ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Sabtu, 8 Mei 2021: ‘Orang Pilihan Tuhan, Siap Dibenci’

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Sabtu, 8 Mei 2021 menyadarkan umat Katolik akan konsekuensi menjadi pengikut Yesus Kristus.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
zoom-inlihat foto DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Sabtu, 8 Mei 2021: ‘Orang Pilihan Tuhan, Siap Dibenci’
ISTIMEWA
LUKISAN - Dibenci karena nama Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 24 Maret 2021: Tinggallah dalam Kebenaran Yesus

ILUSTRASI - Yesus menyelamatkan Petrus yang terjebur ke dalam laut 2
ILUSTRASI - Yesus menyelamatkan Petrus yang terjebur ke dalam laut 2 (ISTIMEWA)

Renungan

‘Orang Pilihan Tuhan, Siap Dibenci’

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Sabtu, 08 Mei 2021.

Saya ajak anda hari ini merenungkan soal Kita para murid Kristus, Kita adalah Orang Pilihan; dan karena kita orang pilihan, kita siap untuk dihina dan dibenci oleh Dunia, siap tanggung penderitaan.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, hidup sebagai minoritas di antara mayoritas memang tidak mudah, dan sering tidak mengenakan.

Kita harus pandai pandai membawa diri, melihat situasi dan orang orang yang ada disekitar kita.

Membicarakan agama di negara Indonesia ini tampaknya masih mengandung resiko yang besar.

Sensitivitas penganut agama masih besar. Tersinggung sedikit bisa marah, merasa dihina, pembakaran atau perang saudara bisa terjadi. Orang mudah dikucilkan.

Inilah tantangan kita sebagai orang beriman, lebih lebih minoritas ditengah tengah mayoritas.  

Inilah kenyataan yang harus kita terima, dinegara kita yang berpedomankan Pancasila ini.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, sabda Yesus hari ini telah mengingatkan kita: 

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. “

Sabda Yesus hari ini bukan untuk menakut nakuti, namun untuk mengajak jika untuk tetap waspada dan sadar akan situasi lingkungan kita.

Justru kita dipanggil sebagai garam, sedikit namun terasa asin, menjadi terang menyinari kegelapan.  Tugas perutusan membangun Kerajaan Allah didunia ini tidak berhenti pada zaman para rasul.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved