KHAZANAH ISLAM
4 Keutamaan Qobliyah Subuh, Salat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Sholat Subuh
Diantara keutamaan qobliyah subuh adalah lebih baik dari dunia dan seisinya. Simak empat keutamaannya
TRIBUNBATAM.id - Umat islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah qobliyah sebelum sholat subuh.
Sholat Qobliyah Subuh merupakan amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Diantara keutamaan qobliyah subuh adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.
Di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Dua raka’at fajar (sholat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari sholat subuh,
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya’ dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, keutamaan lain qobliyah subuh adalah balasan rumah di surga.
Hadits ini disampaikan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” (HR. Muslim).
Berikut empat keutamaan qobliyah subuh dan bacaan niatnya:
Baca juga: Lebih dari Dunia dan Seisinya, Ini 4 Keutamaan Qobliyah Subuh yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Baca juga: Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh, Dilaksanakan Setelah Adzan Namun Sebelum Ikamah Subuh
Keutamaan Qobliyah Subuh
1. Mengikuti Teladan Rasulullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh kepada kita agar senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan sholat qobliyah subuh.
Sebagai usaha kita dalam mengikuti teladan dari diri seorang Rasulullah.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).