ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tangan Tuhan Menyertai-mu’
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik mengajak seluruh umat Katolik untuk menyadari betapa Tuhan menyertai setiap orang.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, "Menjadi apakah anak ini nanti?"
Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya.
Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’

Renungan
‘Tangan Tuhan Menyertai-mu’
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat walafiat dan tak kurang satu apapun, selalu dalam lindungan Kasih Tuhan.
Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian, Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Kamis, 24 Juni 2021, Di Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis.
Saya ajak anda merenungkan: Tangan Tuhan Menyertai-mu. Saudara dan saudariku seiman, kutipan Injil hari ini dibuka dengan menceritakan kelahiran Yohanes Pembaptis.
Dan diakhir Injil dikatakan bahwa: Tangan Tuhan menyertai dia. Ya, tangan Tuhan menyertai dia,
dan hal ini bisa diketahui dengan mujizat mujizat yang terjadi sebelum adanya dia dalam rahim ibunya,
ketika dia lahir dan kehidupan dia sesudahnya, serta mengapa dialah yang dipilih Yesus untuk membaptisNya. 1) Kita tahu sebelum Yohanes Pembaptis lahir,
bapanya Zakharia mendapat penglihatan ketika dia bertugas mempersembahkan kurban pada Allah, dimana lewat malaikatNya,
Allah menyatakan kasih setianya. Zakharia yang karena tidak percaya dan masih dalam keraguan akhirnya harus menjadi bisu.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’

Elisabeth kemudian mengandung. Kasih setia Tuhan nampak disini. Dan jelas sekali Tangan Tuhan yang sudah menyertai Yohanes Pembaptis semenjak dia ada dalam rahim ibunya, Elisabeth. 2) Ketika dia lahir.
Dalam proses pemberian nama, Elisabeth keluar dari tradisi dengan mau menamakan dia Yohanes sesuai dengan apa yang dikatakan malaikat, tetapi kemudian tidak disetujui.
Hal ini kemudian diserahkan kepada Zakharia yang bisu untuk memutuskan, dan kemudian dia putuskan dengan menulis nama: Yohanes, pada sebuah batu, dan mulutnya langsung terbuka dan Zakharia memuji Tuhan.
Kuasa Tuhan ada nyata. Tangan Tuhan menyertai Yohanes dalam proses penting dalam hidupnya. 3) pewartaan Yohanes tentang pertobatan.
Yohanes mewartakan pertobatan untuk semua orang, tidak hanya kepada orang orang yang menurut paham zaman itu disebut berdosa. Bahkan dia dengan keras menegur orang orang yang menganggap diri kudus dan suci pada jaman itu.
Dia tampil penuh keberanian. Kepada orang Farisi dan orang Saduki yang datang untuk dibaptis, Yohanes mengatakan, “Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
... jangan mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Mat 3:7-9).
Di samping itu, Yohanes tidak hanya memberikan baptis ritual, melainkan menuntut konsekuensi moral dari pembaptisan. Ini tampak dalam kisah pewartaan Yohanes menurut Injil Lukas.
Orang banyak yang datang untuk dibaptis oleh Yohanes dan bertanya kepadanya, “.... apa yang harus kami perbuat?” Jawabnya, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.”
Demikian juga ketika para pemungut cukai mengajukan pertanyaan yang sama, Yohanes menjawab, “Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan bagimu.”
Ketika prajurit-prajurit bertanya hal yang sama, Yohanes menjawab, “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”
Yohanes Pembaptis mempunyai pandangan yang universal (semua orang harus bertobat dan dibaptis) dan menuntut pembaharuan hidup yang nyata sebagai konsekuensi moral dari pembaptisan sebagai ungkapan pertobatan.
Tiga hal diatas menunjukan dengan samgat jelas bagaimana Tangan Tuhan sungguh menyertai Yohanes Pembaptis.
Saudara dan saudariku seiman, apa yang bisa kita petik dari Hari Raya kelahiran St. Yohanes Pembaptis ini?
Yang bisa kita juga petik adalah kesadaran dalam diri kita para murid Tuhan Yesus jaman ini bahwa tangan Tuhan juga senantiasa menyertai kita.
Dan bahwa hidup kita selalu diberkati dengan berkat-Nya yang luar biasa, dan bahwa karya pewartaan Yohanes Pembaptis juga harus menjadi karya pewartaan kita, yaitu,
membawa orang lain pada pertobatan sejati, membawa orang lain pada kehidupan moral yang baik yang sesuai dengan kehendak Tuhan dengan kehidupan kita yang baik terlebih dahulu.
Kita menjadi contoh teladan dalam hidup iman. Dengan itu kita sungguh menampakan bahwa ya, Tangan Tuhan beserta kita senantiasa sepanjang hidup kita.
Saudara dan saudariku seiman, mari kita berjuang untuk setia dan berkomitmen dalam mewartakan tentang pertobatan sejati agar semua orang boleh datang pada Tuhan dengan hati suci dan bersih, dan sungguh hidup sebagai anak anak Allah yang Mahatinggi. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

Doa
Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir.
Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, segala usaha dan kerja kita, dilindungi, dibimbing, dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)