Selain Singapura, Ini Deretan Negara yang Mulai Menata untuk Hidup Normal Bersama Covid-19
Sejumlah negara kini mulai melonggarkan pembatasan pergerakan atau lockdown selama pandemi karena tingkat infeksi Covid-19 berangsur turun.
Meski begitu, Biden mengingatkan melepas masker tak bisa dilakukan buat warga yang belum selesai menuntaskan vaksinasi. Ia bahkan mendesak setengah penduduk AS yang belum vaksin untuk segera melakukannya demi mencapai kehidupan normal baru.
China
China adalah negara yang pertama kali melaporkan kemunculan virus corona, tepatnya di Kota Wuhan.
Namun, berkat penanganan pandemi yang ketat dan tertib, China mampu meredam penularan corona dengan cepat ketika negara lain justru terus mengalami lonjakan infeksi.
Salah satu jurus jitu China menanggulangi corona adalah penguncian wilayah sesegera mungkin, pemeriksaan dan pelacakan kontak cepat, hingga vaksinasi warga yang terus ditingkatkan.
Saat ini, sebagian besar wilayah China telah terbuka lagi bagi pendatang. Pemerintah Wuhan bahkan telah mengizinkan warga bebas berkumpul tanpa menggunakan masker.
Beberapa festival musik pun sudah digelar, salah satunya Wuhan Music Strawberry Festival yang dihadiri 11 ribu orang pada awal Mei lalu.
Pelonggaran protokol kesehatan tersebut berlaku 16 bulan sejak pandemi pertama kali muncul dan menyebar di kota tersebut.
Pada Juni lalu, sekitar 11 ribu calon sarjana menghadiri upacara kelulusan besar-besaran yang diselenggarakan Universitas Wuhan.
Para mahasiswa calon sarjana kompak memakai gaun wisuda berwarna biru gelap. Mereka duduk berbaris dan bersebelahan tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak.
Meski sebagian besar wilayah China telah terbuka lagi, pemerintahan Presiden Xi Jinping masih menerapkan lockdown ketat secara parsial dan pemeriksaan Covid-19 massal parsial bagi wilayah yang mendapati lonjakan infeksi corona.
Selain itu, para penduduk juga diwajibkan membawa sertifikat tanda sehat sebagai syarat untuk bepergian. (*)
Simak berita terupdate lainnya di Google News