ASET KRIPTO
Harga Bitcoin Jeblok, Aset Kripto Lain Justru Menguat
Bitcoin melemah 0,17 persen menjadi di kisaran 34.430,58 dollar AS per keping atau sekitar Rp 499,24 juta (kurs Rp 14.500).
TRIBUNBATAM.id - Fluktuasi mata uang kripto kembali terjadi. Yang menarik, harga aset kripto ini bergerak beragam.
Misalnya saja harga bitcoin pada pekan lalu menyentuh titik terendah sejak awal tahun. Namun kini mulai merangkak naik meski tetap fluktuatif.
Hanya saja pada perdagangan hari (29/6/2021) bitcoin melemah 0,17 persen menjadi di kisaran 34.430,58 dollar AS per keping atau sekitar Rp 499,24 juta (kurs Rp 14.500).
Namun demikian, bila dibandingkan dengan periode perdagangan yang sama sepekan yang lalu, data CoinMarketCap menunjukkan, harga bitcoin hari ini telah menguat sekitar 5,54 persen.
Dilansir dari Coindesk, menguatnya harga aset kripto tersebut terjadi meski terjadi pengetatan regulasi mengenai perdagangan mata uang kripto di Inggris dan China.
Baca juga: Bidik Segmen Milenial, Paket Suka-Suka AXIS Bikin Pelanggan Bisa Isi Kuota dan Masa Aktif Sesukanya
Analis pun memperkirakan, harga bitcoin akan bertahan di kisaran 30.000 dollar AS per keping.
Untuk diketahui, pada Sabtu (26/6/2021) lalu, Otoritas Keuangan Inggris (Financial Conduct Authority/FCA) melarang aktivitas Binance Market Ltd, yang memiliki afiliasi dengan Binance.
Binance Market Ltd dilarang beroperasi hingga mendapat persetujuan dari otoritas tersebut.
Pengumuman otoritas itu sempat membawa harga bitcoin jeblok hingga 13 persen pada akhir pekan lalu.
Namun, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar itu masih bertahan di kisaran 30.000 dollar AS.
Bila dibandingkan dengan harga pada rekor tertingginya April lalu, harga bitcoin telah terkoreksi lebih dari 40 persen.
Meski harga bitcoin melemah tipis, harga aset kripto lain cenderung menguat.
Baca juga: UPDATE Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp 932.000 per Gram pada Selasa (29/6)
Harga Ethereum misalnya, menguat 5,96 perse menjadi di ksiaran 2.090 dollar AS per keping atau sekitar Rp 30,30 juta.
Sementara itu, harga Binance Coin atau BNB menguat 1,82 persen menjadi di kisaran 292,39 dollar AS per keping atau sekitar Rp 4,26 juta.
Berikut adalah rincian harga 10 aset klripto paling populer dalam 24 jam terakhir:
Bitcoin 34.430,58 dollar AS atau Rp 499,24 juta (-0,17 persen)
Ethereum 2.090 dollar AS atau Rp 30,30 juta (+5,96 persen)
Tether 1 dollar AS atau Rp 14.500 (-0,02 persen)
Binance Coin 292,39 dollar AS atau Rp 4,26 juta (+1,82 persen)
Cardano 1,32 dollar AS atau Rp 19.140 (+0,38 persen)
Dogecoin 0,2533 dollar AS atau Rp 1.139,85 (-1,09 persen)
XRP 0,6465 dollar AS atau Rp 9.374,25 (+1,36 persen)
USD Coin 1 dollar AS atau Rp 14.500 (-0,03 persen)
Polkadot 15,94 dollar AS atau Rp 231.130 (+7,12 persen)
Uniswap 17,92 dollar AS atau Rp 259.840 (+5,19 persen).
Alat pembayaran sah di El Salvador
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan dalam pidato nasional pada hari Kamis bahwa undang-undang yang baru-baru ini disahkan dan membuat bitcoin legal akan berlaku pada 7 September, namun penggunaannya opsional.
Kongres El Salvador telah menyetujui proposal Bukele untuk merangkul cryptocurrency, menjadikan El Salvador negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
"Penggunaan bitcoin akan opsional, tidak ada yang akan menerima bitcoin jika mereka tidak menginginkannya... Jika seseorang menerima pembayaran dalam bitcoin, mereka dapat memilih untuk menerimanya secara otomatis dalam dolar," kata Bukele.
Gaji dan pensiun akan terus dibayarkan dalam dolar AS, kata Bukele, tanpa merinci apakah itu termasuk gaji yang dibayarkan kepada pegawai negeri dan pegawai sektor swasta.
Sebelumnya pada hari itu Athena Bitcoin mengatakan berencana untuk menginvestasikan lebih dari US$ 1 juta untuk memasang sekitar 1.500 ATM cryptocurrency di El Salvador, terutama di mana penduduk menerima pengiriman uang dari luar negeri.
Menurut situs Athena Bitcoin, ATM dapat digunakan untuk membeli bitcoin atau menjualnya secara tunai.
“Salah satu alasan kami mengesahkan undang-undang bitcoin justru untuk membantu orang yang mengirim pengiriman uang,” kata Bukele.
El Salvador sangat bergantung pada uang yang dikirim kembali dari pekerja di luar negeri.
Data Bank Dunia menunjukkan pengiriman uang ke negara itu mencapai hampir US$ 6 miliar atau sekitar seperlima dari produk domestik bruto (PDB) pada 2019, salah satu rasio tertinggi di dunia.
Kurang dari 1% dari volume pengiriman uang lintas batas global saat ini dalam cryptocurrency, menurut Kenneth Suchoski, analis pembayaran dan fintech AS di Autonomous Research.
Tetapi di masa depan crypto diharapkan untuk memperhitungkan bagian yang lebih besar dari lebih dari US$ 500 miliar dalam pengiriman uang tahunan global. (*)