Erick Thohir Meradang, Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Karena Masalah Swab Palsu
Menteri BUMN Erick Thohir memecat seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) buntut alat swab bekas di Bandara Kualanamu.
TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Menteri BUMN meradang setelaha adanya kasus Swab palsu yang dilakukan oleh PT Kimia Farma.
Tak heran, Erick Thohir memecat seluruh direksi yang ada.
Menteri BUMN Erick Thohir memecat seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) buntut alat swab bekas di Bandara Kualanamu.
Lalu bagaimana sejarah PT Kimia Farma Diagnostika yang merupakan anak usaha PT Kimia Farma Apotek ini?
KFD sendiri merupakan anak usaha PT Kimia Farma Apotek yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Perusahaan yang lebih dikenal dengan Kimia Farma Lab ini tercatat memiliki dua orang direksi.
Pertama yakni direktur utama yang dijabat dijabat oleh Adil Fadilah Bulqini.
Sosok direksi lainnya yakni Ilham Sabariman yang menempati posisi direktur keuangan, umum, dan SDM.
Keduanya ditunjuk sebagai direksi PT Kimia Farma Diagnostik sejak rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Maret 2015.
Dikutip dari laman resmi perusahaan, PT Kimia Farma Diagnostik awalnya merupakan unit usaha di bidang laboratorium Kimia Farma yang sudah ada sejak tahun 2003.
Lini bisnis laboratorium dirintis sekaligus untuk melengkapi portofolio bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk di segmen layanan jasa kesehatan.
Labnya banyak dibangun dengan memanfaatkan jaringan apotek milik Kimia Farma yang sudah tersebar di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Kimia Farma mulai memisahkan unit bisnis labnya menjadi perusahaan terpisah.
Pada tahun 2008, BUMN farmasi ini resmi mendirikan perseroan yang nantinya jadi cucu perusahaan.
Namun baru di tahun 2010, Unit Bisnis Laboratorium Klinik Kimia Farma berubah menjadi entitas mandiri yang kemudian disebut PT Kimia Farma Diagnostika atau KFD sebagai anak perusahaan dari PT Kimia Farma Apotek.