CORONA KEPRI
Cegah Melonjaknya Kematian Covid-19 Batam, Kepala Bapelkes: Perkuat Tracing
Kepala Bapelkes RI di Batam meminta pemerintah untuk memperkuat tracing sejak awal untuk mencegah bertambahnya kasus covid-19.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus kematian akibat covid-19 di Batam menjadi perhatian Kepala Balai Pelatihan Kesehatan RI atau Kepala Bapelkes RI di Batam, Asep Zaenal Mustofa.
Pihaknya mencatat, setidaknya 149 meninggal dunia akibat covid-19 dalam kurun waktu 19 hari selama Juli 2021.
Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan Juni 2021 dimana hanya 93 orang.
Tingginya jumlah kematian, dibarengi dengan tingginya angka kasus covid-19 yang terjadi setiap hari di Kota Batam.
Hal tersebut juga terlihat dengan banyak pasien covid-19 yang menjalani perawatan di rumah.
"Saat ini hampir seluruh tenaga medis yang merawat pasien di rumah sakit yang ada di Kota Batam, yang menjadi tempat perawatan pasien covid kewalahan dalam menangani pasien," kata Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Republik Indonesia atau Bapelkes RI di Batam, Selasa (20/7/2021).

Peningkatan jumlah pasien covid-19 di Kota Batam, juga membuat Tim Gugus, tidak bisa mengirim pasien ke rumah sakit dan meminta untuk menjalani isolasi mandiri.
Terlebih bagi pasien virus corona di Batam yang memiliki gejala ringan.
Banyaknya pasien yang menjalani isolasi mandiri, membuat tenaga medis yang ada di Puskesmas Batam, tidak sanggup dalam melayani pasien covid-19.
Asep, menjelaskan pemerintah harus sejak awal harus memperkuat tracing dan testing.
Sehingga sebelum pasien bergejala lebih lanjut, bisa dilakukan karantina di rumah.
Dia mengatakan pemerintah harus bergerak cepat melihat trent peningkatan kasus covid-19 di Batam yang dibarengi dengan meningkatnya kasus kematian.
Testing perlu ditingkatkan sesuai dengan tingkat positivity rate mingguan mereka yang bergejala dan juga kontak erat.
Target orang dites per hari untuk setiap kabupaten-kota
Asep menjelaskan, tracing perlu dilakukan sampai mencapai lebih dari 15 kontak erat per kasus konfirmasi.
Baca juga: Vaksinasi Corona di Bintan - 6.791 Warga Kecamatan Gunung Kijang Sudah Disuntik Vaksin
Baca juga: Jangan Sepelekan Sesak Napas, Ini 5 Tanda Virus Corona sudah Menyebar ke Paru-paru
Karantina perlu dilakukan pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat.
Setelah diidentifikasi, kontak erat harus segera diperiksa (entry-test) dan karantina perlu dijalankan.
Jika hasil pemeriksaan positif, maka perlu dilakukan isolasi.
Sebaliknya, jika hasil pemeriksaan negatif, maka perlu dilanjutkan karantina.
"Pada hari ke-5 karantina, perlu dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus terdeteksi selama masa inkubasi.
Jika negatif, maka pasien dianggap selesai karantina," sebutnya.
Pemerintah pusat mengharapkan kekuatan Puskesmas, tetapi Puskesmas juga sudah kewalahan.
Masalahnya hampir semua kelurahan ada kasus virus corona di Batam.
Asep mengatakan untuk mengurangi beban, pemerintah harus bekerja sama dan meminta partisipasi dokter umum praktek swasta.
Dia juga menjelaskan isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan.
"Isolasi Mandiri, sebetulnya diupayakan terpusat bukan di tingkat kota.

Tapi sampai kelurahan, itu sudah mulai dilakukan di Provinsi Bali," ungkap Asep.
SARAN Agar PPKM Tak Diperpanjang
Kasus covid-19 di Batam selama 19 hari pada bulan Juli 2021 sebelumnya menembus angka 6.096 orang.
Peningkatan kasus ini, diakui Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Kemenkes RI di Batam, Asep Zaenal Mustofa lebih tinggi dibandingkan angka kasus bulan Juni 2021 dengan 4.342 orang.
Kasus baru virus corona di Batam selama Juli 2021 juga muncul saat PPKM Darurat Batam mulai hari pertama.
Melihat data ini, Kepala Bapelkes RI di Batam itu memberi saran kepada Pemko Batam agar PPKM tidak diperpanjang.
Sebelumnya, Asep Zaenal Mustofa menjelaskan beberapa parameter yang digunakan untuk menetapkan suatu daerah agar menerapkan PPKM Darurat di luar Jawa dan Bali.
Selain level asesmen pandemi tingkat 4, tingkat keterisian tempat tidur pada sejumlah rumah sakit mencapai angka di atas 65 persen.

Kemudian terjadi peningkatan kasus aktif secara signifikan.
Pencapaian Vaksinasi Corona di Batam yang masih di bawah 50 persen dari total masyarakat yang menjadi target vaksinasi.
Selain itu, juga dihitung jumlah yang meninggal per 100.000 penduduk, apakah ada peningkatan.
Positive Rate, yang dihitung dari jumlah penduduk yang di test dan jumlah yang positifnya.
Lalu, tracing yang dilakukan secara baik atau tidak.
"PPKM akan diperpanjang dengan melihat hasil evaluasi oleh pemerintah pusat, terutama evaluasi terhadap Pemerintah daerah dalam beberapa kriteria yang telah ditetapkan.
Merujuk Instruksi Mendagri khususnya No. 17 dan 20 Tahun 2021," ungkapnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Selasa (20/7/2021).
Kepala Bapelkes Batam itu mengusulkan kepada daerah yang memberlakukan PPKM Darurat untuk secara optimal melaksanakan Instruksi Mendagri.
Khususnya nomor 17 dan nomor 20 Tahun 2021.

Selain itu, mendorong terus kepada masyarakat agar mematuhi penerapan PPKM Darurat ini.
Mengingat PPKM dilaksanakan berdasarkan evaluasi bertahap per-2 minggu.
"Jika 2 minggu pertama tidak laksana PPKM nya, maka akan berlanjut PPKM berikut-nya.
Bersabarlah, dengan mematuhi PPKM selama 2 minggu, jika kita tidak bisa mematuhi PPKM yang 2 minggu.
Maka kita akan terus hidup terus bersama Corona," kata Asep.
Dia juga mengingatkan agar selalu melaksanakan protokol Kesehatan dan jangan abai.
Ia mencontohkan negara Adidaya sekelas Amerika Serikat.
Dimana sdalam satu hari, pasien positif virus corona tembus 90 ribu-an kasus hanya karena penduduknya abai menggunakan masker.
"Jadikan India sebagai pembelajaran berharga untuk Batam dan Indonesia tercinta," ujarnya.

Data Kasus Covid-19 perhari selama PPKM Darurat.
12 Juli: 374 orang
13 Juli: 322 orang
14 Juli: 213 orang
15 Juli: 266 orang
16 Juli: 417 orang.
17 Juli: 495 orang
18 Juli: 523 orang
19 Juli : 373 orang.(*/TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri