NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Ngobrol Bareng Disdik Kepri, Belajar Jarak Jauh Lagi Episode Dua
Kadisdik Kepri M Dali mengatakan, proses belajar mengajar masih berpedoman pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Belajar secara daring atau belajar jarak jauh kembali diterapkan pada sejumlah sekolah di Provinsi Kepri.
Dalam sesi News Webilog Tribun Batam edisi Senin (24/05/2021), Kepala Dinas Pendidikan atau Disdik Kepri, M Dali menerangkan penerapan belajar jarak jauh itu.
Turut hadir Kasi Kurikulum SMK, Nelson dan Kasi Kurikulum SMA, M. Chaidir.
Dalam kesempatan tersebut Kadisdik Kepri, M. Dali menyampaikan, bahwa dalam era pandemi Covid-19 sampai saat ini masih proses belajar-mengajar berperdoman pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.
Di antaranya adalah Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri sebagai panduan pelaksanaan pendidikan di daerah.

"Kami masih berpedoman dengan SKB4 Menteri yang diteruskan melalui surat edaran Gubernur dan diteruskan Dinas Pendidikan," sebut Dali kepada TribunBatam.id.
Ia mengatakan, dalam SKB4Menteri esensinya pembelajaran tatap muka boleh dilakukan oleh satuan pendidikan.
Dengan catatan situasi di daerah tersebut menunjukan situasi yang aman terhadap Covid-19 atau zona daerah hijau.
Ditanyakan oleh host bagaimana dengan surat edaran Walikota Batam terhadap pembatasan kegiatan masyarakat termasuk proses belajar tatap muka?
"Tentu itu harus diikuti. Seperti yang disampaikan sebelumnya, sesuai locus atau tempatnya sedang ada peningkatan kasus seperti di Batam," ucapnya.
Dali pun yang terhenti menjadi nara sumber dikarenakan adanya rapat seluruh Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menginformasikan bahwa proses belajar mengajar tatap muka terbatas akan dilakukan pada Juli mendatang.
Baca juga: PPDB 2021 - SMKN 8 Khusus Farmasi Batam Tunggu Teknis Disdik Kepri
Baca juga: Pengumuman Kelulusan SMA Sederajat, Disdik Kepri Ubah Jadwal, Cegah Anak Keluyuran
Kepala Seksi Kurikulum SMK Disdik Kepri, Nelson menyampaikan, bahwa dalam data yang sudah mendapat izin belajar tatap muka ada sebanyak 36 sekolah SMK di Kepri.
Izin diberikan terhitung dari Januari pada ajaran baru 2020/2021.
"Terkait surat edaran Wali Kota Batam tersebut. Kita menyurati Satuan Pendidikan tingkat SMA/SMK/SLB agar kembali pada proses daring lagi," ujarnya.
Ditanyakan, bagaimana dengan Kabupaten/Kota lainnya?
"Sesuai yang disampaikan Kadisdik. Tetap melihat bagaimana situasi daerah terhadap perkembangan Covid-19.
Bila sudah melakukan tatap muka dan ternyata kasusnya mendadak naik, kembali lagi pada proses daring.
Seperti di Kota Batam ini," ujarnya.
Menambahkan apa yang disampaikan Nelson, Kasi Kurikulum SMA Disdik Kepri, M. Chaidir menyampaikan, satuan pendidikan yang dapat melaksanakan proses belajar tatap muka harus melakui prosedur yang ketat.
Pertama, Orang tua/wali peserta didik dapat memilih Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM Terbatas) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anaknya.
Kedua, Penyediaan layanan pembelajaran PTM Terbatas atau PJJ dilaksanakan paling lambat tahun ajaran 2021/2022.
Ketiga, Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran
Keempat, Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan ditemukan kasus konfirmasi COVID-19 di satuan pendidikan Pemerintah Daerah.
Kepala Satuan Pendidikan wajib melakukan penanganan kasus yang diperlukan dan dapat memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.
"Dalam hal satuan pendidikan belum dapat memenuhi ketentuan (pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap).
Maka penyelenggaraan pembelajaran pada satuan pendidikan mengacu pada SKB4 Menteri," sebutnya.
Ditanyakan, apakah ada solusi yang dilakukan Disdik Kepri terkait susahnya jaringan bagi wilayah hiterland yang ada di Kepri?
"Kami sadari itu, dan kita selalu sampaikan agar guru atau satuan pendidikan bisa membuat inovasi.
Seperti, bisa guru tersebut datang ke rumah-rumah siswa-siswinya.
Kalau daerah hiterland juga siswanyakan tidak sebanyak seperti sekolah yang berada di Kota.
Jangan sampai ilmu, sesuai pembelajaran yang wajib diberikan kepada siswanya tidak tersampaikan dengan baik.
Buatlah inovasi yang sangat memudahkan siswa memahami mata pelajaran," jawabnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Disdik Kepri