Warga Malaysia Angkat Bendera Putih, Tak Kuat Lockdown yang Begitu Ketat

Sebab dirinya mengibarkan bendera Putih isyrat tidak sanggup lagi hidup seperti ini ditengah lockdown yang begitu ketat.

Editor: Eko Setiawan
Malay Mail
Potret Jalan Tol Maju yang tampak lengang di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, (2/6/2021). — Foto oleh Yusof Mat Isa 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Akibat  lockdown yang begitu ketat, masyarakat Malaysia menarik perhatia warga lainya.

Sebab dirinya mengibarkan bendera Putih isyrat tidak sanggup lagi hidup seperti ini ditengah lockdown yang begitu ketat.

Tagar #benderaputih viral pada pekan lalu, di tengah permintaan untuk meringankan beban warga miskin yang terdampak karantina wilayah.

Sebagai respons, baik tetangga sekitar hingga selebritas "Negeri Jiran" beramai-ramai memberikan bantuan.

Sejak 1 Juni, pemerintah Malaysia menerapkan lockdown ketat untuk membantu menurunkan angka infeksi virus corona.

Dampaknya dalam beberapa pekan terakhir, muncul kisah bagaimana warganya terpaksa makan satu kali sehari.

Di Facebook, muncul grup bertagar #benderaputih berisi gambar dan alamat orang yang membutuhkan bantuan.

Para netizen mengunggah beberapa bahan makanan maupun barang yang bisa disimpan, atau lokasi bank makanan terdekat. 

China Press memberitakan, sebuah desa nelayan di Kedah mendapat bantuan dinas pemadam kebakaran setelah ada 20 bendera putih.

Dalam laporannya, banyak keluarga di sana melewatkan enam pekan tanpa memperoleh penghasilan, dan khawatir terhadap ketersediaan pangan.

Canteen, kafe populer di Petaling Jaya, menjanjikan makanan gratis bagi mereka yang mendekati kasir dengan kertas putih.

Jaringan supermarket Econsave menyatakan, mereka meminta warganet melapor jika ada tetangga yang mengibarkan bendera putih.

Kampanye bendera hitam

Selain putih, kampanye bendera lainnya melibatkan warna hitam, yang kali ini mempunyai agenda politik.

Dilansir BBC Senin (5/7/2021), bendera hitam tersebut dikibarkan sebagai tuntutan agar Perdana Menteri Muhyiddin Yassin turun.

Salah satunya adalah pemimpin oposisi dari Pakatan Harapan Anwar Ibrahim, yang mengunggah bendera hitam di Twitter.

New Straits Times melaporkan, kepolisian menyelidiki kampanye itu karena diduga mengandung unsur menghasut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved