Stres Tangani Lonjakan Pasien Covid-19, Dokter Muda India Pilih Akhiri Hidup Saat Istri Lagi Hamil

Dokter muda India itu mengalami depresi setelah menangani 7-8 pasien kritis setiap hari di rumah sakit.

tangkap layar NDTV.com
Vivek Rai Dokter Muda yang Stres Tangani Lonjakan Pasien Covid-19 di India Pilih Bunuh Diri dan Tinggalkan Istri yang Lagi Hamil 

TRIBUNBATAM.id, INDIA- Stres tangani lonjakan pasien Covid-19, dokter muda di India ini pilih bunuh diri.

Ia pun tewas dan meninggalkan istrinya yang sedang mengandung.

Seperti diketahui, saat ini India tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Melonjaknya kasus Covid-19 di India membuat banyak tenaga medis kewalahan.

Tak sedikit dari tenaga medis tersebut yang bahkan stres berat.

Baca juga: Tertinggi Sejak Pandemi Terjadi, India Catatkan 3.689 Kematian dalam Kurun Waktu 24 Jam

Baca juga: Covid-19 di India Semakin Mengerikan, Sehari 3500 an Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Kasus Kematian India Hari Ini Hampir 4 Ribu, Rumah Sakit Sampai Krisis Oksigen Medis

Seperti yang dialami seorang dokter residen di rumah sakit swasta di Delhi, India belum lama ini.

Dokter muda India itu mengalami depresi setelah menangani 7-8 pasien kritis setiap hari di rumah sakit.

Dokter bernama Vivek Rai itu akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dan meninggal beberapa hari lalu.

Kabar kematian sang dokter kemudian dikabarkan oleh mantan kepala Asosiasi Media India (IMA) Dr. Ravi Wankhedkar lewat akun Twitter miliknya.

"Dia adalah seorang dokter yang sangat brilian dari Gorakhpur (Uttar, Pradesh) dan membantu menyelamatkan ratusan nyawa selama pandemi," kata Dr. Ravi dikutip dari NDTV, Minggu (2/5/2021).

Ravi melanjutkan, Dr Vivek Rai telah merawat pasien Covid-19 di rumah sakit swasta selama satu bulan terakhir.

Baca juga: Jangan Seperti India, Viral Pasar Tanah Abang Sesak Penuh Pengunjung: Posko Pengamanan Didirikan

Baca juga: India Remuk Redam Diserang Corona, Cetak Rekor 400.000 Kasus Sehari, Dalam 24 Jam 3.523 Orang Tewas

Baca juga: Rupanya India Sempat Angkuh saat Kasus Covid-19 Menurun, Sekarang Negeri Anak Benua Seperti Perang

Selama masa tugasnya, dia selalu menangani tujuh hingga delapan pasien kritis setiap harinya.

Dokter muda itu lantas mengalami depresi setelah semakin banyak orang sekarat karena Covid-19.

"Karena situasi yang membuat dia frustasi, dia mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hidupnya sendiri daripada hidup dengan penderitaan dan emosi orang-orang yang meninggal dalam pantauannya," imbuh Dr Wankhedkar.

Menurut Dr. Ravi, kematian dokter muda ini adalah dampak dari sistem penanganan Covid-19 yang buruk.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved