ROHANI KRISTEN

Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: Jadilah Pendengar Sabda yang Baik

Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik mengajak seluruh umat Katolik untuk menjadi pendengar Sabda Allah yang baik.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Yesus sedang mengajarkan bagaimana mengasihi musuh seperti kita mengasihi diri sendiri. 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik dari Kel 16:1-5.9-15 dan Mat  13:1-9  mengajak seluruh umat Katolik untuk menjadi pendengar Sabda Allah yang baik.

Dalam bacaan pertama, Kitab Keluaran mengisahkan janji Allah kepada umat Israel melalui Musa untuk menurunkan hujan roti dari langit.

"Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. …”.

Sedangkan dalam bacaan injil, Matius menggambarkan tentang Yesus yang memberikan perumpaan tentang penabur dan benih.

RP Lukas Gewa Tiala, SVD menjadikan inspirasi dari bacaan injil untuk memaknai Sabda Allah dalam renungan berjudul, ‘Jadilah Pendengar Sabda yang Baik’.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 15 Juli 2021: Enaklah Kuk Yang Tuhan Yesus Pasang

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
PATER LUKAS - RP Lukas Gewa Tiala, SVD. (ISTIMEWA)

Bacaan Pertama: Kel 16:1-5.9-15

Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit.

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Segenap jemaah Israel berangkat dari Elim, lalu tiba di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai.

Mereka tiba di sana pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel terhadap Musa dan Harun. Mereka berkata,

"Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadap kuali penuh daging dan memakan roti sepuas hati!

Sebab kalian membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Lalu bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari.

Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.Dan pada hari yang keenam,

apabila mereka memasak yang mereka bawa pulang, maka yang dibawa itu akan menjadi dua kali lipatbanyaknya daripada yang mereka pungut setiap hari."

Lalu Musa berkata kepada Harun, "Katakanlah kepada seluruh jemaah Israel, 'Marilah dekat ke hadapan Tuhan,

sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu'. "Dan ketika Harun sedang berbicara kepada seluruh jemaat Israel, mereka mengarahkan pandangan ke arah padang gurun, maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan.

Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa,"Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka,

'Pada waktu senja kalian akan makan daging dan waktu pagi kalian akan makan roti sampai kenyang. Maka kalian akan tahu, bahwa Akulah Tuhan Allahmu."

Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh menutupi perkemahan mereka.

Dan pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan.

Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah.

Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu, apa itu.

Lalu berkatalah musa, "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Bacaan Injil: Mat  13:1-9

Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia,

sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.

Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan.

Ia berkata, "Ada seorang penabur keluar menaburkan benih.

Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu burung-burung datang memakannya.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya; lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda.

Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 30 Juni 2021: Yesus Melindungimu dari Roh Jahat

ILUSTRASI - Yesus kecil sudah berada di Bait Allah.
ILUSTRASI - Yesus kecil sudah berada di Bait Allah. (ISTIMEWA)

Renungan

‘Jadilah Pendengar Sabda yang Baik’

Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat walafiat, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.

Buat yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Rabu, 21 Juli 2021.

Saya ajak anda merenungkan:  Jadilah Pendengar Sabda Yang Baik. Saudara dan saudariku seiman, apakah Anda lapar dan haus akan firman Tuhan?

Penginjil Matius dalam Injil hari ini memberitahu kita bahwa Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka yang datang; mereka yang datang untuk mendengarkan dan belajar. 

Metode pengajaran Yesus sangat sederhana.  Dia menggunakan perumpamaan - cerita pendek dan gambaran yang diambil dari kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan kebenaran tersembunyi tentang kerajaan Allah. 

Seperti seorang seniman yang terampil, Yesus melukiskan gambaran gambaran, menggugah dengan kata-kata pendek dan sederhana. 

Gambaran yang baik dapat berbicara lebih keras dan jelas daripada dengan banyak kata kata.  Yesus menggunakan gambaran kehidupan dan alam sehari-hari yang biasa untuk menunjukkan tatanan realitas yang lain - tersembunyi, namun terlihat oleh mereka yang memiliki "mata untuk melihat" dan "telinga untuk mendengar".

 Yesus berkomunikasi dengan gambaran dan cerita, ilustrasi hidup agar bisa menangkap imajinasi pendengarNya lebih kuat daripada presentasi abstrak. Perumpamaan-Nya seperti harta terpendam yang menunggu untuk ditemukan (Matius 13:44).

Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, Apa yang dikatakan dalam perumpamaan tentang benih kepada kita tentang kerajaan Allah? 

Setiap petani akan membuktikan pentingnya tanah yang baik untuk memasok nutrisi untuk pertumbuhan. 

Dan bagaimana tanaman mendapatkan makanan dan air yang dibutuhkannya kecuali dari akarnya?  Kitab Suci sering menggunakan gambar tanaman atau pohon yang menghasilkan buah untuk menyampaikan prinsip kehidupan dan kematian rohani. 

Berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan, yang kepercayaannya adalah Tuhan.  Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air,

yang merambatkan akar-akarnya ke tepi aliran air, yang tidak takut datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam musim kemarau, yang tidak berhenti menghasilkan buah  (Yeremia 17:7-8; lihat juga Mazmur 1:3).

Saudara dan saudariku seiman, perumpamaan Yesus tentang penabur ditujukan kepada para pendengar firman-Nya. 

Ada berbagai cara untuk menerima firman Tuhan, dan mereka menghasilkan berbagai jenis buah yang sesuai. 

Ada pendengar yang berprasangka, yang memiliki pikiran tertutup.  Orang seperti itu tidak dapat diajari dan tuli terhadap apa yang tidak ingin dia dengar. 

Lalu ada pendengar yang dangkal.  Mereka gagal untuk memikirkan sesuatu;  mereka tidak memiliki kedalaman. 

Mereka mungkin awalnya merespons dengan reaksi emosional;  tetapi ketika itu hilang, pikiran mereka mengembara ke sesuatu yang lain.

Saudara dan saudariku seiman, tipe pendengar lainnya adalah orang yang memiliki banyak minat atau perhatian, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mendengar atau memahami apa yang benar-benar penting. 

Lalu ada orang yang pikirannya terbuka.  Orang seperti itu selalu bersedia mendengarkan dan belajar. 

Dia tidak pernah terlalu bangga atau terlalu sibuk untuk belajar.  Mereka mendengarkan untuk memahami. 

Tuhan memberikan kasih karunia kepada mereka yang lapar dan haus akan firman-Nya agar mereka dapat memahami kehendak-Nya dan memiliki kekuatan untuk hidup sesuai dengan itu. 

Apakah kita lapar dan haus akan firman Tuhan dengan sikap terbuka yang kemudian menghasilkan buan berlipat ganda??? Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 20 Mei 2021: ‘Yesus Selau Berdoa Buatmu’

ILUSTRASI - Yesus menjanjikan Roh Penghibur.
ILUSTRASI - Yesus menjanjikan Roh Penghibur. (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yesus, percaya dan beriman pada firman-Mu adalah jalan menuju kebijaksanaan, dan merenungkan rencana ilahi-Mu berarti bertumbuh dalam kebenaran.

Bukalah mata kami terhadap perbuatan-Mu, dan telinga kami terhadap suara panggilan-Mu, agar kami dapat memahaminya untuk hidup kamj dan kemudian hidup menurut FirmanMu itu.

Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi, kasihi dan segala usaha dan kerja kita, dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah Yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin*)

Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved