ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 4 Juli 2021: Lihatlah Sesama dengan Kacamata Kristus
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 4 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk melihat sesamanya dengan kacamata Kristus.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Dalam Injil hari ini, Yesus menghadapi ujian yang berat ketika Dia kembali ke kota asalNya, dimana Dia bukan hanya sebagai seorang anak tukang kayu, tetapi lebih sebagai seorang "Rabi" (Guru).
Dia datang dengan murid muridNya, dan datang dengan berita berita yang sudah terdengar dikampungNya soal mujizat mujizat yang Dia lakukan.
Saudara dan saudariku seiman, sudah menjadi satu kebiasaan buat Yesus untuk setiap hari sabat, masuk ke rumah ibadat/Sinagoga.
Ketika tiba giliran Dia untuk membaca kitab suci, orang orang sekampung mendengarkan Dia dengan penuh perhatian, dan dengan penuh ekspektasi akan mujizat yang akan terjadi dikampung halamanNya.
Tetapi yang terjadi adalah sebuah kejutan buat mereka. Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, Yesus ingatkan mereka dengan sebuah teguran bahwa Tidak ada nabi atau hamba Allah yang dihormati diantara orang orang sekampungNya sendiri.
Tentu saja teguran Yesus ini mendatangkan petaka. Orang orang Nazareth tersinggung dan kemudian menolakNya.
Teguran Yesus bukannya dilihat sebagai sesuatu yang positip yang kemudian bisa membuat mereka merubah diri, tetapi semakin membuat mereka menjauhkan Dia.
Mereka membenci apa yang Yesus katakan, apalagi dengan kenyataan bahwa Dia hanyalah anak tukang kayu dan seorang yang tidak bersekolah khusus seperti para Guru mereka dalam agama Yahudi.
Latar belakang yang tidak luar biasa dari Yesus, ditambah dengan ketidaksiapan untuk berubah, dan mengenal Yesus menggunakan kacamata Yesus sendiri, membuat mereka (orang orang sekampung Yesus) semakin jauh dari Tuhan.
Keakraban yang seharusnya terjadi berubah menjadi penolakan. Saudara dan saudariku seiman, jika orang berkumpul untuk membenci dan menolak untuk memahami serta berubah, maka mereka tidak akan melihat sudut pandang lain selain sudut pandang mereka sendiri.
Dan yang pasti terjadi sesudahnya adalah penolakan untuk menerima dan mencintai. Tidak ada kasih dan cinta disana.
Saudara dan saudariku seiman, orang orang sekampung Yesus sebenarnya sedang "menderita sakit". Mereka tidak mampu melihat kabar baik yang ada dihadapan mereka yaitu Yesus sendiri.
Pertanyaan buat kita, apakah kita melihat dan memahami kabar baik itu dalam hidup iman kita? Apakah kita melihat Yesus dan memahamiNya serta membiarkan Kabar Baik itu merubah hidup kita dan menjadikan kita bersukacita didalamNya?
Saudara dan saudariku seiman, kita diundang hari ini untuk selalu melihat orang lain dan diri kita dengan kacamata Kristus, dan bukan kacamata kita yang penuh iri hati dan dengki.
Kita diundang melihat dengan kacamata kabar baik, kacamata cinta. Karena dengan itu saja, kita semua akan sampai pada beriman yang benar pada Tuhan, dan akan diwujudkan dalam kehidupan praktis setiap hari. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’

Doa
Tuhan Yesus, Engkau adalah pemenuhan semua harapan dan keinginan kami. RohMu membawa kasih karunia, kebenaran, kebebasan, dan kehidupan yang berkelimpahan. Bakar hati kami, Tuhan, dengan kasih dan kebenaranMu
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan cintai, serta segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)