Tanah Longsor Hancurkan Lebih 100 Rumah di Jepang, Chieko Oki: Saya Benar-benar Takut

Tim penyelamat berjuang di tengah hujan lebat untuk menyelamatkan orang-orang yang selamat di rumah mereka yang hancur akibat terkena tanah longsor

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Petugas SAR, Senin (5/7/2021) mencari korban selamat dalam bencana tanah longsor di Atami, Perfektur Shizuoka yang terjadi Sabtu (3/7/2021). 

Pekerjaan pada hari Minggu berakhir pada pukul 6 sore.

Bencana tanah longsor itu menghancurkan rumah-rumah setelah lumpur mengalir menuruni puncak gunung sekitar pukul 10:30 Sabtu (3/7/2021), tanah longsor meluncur bak tsunami dengan jarak sekitar 2 kilometer.

Hingga Minggu (4/7/20210 siang, hampir 390 orang telah dievakuasi.

Penjaga pantai juga terus mencari orang hilang di pelabuhan terdekat, di mana dua wanita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan ditemukan dan kemudian dipastikan tewas Sabtu.

Walikota Atami Sakae Saito menginstruksikan anggota pertemuan satuan tugas lokal untuk melakukan yang terbaik dalam upaya pencarian dan penyelamatan, dengan mengatakan "72 jam (setelah insiden) sangat penting."

Badan Meteorologi Jepang mengatakan hujan lebat diperkirakan akan berlanjut terutama di daerah-daerah di sisi Laut Jepang negara itu dan memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tanah longsor lebih lanjut, banjir dan sungai yang meluap.

Menurut Kantor Meteorologi Lokal Shizuoka, beberapa daerah akan mengalami hujan lebat disertai petir hingga Senin (5/7/2021) sore.

Ini juga memperkirakan curah hujan kumulatif 500 milimeter.

Ia mengatakan ada risiko tanah longsor bahkan di daerah yang mengalami tingkat curah hujan yang lebih rendah.

Di Tokyo, pemerintah pusat, yang membentuk satuan tugas di kantor perdana menteri Sabtu, terus memantau situasi.

Perdana Menteri Yoshihide Suga memerintahkan menteri kabinet yang relevan untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melindungi orang-orang sambil memberikan perhatian ekstra atas bencana lain.

Layanan di kereta peluru shinkansen Tokaido sepenuhnya dilanjutkan dari perjalanan pertama Minggu pagi, kata operatornya Central Japan Railway Co.

"Kemungkinan jumlah rumah dan bangunan yang rusak sebanyak 130. Saya berduka atas hilangnya nyawa," kata Perdana Menteri Yoshihide Suga kepada para menteri pada pertemuan darurat.

"Musim hujan ini diperkirakan akan terus menyebabkan hujan lebat di banyak daerah. Dikhawatirkan bencana tanah bisa terjadi bahkan saat hujan berhenti," ujarnya seperti dilansir japantoday.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencari korban selamat secepat mungkin sambil melakukan operasi dengan sangat hati-hati karena masih hujan," tambahnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved