OTOMOTIF
Relaksasi PPnBM 0 Persen Pembelian Mobil Sudah Berakhir, Harga Toyota Avanza Bakal Naik Bulan Ini
Pada Juni, potongan harga akan berkurang seiring dengan berlakunya insentif PPnBM tahap dua hingga Agustus 2021 mendatang.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pemberlakuan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga nol persen untuk pembelian kendaraan bermotor yang berlaku sejak awal Maret lalu telah berakhir pada Mei 2021.
Sedangkan pada Juni nanti, potongan harga akan berkurang seiring dengan berlakunya insentif PPnBM tahap dua hingga Agustus 2021 mendatang.
Pada tahap tersebut, pemerintah hanya menanggung 50 persen tarif PPnBM, sementara sisanya akan dibebankan kepada konsumen.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, harga resmi akan dirilis akhir Mei 2021. Termasuk untuk kenaikan harga mobil Avanza yang selama ini menjadi primadona di kelas LMPV.
“Harga dari TAM ke diler akan disampaikan di akhir bulan Mei ini. Namun untuk OTR akan ditentukan oleh diler,” ucap Anton kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sementara itu, tenaga penjual Toyota di Jakarta Timur mengatakan akan ada penyesuaian harga mulai bulan depan untuk kategori mobil yang menerima diskon PPnBM.
“Juni ada kenaikan harga, mengikuti perubahan PPnBM jadi 50 persen. Estimasi kenaikan Rp 10 juta,” ujar tenaga penjual tersebut, Sabtu (30/5/2021).
Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu tenaga penjual Toyota di Jakarta Barat. “Kenaikan harga Toyota Avanza belum keluar, kenaikan harganya sekitar Rp 8 jutaan sampai Rp 10 jutaan. Awal Juni nanti kita informasikan,” kata dia.
Inden melonjak
PT Toyota Astra Motor (TAM) membenarkan adanya inden sejumlah model yang mendapatkan relaksasi PPnBM hingga satu bulan hingga empat bulan. Adapun hal ini merupakan dampak dari peningkatan permintaan sementara pasokannya tidak bisa serta merta dapat ditingkatkan.
Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengungkapkan pada Februari 2021 sebelum diberlakukannya PPnBM, penjualan ritel Toyota yaitu 12.500an unit. Di Maret, meningkat 110,9% menjadi 26.000-an unit. Di April juga masih berada di level yang sama yaitu hampir 26.000 unit.
Adapun pada empat bulan pertama ini, Henry memaparkan kontributor terbesar penjualan ritel Toyota masih didominasi dengan kendaraan 7 seater yaitu Avanza dengan penjualan sebanyak 17.700-an unit, Rush dengan 16.800-an unit, dan Kijang Innova dengan 15.100-an unit.
Henry bilang dirinya bersyukur atas permintaan yang cukup positif ini. Tentunya permintaan ini menunjukkan langkah demi langkah bahwa industri otomotif semakin bergairah. Namun, di tengah permintaan yang melejit, pasokan mobil cukup terbatas sehingga inden tidak terelakkan.
"Untuk inden pastinya ada, tapi setiap model, setiap grade, setiap daerah, dan bahkan setiap dealer memiliki waktu inden yang berbeda-beda. Dan ini sebenarnya normal terjadi ketika ada peningkatan demand, sementara supply tidak bisa serta merta ditingkatkan," jelasnya, Kamis (27/5).
Henry memaparkan untuk inden kurang lebih di kisaran satu sampai empat bulan tergantung model dan dealernya. Oleh karena itu, Toyota Astra Motor terus berusaha semaksimal mungkin, termasuk secara intens berkomunikasi dengan pabrikan agar pelanggan bisa segera mendapatkan unit yang dipesannya.
Salah satu strategi yang dilakukan TAM untuk memenuhi pasokan mobil, pihaknya terus intens berkomunikasi dengan dealer untuk mengetahui keadaan di lapangan seperti apa. Serta juga dengan divisi manufaktur untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. (*)