Panduan Salat Idul Adha di Rumah: Tata Caranya dan Contoh Khutbah Depan Keluarga
Salat Idul Adha sebanyak dua rakaat dengan takbir sebanyak 7 kali di rakaat peratama dan takbir sebanyak 9 kali di rakaat yang kedua.
TRIBUNBATAM.id - Perayaan Idul Adha 1442 H tinggal hitungan hari, tepat jatuh pada hari Selasa, 20 Juli 2021.
Tepat di hari H umat Islam akan menggelar pelaksanaan Salat Ied pada pagi harinya dan disunnahkan sebelum berangkat juga mandi khusus Idul Adha.
Namun di masa pandemi dianjurkan untuk salat di rumah, khususnya bagi masyarakat berada di daerah yang masuk asesmen level 3 dan 4 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali dan 15 daerah lain di luar Jawa-Bali.
Adapun waktu pelaksanaan salat Idul Adha, dimulai setelah matahari terbit sampai masuk waktu Dzuhur.
Baca juga: SIMAK Manfaat Puasa Dzulhijjah sebelum Idul Adha 2021: Jadwal, Bacaan Niat, dan Hari Tasyrik
Salat Idul Adha sebanyak dua rakaat dengan takbir sebanyak 7 kali di rakaat peratama dan takbir sebanyak 9 kali di rakaat yang kedua.
Merujuk pada kebiasaan orang Indonesia, salat Idul Adha digelar mulai pukul 07.00 waktu setempat.
Syarat Sah Salat Idul Adha dikutip dari Kitab Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi:
1. Beragama Islam.
2. Berakal sehat bagi orang gila tidak wajib.
3. Sudah baligh atau dewasa hingga sudah pernah mimpi basah.
4. Sudah masuk waktu sholat tergelincirnya matahari.
5. Bersih dari darah haid dan nifas (bagi perempuan)
Berikut tata cara sholat Idul Adha di rumah
Sebelum sholat bilal akan membacakan seruan untuk sholat (jika di masjid)
الصَّلاَةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
Setiap setelah takbir tersebut, baik dalam rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih:
سُبْحَانَ اللَّهِِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِِ وَلَا إلَهَ إلَّااللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar.
Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.
1. Shalat dimulai dengan menyeru الصَّلاَةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ tanpa azan dan iqamah.
2. Memulai dengan niat sholat Idul Adha :
- Niat Sholat Idul Adha Sendiri
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala."
- Niat Sholat Idul Adha Berjamaah
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."
3. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan dan baca doa ifititah
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
“Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
4. Membaca takbir sebanyak 7 kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
SubhanalLah wal-hamdu lil-Lah wa la ilaha ilal-Lahu wal-lahu Akbar
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
5. Membaca surah al-Fatihah lanjut membaca surah pendek dari Alquran.
6. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
7. Pada rakaat kedua langsung takbir sebanyak 5 kali tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
SubhanalLah wal-hamdu lil-Lah wa la ilaha ilal-Lahu wal-lahu Akbar
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
8. Lalu membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
9. Ruku, sujud, dan seterusnya hingga salam.
10. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.
Contoh Khutbah Idul Adha di rumah dilansir dari Banjarmasinpost
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Alhamdu lillaahi rabbil aalamiin. Asyhadu allaa Ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku tersayang dan disayang Allah.
Wabah Corona ini adalah ujian dari Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, agar kita selalu ingat kepada Allah, bahwa Allah lah yang Maha Besar, Allah yang menciptakan segala sesuatu.
Allah yang menguasai segala apa yang ada di muka bumi ini.
Allah yang menentukan semuanya. Oleh karena itu, marilah kita bersabar.
Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, karena Corona masih ada.
Jangan marah-marah karena tidak bisa jalan-jalan dan pergi-pergi ke mana suka, karena Corona masih merajalela.
Jangan menyerah dan putus asa, karena Corona tidak akan bisa berdamai.
Tetaplah juga untuk mendirikan shalat, jangan sampai terlewat, walaupun shalat jamaah hanya bisa dikerjakan di rumah.
Ingatlah firman Allah,
yaa ayyuhal-ladziina aamanusta'iinuu bish-shabri wash-shalaah innallaaha ma'ashshaabiriin,
hai orang-orang yang beriman, minta tolonglah kepada Allah dengan bersabar dan mendirikan shalat, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku termulia dan dimuliakan Allah.
Cukuplah kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. menjadi teladan bagi kita dalam menetapi kesabaran.
Betapa gundah hati sang ayah ketika mendapat perintah mengurbankan anaknya tercinta.
Betapa galau hati sang anak ketika sang ayah meminta pendapatnya tentang perintah Allah untuk mengurbankannya.
Namun semua itu sirna karena rasa sayang dan taat kedua anak-bapak itu kepada Allah lebih tinggi dari rasa sayang kepada diri mereka sendiri.
Jadilah mereka bersama-sama menaati perintah Allah dengan penuh pasrah, ikhlas dan sabar.
Hal ini digambarkan dalam firman Allah, falammaa balagha ma'ahus-sa'ya, qaala yaa bunayya innii araa fil-manaami, 'annii adzbahuka, fanzhur maadzaa taraa; qaala yaa abatif'al maa tu'mar, satajidunii insyaa Allaahu minash-shaabiriin, tatkala Ismail sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, pikirkanlah apa pendapatmu!
Ismail menjawab, hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku terkasih dan dikasihi Allah. Marilah senantiasa kita wujudkan kesabaran itu dengan berusaha untuk dapat terhindar dari penularan virus Corona.
Caranya mudah: Pertama, jagalah kebersihan selalu, baik kebersihan badan dengan rajin mandi setiap hari, kebersihan tangan dengan selalu cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, dan kebersihan rumah serta lingkungan, dengan cara menyapu, mengepel, maupun menyemprotkan disinfektan.
Kedua, menjaga jarak dengan orang lain paling sedikit 1-2 meter, apalagi dengan orang yang tidak dikenal, yang sering disebut dengan social distancing dan physical distancing.
Hindari bersalaman, kecuali yakin tangan dalam keadaan bersih.
Ketiga, sering-seringlah di rumah, jangan pergi-pergi kalau tidak ada urusan penting.
Jika keluar rumah hendaknya selalu memakai masker dan membawa hand sanitizer. Jauhi tempat-tempat keramaian dan kerumunan massa.
Mudah-mudahan dengan cara itu, Allah akan menjauhkan virus Corona dari kita.
Allah telah memberi peringatan, innallaaha laa yughayyiru maa bi qaumin hattaa yughayyiruu maa bi anfusihim, sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib setiap orang sampai mereka mau berusaha mengubah nasib mereka sendiri.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku terhebat yang dihebatkan oleh Allah.
Dalam menetapi kesabaran ini, jangan lupa pula, kita harus tetap memperhatikan nasib orang-orang dan saudara kita yang kekurangan dan mengalami kesulitan karena wabah Corona.
Kita harus selalu membantu mereka dengan tetap berinfak dan bersedekah dan jika mampu ditambah dengan berkurban.
Kita harus senanatiasa berbuat baik dan bertolong-menolong dengan sesama, karena hal itulah yang dikehendaki oleh Allah.
Camkan firman Allah ini, innallaaha ya’muru bil-’adli wal-ihsaani wa iitaa’i dzil-qurbaa wa yanhaa ‘anil-fahsyaa’i walmunkari wal-baghy, sesungguhnya Allah memberi perintah untuk berbuat adil, berbuat baik, memberi pada kerabat dan mencegah perbuatan keji, munkar dan permusuhan; wa ta’aawanuu ‘alal-birri wat-taqwaa, saling tolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa.
Perhatikan juga sabda Nabi saw, wallaahu fii ‘aunil-‘abdi maa kaanal-‘abdu fii ‘auni akhiih, Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba Allah itu senantiasa menolong sesamanya.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku terbaik yang selalu mendapat kebaikan dari Allah.
Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamain
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa Ilaaha illallaahu Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd
Keluargaku terbaik yang selalu mendapat kebaikan dari Allah. Akhirnya, marilah kita panjatkan doa kepada Allah agar apa yang kita harapkan dapat dikabulkan dan mendapat ridla dari Allah swt.
Allaahummaghfir lil-mukminiina wal-mukminaat wal-muslimiina wal-muslimaat, alahyaa’i minhum wal-amwaat.
Allaahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Allaahumma innii a‘uudzubika minal-barashi wal-junuuni waljudzaami wa sayyi-il-asqaam.
Bismillaahi-lladzii laa yadlurru ma‘as-mihii syai-un fil-ardli wa laa fis-samaa-i wa Huwas-Samii‘ul-‘Aliim.
Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’allii minladunka sulthaanan-nashiiraa.
Rabbij’alnii muqiimash-shalaati wa min dzurriyyatii, rabbanaa wa taqabbal-du’aa’. Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar. Walhamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.
sumber : khutbah Idul Adha oleh Amirudin, Pelaksana Sekretariat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah (*)