Tanah Longsor Hancurkan Lebih 100 Rumah di Jepang, Chieko Oki: Saya Benar-benar Takut

Tim penyelamat berjuang di tengah hujan lebat untuk menyelamatkan orang-orang yang selamat di rumah mereka yang hancur akibat terkena tanah longsor

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Petugas SAR, Senin (5/7/2021) mencari korban selamat dalam bencana tanah longsor di Atami, Perfektur Shizuoka yang terjadi Sabtu (3/7/2021). 

Pada hari Minggu, air gelap menetes melewati kendaraan yang setengah terkubur dan bangunan runtuh dari fondasinya.

Sebuah unit AC tergantung dari satu rumah yang hancur, sekarang bertengger di atas lumpur tebal dan puing-puing, ketika personel militer menancapkan tiang ke tanah untuk memeriksa mayat.

Atami, sekitar 90 kilometer barat daya Tokyo, mengalami curah hujan 313 milimeter hanya dalam 48 jam hingga Sabtu - lebih tinggi dari total rata-rata bulanan untuk Juli 242,5 milimeter, menurut penyiar publik NHK.

Sebagian besar wilayah Jepang saat ini sedang mengalami musim hujan tahunan, yang berlangsung selama beberapa minggu dan sering menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan fenomena ini karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, menghasilkan curah hujan yang lebih intens.

Hujan lebih lanjut diperkirakan dalam beberapa hari mendatang di seluruh pulau utama Jepang.

"Longsor dapat terjadi lagi dan lagi di tempat yang sama bahkan jika hujan berhenti. Penduduk dan penyelamat harus tetap waspada," kata Takeo Moriwaki, profesor teknik geoteknik di Institut Teknologi Hiroshima, kepada AFP.

NHK mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya tujuh tanah longsor lainnya telah dilaporkan di seluruh Jepang.

Peringatan evakuasi tertinggi, yang mendesak orang "untuk mengamankan keselamatan segera", dikeluarkan setelah bencana di Atami, yang memiliki 20.000 rumah tangga.

Di tempat-tempat penampungan di kota itu, para penyintas yang mengenakan topeng menjaga jarak dari keluarga lain karena ketakutan akan infeksi virus corona, kata laporan media. ( bbc/japantimes )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved