BERITA TEKNOLOGI

Ada 10 Deretan Fenomena Alam yang Terjadi Sepanjang Juni 2021 Ini

Fenema alam yang akan terjadi pada bulan Juni ini cukup bervariasi mulai dari gerhana matahari cincin hingga hujan meteor.

Pxhere Via Tribun Pontianak
Ada 10 Deretan Fenomena Alam yang Terjadi Sepanjang Juni 2021 Ini. Foto: Ilustrasi Cincin Mata Hari 

TRIBUNBATAM.id - Beberapa fenomena alam dapat bersahabat dan dilihat kasat mata oleh manusia.

Tentu ini, berkat teknologi buatan manusia yang semakin canggih.

Ya, baru saja kita menyaksikan fenomena alam berupa gerhana bulan total atau super blood moon pada Rabu 26 Mei yang lalu.

Untuk pencinta astronomi, tentunya sangat menarik bisa menyaksikan fenomena alam super blood moon tersebut.

Bulan Juni ini, para pecinta astronomi masih akan dimanjakan dengan sejumlah fenomena alam yang tak kalah menariknya disaksikan.

Baca juga: Berita Teknologi: Mau Chat WhatsApp akan Otomatis Hilang Setelah 7 Hari? Ini Fitur Terbaru WA

Fenema alam yang akan terjadi pada bulan Juni ini cukup bervariasi mulai dari gerhana matahari cincin hingga hujan meteor.

Jika tak ingin melewatkan fenomena alam yang terjadi pada bulan Juni ini, berikut jadwal lengkapnya seperti yang dikutip Tribunbatam.id dari Kompas.com.

Berikut beberapa fenomena langit Juni 2021 berdasarkan keterangan tertulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN), yang perlu Anda catat jadwalnya.

Baca juga: Penyebab Gerhana Bulan Super Blood Moon Berwarna Merah, Ini Penjelasan Ilmiahnya

1. Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter dan Saturnus: 30 Mei -3 Juni 2021

Sejak tanggal 30 Mei 2021 yang lalu, tripel konjungsi Bulan, Jupiter dan Saturnus telah menghiasi langit Indonesia.

Fenomena langit ini berlangsung selama lima hari sejak 30 Mei hingga 3 Juni mendatang.

Anda yang ingin mengamatinya dapat menyaksikannya sejak tengah malam hingga fajar bahari dari arah Timur-Tenggara hingga Barat-Barat Daya.

Baca juga: HARI INI Ada Fenomena Alam Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Waspadai Pasang Air Laut

2. Puncak hujan meteor Arietid: 7 Juni 2021

Hujan meteor Arietid adalah fenomena langit di mana hujan meteor ini berada di titik radian (awal kemunculan meteor-nya) terletak di konstelasi Aries, tepatnya dekat bintang Botein (Delta Arietis).

Hujan meteor Arietid sudah aktif sejak 14 Mei 2021 dan akan berlangsung hingga 24 Juni mendatang, namun puncaknya akan terjadi pada tanggal 7 Juni nanti.

Uniknya, fenomena hujan meteor yang satu ini merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.

Pada masa puncaknya nanti, hujan meteor akan terjadi dengan intensitas 50 meteor per jam ketika zenith.

Tetapi untuk wilayah Indonesia intensitasnya berkurang menjadi 19020 meteor per jam.

Baca juga: Fenomena Alam Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni 2020, Ini Waktu Terbaik untuk Menyaksikan

3. Gerhana Matahari Cincin (GMC): 10 Juni 2021

Gerhana Matahari Cincin (GMC) adalah fenomena berikutnya yang akan terjadi di bulan Juni 2021 ini.

Namun, GMC total hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan maksimum terjadi pada pukul 17.43 WIB, 18.43 WITA, 19.43 WIT.

Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan fenomena langit Gerhana Matahari Sebagian.

Baca juga: Fenomena Alam Medan Magnet di Aceh, Mampu Tarik Mobil hingga Sinyal HP Hilang Timbul

4. Konjungsi Inferior Merkurius: 11 Juni 2021

Fenomena langit konjungsi inferior adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Konjungsi inferior sama seperti fase Bulan baru pada Bulan, sehingga Merkurius tidak tampak baik ketika senja maupun fajar.

Konjungsi inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius dari senja ke fajar.

5. Konjungsi Kuartet Bulan, Venus, Pollux dan Mars: 12-14 Juni 2021

Konjungsi kuartet adalah kesejajaran yang terjadi di antara empat benda langit, dalam peristiwa kali ini adalah Bulan, Planet Venus, Pollux dan Planet Mars.

Fenomena ini akan terjadi selama tiga hari sejak 12 hingga 14 Juni mendatang.

Awalnya, konjungsi Bulan bersama-sama dengan Venus, Pollux dan Mars berada di Konstelasi Gemini pada 12 Juni.

Kemudian, Bulan meninggalkan ketiganya dan berpindah menuju Konstelasi Cancer pada 13 dan 14 Juni.

Anda dapat mengamatinya ketika senja astronomis dari arah Barat-Barat Laut dan terbenam seluruhnya pada pukul 20.30 - 21.00 waktu setempat.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah Fenomena Alam Penampakan Dua Matahari di Makassar, BMKG Ungkap Proses Terbentuknya

6. Hujan meteor Ofiukid: 19-20 Juni 2021

Hujan meteor Ofiukid adalah fenomena hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Ofiukus.

Intensitas maksimumnya ketika di zenit hanya 5 meteor per jam.

Anda dapat menyaksikannya dari arah Timur-Tenggara setelah terbenam Matahari, berkulminasi sebelum tengah malam di arah Selatan dan terbenam di arah Barat-Barat Daya sebelum terbit Matahari.

7. Retrograd Jupiter: 20 Juni 2021

Retrograd adalah gerak semu planet yang tampak berlawanan arah (dari Barat ke Timur) dibandingkan dengan gerak normalnya (dari Timur ke Barat) jika diamati dari Bumi.

Retrograd Jupiter dimulai pada 20 Juni pukul 22.11 WIB atau 21 Juni pukul 01.11 WIT.

Namun, puncaknya adalah ketika oposisi di tanggal 20 Agustus dan berakhir pada 18 November pukul 09.38 WIB.

Baca juga: Hujan Meteor Merupakan Salah Satu Fenomena Alam di Dunia, Simak Proses Terjadinya Hujan Meteor

8. Titik Balik Matahari (Solstis) Juni: 21 Juni 2021

Solstis Juni atau titik balik utara Matahari adalah posisi ketika Matahari berada paling Utara terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi.

Sedangkan, jika diamati dari sembarang titik di luar angkasa, belahan Bumi bagian Utara akan terlihat "mendekat" ke arah Matahari.

Oleh karenanya, pengamat yang berada di Garis Balik Utara (Tropic of Cancer 23,4 derajat LS) akan melihat Matahari tepat berada di atas kepala ketika tengah hari.

9. Hujan Meteor Bootid: 27 Juni 2021

Hujan meteor Bootid adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Bootes.

Hujan meteor ini akan aktif pada 22 Juni hingga 2 Juli mendatang.

Tetapi, puncaknya akan terjadi pada tanggal 27 Juni mendatang dengan intensitas bervariasi antara 0-100 meteor per jam ketika di zenit.

Anda dapat menyaksikannya dari arah Timur Laut ketika senja bahari, berkulminasi di arah Utara pada pukul 20.30 waktu setempat dan terbenam di arah Barat Laut pada pukul 02.00 waktu setempat.

Baca juga: Penyebab Gerhana Bulan Super Blood Moon Berwarna Merah, Ini Penjelasan Ilmiahnya

10. Hujan Meteor Scutid: 27 Juni 2021

Pada hari yang sama dengan Hujan Meteor Bootid, puncak hujan meteor lainnya juga akan terjadi pada tanggal 27 Juni 2021 mendatang.

Hujan meteor tersebut adalah Scutid. Hujan meteor Scutid adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Scutum di sekitar bintang Eta Serpentis (Tejat).

Fenomena hujan meteor Scutid akan aktif sejak 2 Juni hingga 29 Juli 2021. Pada puncaknya nanti, intensitas meteor jatuh cukup bervariasi antara 2-4 meteor per jam ketika di zenit.

(*/tribunbatam.id)

BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS

Baca Juga tentang FENOMENA ALAM

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Langit Juni 2021: Gerhana Matahari Cincin hingga 3 Hujan Meteor"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved