ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 13 Juli 2021: Pertobatan Menuntut Perubahan

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 13 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk bertobat.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Yesus menyelamatkan Petrus yang terjebur ke dalam laut 2 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 13 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk bertobat.

Namun, pertobatan tersebut menuntut segala pengorbanan dari diri manusia kepada Allah yang menjadi tujuan dari pertobatan.

Kitab Keluara menceritakan tentang kelahiran seorang Musa dan perjalanan hidup sebelum ditunjuk Allah untuk menyelamatkan bangsa.

Sedangkan dalam bacaan injil, Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat padahal Dia sudah melakukan banyak mukjizat di sana.

Kisah-kisah dalam bacaan suci di atas menginspirasi RP Lukas Gewa Tiala, SVD untuk mengambil tema renungan, ‘Pertobatan Menuntut Perubahan’.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

ILUSTRASI - Yesus memberikan sesuatu yang paling baik.
ILUSTRASI - Yesus memberikan sesuatu yang paling baik. (ISTIMEWA)

Bacaan IPertama: Kel 2:1-15a

Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa, ia mendapatkan saudara-saudaranya.

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama.

Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya.

Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan

dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter.

Lalu diletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil.

Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan bayi itu.

Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai.

Maka terlihatlah oleh Puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya.

Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis. Maka ibalah hatinya dan ia berkata,

"Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun, "Maukah Tuan Puteri agar kupanggilkah seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi tuan puteri?"

Sahut puteri Firaun kepadanya, "Baiklah!" Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu,

"Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia.

Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, "Aku telah menarik dia dari air."

Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya

untuk melihat kerja paksa mereka.

Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

Keesokan harinya Musa keluar lagi, dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah, "Mengapa kaupukul temanmu itu?"

Jawab orang itu, "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?

Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?"

Musa menjadi takut, sebab pikirnya, "Tentulah peristiwa itu telah ketahuan." Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 22 April 2021: Yesus Adalah Roti Hidup

ILUSTRASI - Tinggallah dalam Kasih Yesus
ILUSTRASI - Tinggallah dalam Kasih Yesus (ISTIMEWA)

Bacaan Injil: Mat  11:20-24

Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih  ringan daripada tanggunganmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mujizat.

Ia berkata, "Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.'

Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak!  Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!

Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu,

kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.

Maka Aku berkata kepadamu, 'Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu'."

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’

ILUSTRASI - Yuhan Yesus Memanggilmu
ILUSTRASI - Yuhan Yesus Memanggilmu (ISTIMEWA)

Renungan

‘Pertobatan Menuntut Perubahan’

Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat sehat saja, tak kurang suatu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.

Buat saudara dan saudariku yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Selasa, 13 Juli 2021.

Saya ajak anda merenungkan: Pertobatan Menuntut Perubahan. Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus,  Jika Yesus mengunjungi paroki, komunitas atau rumah kita masing masing hari ini, apa yang akan Dia katakan?

Apakah Yesus akan mengeluarkan peringatan seperti yang Dia berikan kepada Chorazin dan Betsaida? 

Dan bagaimana kita masing masing  akan menanggapi itu? Saudara dan saudariku, ke mana pun Yesus pergi,

Dia selalu melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa banyak yang Tuhan kerjakan buat mereka dan bahwa Tuhan mencintai dan mengasihi setiap orang, mereka yang percaya padaNya. 

Chorazin dan Betsaida telah diberkati dengan kunjungan Tuhan.  Mereka mendengar kabar baik dan mengalami pekerjaan luar biasa yang dilakukan Yesus bagi mereka. 

Mujizat mujizat terjadi ditempat mereka. Tetapi walaupun demikian mengapa Yesus kesal dengan komunitas-komunitas itu, dengan orang orang di kota kota itu?

Saudara dan saudariku seiman, kata celaka dapat berarti kemalangan, malapetaka, kesusahan, kesedihan, atau kesengsaraan. 

Ini adalah ekspresi belas kasihan dan kesedihan yang mendalam, kekecewaan atas malapetaka dan kehancuran yang datang sebagai akibat dari kebodohan, dosa, dan ketidaktahuan manusia.

Saudara dan saudariku seiman, lalu mengapa Yesus meratap dan mengeluarkan peringatan keras?  Orang-orang yang mendengar Injil di sini sangat mungkin menanggapi dengan acuh tak acuh.  Yesus menegur mereka karena tidak melakukan apa-apa!  Saudara dan saudariku, pertobatan menuntut perubahan – perubahan hati dan cara hidup. 

Firman Tuhan adalah pemberi hidup dan menyelamatkan kita dari kehancuran - kehancuran hati, pikiran, dan jiwa serta tubuh. 

Kemarahan Yesus ditujukan kepada dosa dan segala sesuatu yang menghalangi kita melakukan kehendak Allah. 

Dalam kasih Dia memanggil kita untuk berjalan melalui jalan kebenaran dan kebebasan, rahmat dan belas kasihan, keadilan dan kekudusan-Nya.

Pertanyaan buat kita: Apakah kita sebagai murid murid Tuhan menerima firman-Nya dengan iman dan ketaatan atau dengan keraguan dan ketidakpedulian?

Saudara dan saudariku, mari kita berjuang untuk selalu berpegang pada Firman Tuhan yang selalu mau menghantar kita pada pertobatan dan pertobatan menghantar kita pada perubahan,

mengikuti jalan yang dikehendaki Tuhan, dan bukannya acuh tak acuh terhadap kehendakNya. Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 16 April 2021: Duduklah di Hadapan Yesus

ILUSTRASI - Dialog antara Yesus dan Petrus.
ILUSTRASI - Dialog antara Yesus dan Petrus. (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, terangi kegelapan hati kami dan beri kami iman yang benar, harapan yang pasti dan cinta yang sempurna.

Beri kami rasa keilahian dan pengetahuan tentang diriMu, sehingga kami dapat melakukan segala sesuatu dalam pemenuhan  kehendak-Mu yang kudus; melalui Yesus Kristus Tuhan kami.

 Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi, kasihi dan segala usaha dan kerja kita dilindungi, diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/)

Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved