Diduga Danai KKB Papua, Ketua DPRD Tolikara Mangkir Dipanggil Polisi
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo yang diduga menjadi donatur KKB Papua mangkir saat dipanggil
JAYA PURA, TRIBUNBATAM.id -Masih ingat kasus Ketua DPRD Kabupaten Tolikara, Papua, Sonny Wanimbo yang diduga menjadi donatur pembelian senjata bagi KKB Papua?
Ketika isu itu mengemuka, Ketua DPRD Tolikara ini menyatakan siap memberikan klarifikasi jika dipanggil Polisi.
Bahkan politisi Partai NasDem ini secara blak-blakan mengungkapkan fakta bahwa dirinya akan datang memenuhi panggilan polisi.
Namun yang terjadi justeru sebaliknya.
Sonny Wanimbo malah mangkir ketika dipanggil untuk diperiksa penyidik Polda Papua.
Tentang Sonny Wanimbo yang mangkir dari panggilan penyidik Polda Papua, diungkapkan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.
Fakhiri juga mengungkapkan alasan Ketua DPRD Tolikara itu mangkir pada panggilan pertama penyidik.
Untuk diketahui, Polda Papua telah memanggil Sonny Wanimbo, untuk dimintai keterangan terkait kasus pemasok senjata api untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca juga: Ketua DPRD Tolikara Diduga Danai KKB Papua, Siapa Sebenarnya Sonny Wanimbo?
Kasus tersebut bermula ketika Satuan Tugas Operasi Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib, di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada 14 Juni 2021 lalu.
"Kami telah melayangkan surat panggilan kepada Ketua DPRD Tolikara," ujar Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Kamis 15 Juli 2021.
Dalam panggilan pertama itu, kata Irjen Mathius D Fakhiri, Ketua DPRD Tolikara itu berhalangan hadir.
Hanya saja Kapolda Papua tidak mengungkapkan apa alasannya sehingga oknum yang bersangkutan mangkir dari panggilan penyidik.
Meski demikian, kata Fakhiri, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin mengungkap siapa yang menjadi penyumbang dana bagi Neson Murib.
Saat ditangkap, Neson Murib tengah membawa uang senilai Rp 370 juta.
Polisi meyakini bila uang tersebut akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.
Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, mengatakan, bila waktu pemanggilan Ketua DPRD Tolikara, Sonny Wanimbo, sudah lewat dan yang bersangkutan belum datang.
Baca juga: Segini Harta Kekayaan Sonny Wanimbo, Ketua DPRD Tolikara Diduga Danai KKB Papua
"Panggilannya kemarin 14 Juli 2021 tapi dia lagi di Jakarta dan belum bisa kembali karena belum vaksin," kata dia.
Faisal memastikan, bila surat panggilan kedua akan segera dikirimkan ke Sonny Wanimbo.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib pada Senin 14 Juli 2021.
Neson diduga bagian dari jaringan penjual senjata api dan amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak, Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan Neson Murib merupakan anggota KKB Numbuk Telenggen yang merupakan kelompok sempalan Lekagak Telenggen.
Saat proses pengembangan, muncul informasi bahwa Neson Murib memperoleh uang Rp 370 juta dari Ketua DPRD Tolikara, Sonny Wanimbo.
Namun, hal tersebut dibantah oleh yang bersangkutan dan menyatakan siap dipanggil aparat keamanan untuk memberikan keterangan.
Pangdam Cendrawasih Angkat Bicara
Secara terpisah, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono mengungkapkan, baru-baru ini sempat terjadi kontak senjata yang terjadi antara personel TNI dari Yonif 751/VJS dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Diketahui, kontak senjata TNI vs KKB terjadi di Distrik Mapanduma, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa 13 Juli 2021.
Dalam kontak senjata tersebut dua personel TNI mengalami luka tembak.
"Betul (ada kontak senjata di Nduga). Sekarang prajurit korban tembak KKB sudah dievakuasi ke RSUD Timika.”
Baca juga: Diduga Danai KKB Papua, Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo Siap Dipanggil Polisi
“Kondisi mereka berdua sadar dan stabil. Sudah ditangani oleh dokter RSUD dan dokter militer yang ada di Timika," ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono, melalui pesan singkat, Selasa 20 Juli 2021.
Prajurit yang terluka adalah Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid.
Lettu Sukma terkena rekoset peluru di bagian kepala dan Praka Abdul Hamid tertembak di pinggul sebelah kiri.
Ignatius memastikan, kedua prajurit itu tak mengalami luka berat. Keduanya masih dalam keadaan sadar.
Sebelumnya, kontak senjata antara KKB dengan personel TNI terjadi di Kampung Yal, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, pada 6 Juli 2021.
Akibat kejadian tersebut, Praka Sigit mengalami luka tembak di pinggang, Pratu Masmur terluka pada bagian kepala karena terserempet peluru, dan Prada Rudi mengalami luka rekoset di bagian bibir atas.
"Untuk korban yang terkena tembakan di kepala, hanya rekoset (pantulan) proyektil karena hanya terserempet proyektil di dahi sebelah kanan. Tidak membahayakan jiwanya," kata dia.
Ignatius menjelaskan, kontak senjata itu terjadi sekitar 60 menit.
Ia menduga perbuatan itu merupakan ulah KKB pimpinan Egianus Kogoya.
''Betul ini kelompok Egianus Kogoya yang tiga hari lalu buat aksi tembak juga terhadap pos TNI di Kampung Yal," kata dia.
(*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Berita lain tentang KKB PAPUA
Sumber: papua.tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/ketua-dprd-tolikara-sonny-wanimbo.jpg)