Kopassus Turun ke Papua, 2 Anggota KKB Pimpinan Lerimayu Telenggen Tewas

Kopassus ikut bergabung dalam tim TNI dari kesatuan Kostrad dan Yonif 500/R saat kontak senjata di Kampung Kampung Wuloni, Distrik Ilaga Puncak, Papua

Kolase/ist
Kopassus Turun ke Papua, 2 Anggota KKB Pimpinan Lerimayu Telenggen Tewas. Ilustrasi Kopassus 

Udara pegunungan yang sejuk dan tak jarang jalur-jalur ini berkabut, karena terletak di ketinggian.

"Kami selalu berjalan beriringan jika ada suatu kejadian penembakan atau kekerasan lainnya di jalur ini," kata Amiruddin, salah satu sopir Wamena-Puncak Jaya, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis.

Ilustrasi - Kehebatan Pasukan Setan pemburu KKB Papua, tak terdeteksi penglihatan dan jago eksekusi musuh
Ilustrasi - Kehebatan Pasukan Setan pemburu KKB Papua, tak terdeteksi penglihatan dan jago eksekusi musuh (ist)

Tak jarang untuk melewati jalur ini, sejumlah angkutan antarkabupaten dikawal oleh aparat keamanan.

"Ada juga jalur-jalur tertentu yang harus dilalui dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti penembakan atau kekerasan lain yang biasa dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tambah Amiruddin.

Tak heran jika tiga kabupaten itu dijuluki sebagai segitiga hitam oleh Kepolisian Daerah Papua.

Ini dikarenakan banyaknya kasus penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Di Lanny Jaya misalnya KKB dikuasai oleh Puron Wenda dan Enden Wanimbo.

Lalu di Kabupaten Puncak Jaya, KKB dikuasai oleh beberapa kelompok yakni Goliat Tabuni dan juga kelompok Yambi pimpinan Lekagak, Tengahmati Telenggen dan Kalenap Murib.

"Kelompok Yambi ini yang diduga selalu menyeberang ke wilayah Kabupten Puncak dan melakukan aksi penembakan dan kekerasan disana," kata mantan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Polda Papua mengklaim bahwa KKB yang sering melakukan aksi kekerasan di tanah Papua tak ada hubungannya dengan suatu organisasi.

Baca juga: KKB Papua Semakin Ganas, Bakar Sekolah dan Puskesmas, Kapolda Berikan Penjelasan

Kepentingan KKB ini adalah untuk mempertahankan sebagai kelompok pengacau dan ingin tetap menunjukkan eksitensi dengan merampas senjata, menganiaya, membunuh serta melakukan kekerasan.

"Sepanjang Desember 2015-Maret 2016 sudah ada tiga catatan penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh KKB.

Ini tak bisa lagi dibiarkan dan harus ditindak tegas," kata Kapolda Paulus.

Menyikapi aksi penembakan yang dilakukan KKB, Polda Papua berencana membuat operasi khusus penegakan hukum di 3 kabupaten yang dijuluki segitiga hitam tersebut.

Operasi yang dimaksud hampir sama dengan operasi yang saat ini sedang berlangsung di Poso.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved