BATAM TERKINI
Tak Ada Lagi Zona Hijau Covid-19 di Batam, Waspadai Lonjakan Corona Jelang Lebaran 2021
Perkembangan terbaru Covid-19 di Batam tidak ada lagi zona hijau. Hal ini memancing kekhawatiran lonjakan corona jelang lebaran 2021
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tak ada lagi zona hijau Covid-19 di Batam. Dari 12 kecamatan, 9 kecamatan zona merah dan 3 lainnya zona kuning.
Hingga Sabtu (1/5/2021), total kasus Covid-19 di Batam mencapai 7.284.
Terjadi penambahan 27 kasus corona di Batam.
Kondisi ini patut diwaspadai mengingat peluang lonjakan kasus akan terjadi menjelang lebaran 2021.
Seluruh kecamatan di wilayah Mainland pun kini telah berzona merah.
Kecamatan Batam Kota memiliki 165 kasus aktif, Nongsa 43 kasus, Bengkong 69 kasus, Batuampar 24 kasus.
Lalu Kecamatan Lubukbaja 76 kasus, Sekupang 108 kasus, Batuaji 84 kasus, Sagulung 65 kasus dan Sei Beduk 31 kasus.
Baca juga: Bupati Karimun Positif Covid-19, Kontak Erat Keluarga, Kini Isolasi Mandiri

Wilayah Hinterland pun seluruhnya didominasi zona kuning, yakni Kecamatan Belakang Padang dengan 10 kasus, Bulang 4 kasus, dan Galang tambah 1 kasus
Bayi Positif Covid
Di antara 27 kasus baru corona di Batam, seorang bayi di Batam berinisial Fa positif covid-19.
Pasien nomor 7270 yang tinggal di kawasan Rusun Pemko Li Putra Jaya Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji dirawat tanpa ada keluhan.
Ia kini menjalani isolasi di RS Elisabeth Batam di Sei Lekop.
Bayi yang positif virus corona di Batam merupakan bagian dari penambahan 27 kasus baru yang terhimpun sejak Sabtu (1/5/2021).

Pasien kasus baru tersebut terdiri dari 10 pasien bergejala (suspek) dan lainnya tanpa gejala (asimptomatik).
Sebanyak 13 pasien di antaranya berasal dari Kecamatan Lubukbaja.
Lalu 2 orang warga Batuaji, 2 warga Batu Ampar, 6 warga Kecamatan Batam Kota, 3 warga Bengkong dan 1 orang warga Nongsa.
Pasien-pasien baru itu berasal dari latar belakang usia dan profesi berbeda-beda.
Dengan adanya penambahan kasus baru, angka kasus covid-19 di Batam kini mencapai 7.284 kasus.
Rinciannya, 6.443 pasien sembuh corona.

Kemudian 161 meninggal dunia akibat covid-19 dan 680 sedang dirawat.
"Saat ini, tingkat kesembuhan mencapai 88,4 persen, tingkat kasus aktif 9,3 persen, dan tingkat kematian 2,2 persen," ujar Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Minggu (2/5/2021).
Kedatangan TKI Membludak
Perhatian penanganan Covid-19 di Batam terbagi dengan kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) lewat Batam membludak selama tiga hari belakangan sejak Rabu (28/4/2021).
Hingga Jumat (30/4/2021), setidaknya 634 orang PMI atau Tenaga Kerja Indonesia/ TKI masuk Batam yang dipulangkan dari Singapura dan Malaysia.
Dari total itu, mereka menjalani karantina pada tiga lokasi berbeda.
Sebanyak 323 orang menjalani karantina di Rusun Pemko Batam di kawasan Batamec Tanjunguncang.
Lalu 155 orang PMI, menjalani karantina di Rusun BP Batam Tanjunguncang.
Kemudian 156 orang lainnya menjalani karantina di Rusun Pemko Batam Putra jaya Tanjunguncang.
Petugas medis yang menangani PMI di Tanjunguncang, dr Anggita menjelaskan dari 323 orang PMI yang menjalani karantina di Rusun Batamec Tanjunguncang 35 orang di antaranya dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang karena positif covid-19.
Sementara dari 155 yang menjalani karantina di Rusun BP Batam, 4 orang dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang karena terkonfirmasi positif covid-19.
Dua orang di antaranya sudah pulang.
Proses kepulangan PMI lewat Batam sebelumnya menjadi perhatian, terlebih sejak kasus covid-19 di Kepri meningkat.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bahkan menyebut, penambahan kasus baru virus corona di Kepri, Peningkatan kasus yang terjadi di Kepri, menurutnya juga ada dari dampak terhadap kedatangan para Pekerja Imigran Indonesia (PMI).
Sebagai informasi, terhitung dari Januari 2021 lalu, PMI yang masuk ke Indonesia melalui Batam sudah mencapai 13 ribu.
Hal ini diungkapkan sebelumnya oleh Danrem 033/Wira Pratama, Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu.
Kondisi ini, diprediksi akan semakin bertambah hingga lebaran nanti.
Ansar Ahmad pun sebelumnya berkoordinasi dengan sejumlah Menteri.
Ia meminta agar proses pemulangan PMI dari Malaysia dan Singapura tidak hanya terfokus di Kepri.
Namun juga sejumlah daerah lain seperti Dumai, Tanjung Balai dan daerah terdekat lainnya.
Dari total PMI yang masuk melalui Batam, sebelumnya juga ada temuan sekitar 80 PMI yang dinyatakan menggunakan surat PCR palsu.
"Untuk kepulangan PMI per harinya mulai Selasa (27/4/2021) sebanyak 6 orang.
Rabu (28/4/2021) sebanyak 141 orang, Kamis (29/4/2021) sebanyak 171 orang.
Sementara jumat (30/4/2021) sebanyak 160 orang.
Dia mengatakan sampai saat ini PMI, masih terus ada yang pulang maupun dipulangkan dari Singapura dan Malaysia.. (*/TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam