akan dihapus.
Dan sekali lagi, tidak mudah mendapat kepercayaan mereka walau dengan iming-iming sebesar itu.
Baca juga: Beringas Teror Warga dan Aparat, KKB Papua Sekarang Ngemis ke Jokowi Setelah Diserbu TNI Polri
Sebab, Noak Orarei benar-benar ingin memastikan bahwa catatan kriminalnya dihapus jika mau kembali ke NKRI.
Itu syaratnya agar mau bertemu AKBP Ferddyan Indra Fahmi dan tentunya tapa senjata.
Siapa sangka syarat itu dengan mudah dilakukan AKBP Ferddyan Indra Fahmi.
Pertemuan itu akhirnya berakhir bahagia dan disaksikan istri dan kakak Noak Orarei.
Dia juga menyerahkan diri dan menyerahkan senjata mereka di Kantor Polres Kepulauan Yapen.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)
SUMBER: INTISARI