CORONA KEPRI

JADWAL Tes Antigen Massal di Batam, Jika Positif Langsung Dibawa ke Lokasi Karantina

Pemko Batam sedang menunggu bantuan alat tes antigen dari pemerintah pusat dan merencanakan tes antigen massal. Simak mekanismenya.

tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Pemko Batam sedang merencanakan akan melakukan tes antigen massal pada sepertiga penduduk dari kelurahan sasaran. FOTO : Ilustrasi antigen 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dalam mewujudkan Test, Tracing, dan Treatment secara masal sesuai dengan instruksi Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan menerapkan antigen massal

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengaku saat ini tengah menunggu bantuan alat test Antigen dari Pemerintah Pusat.

Sesuai dengan target Kelurahan sasaran yang telah disusun, pihaknya membutuhkan minimal sepertiga dari total penduduk di Kelurahan sasaran.

Untuk itu, Rudi menargetkan bahwa pelaksanaan nya akan mulai dapat berlangsung tiga hari mendatang.

"Apabila data penduduk mencapai 800 ribu di Kelurahan yang akan kita sasar. Kita butuh alat sepertiganya, minimal 300 ribu alat Antigen," ujar pria yang menjabat sebagai Kepala BP Batam ini, Jumat (23/7/2021).

Rudi melanjutkan mengenai karantina dan pelaksanan antigen, seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

Sementara bagi keluarga yang ditinggal selama karantina berlangsung, juga akan diberikan sembako yang merupakan sumbangan dari pihak Pengusaha.

Baca juga: PPKM Level IV Batam - Jalan Bundaran SMA Negeri 3 Disekat, Warga Tanpa Masker Dihentikan

"Apabila nanti di antigen, Kepala Keluarga ternyata positif dan kita bawa ke rusun sebagai lokasi karantina. Keluarga yang di rumah akan tetap kita suport sembako nya. Karena saya sudah mendapat bantuan dari pengusaha dalam hal ini," katanya.

Sementara itu, perihal teknis pelaksanaan, para nakes yang ditugaskan akan langsung turun di titik sasaran.

Petugas diwajibkan untuk dilakukan secara bersamaan. 

Kemana saja? Untuk titik ini sendiri, Rudi mengakui mungkin akan memanfaatkan titik atau posko penyekatan yang telah ada sebelumnya.

"Kalau tidak kita langsung datang ke tempat warga di Kelurahan itu. Intinya harus dilakukan bersamaan dan jangan sampai terputus. Agar kita bisa langsung mendeteksi sudah seberapa besar penyebaran di titik sasaran," ungkapnya.

Untuk test yang akan dilaksanakan, Rudi mengungkapkan tidak membutuhkan waktu lama, dan nantinya apabila ada yang terdeteksi reaktif maka akan langsung dijemput dan diantar ke lokasi karantina yang telah disiapkan.

Ia menambahkan pihaknya belum dapat memberitahukan mengenai kelurahan sasaran antigen massal.

Namun Rudi menegaskan bahwa tim yang telah disusun akan berkonsentrasi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Batam Kota, dan Sekupang.

"Kelurahan di 2 Kecamatan ini akan menjadi prioritas karena pertumbuhan pasien positif Covid-19 cukup pesat. Tapi intinya nanti Kelurahan di Kecamatan lain juga akan kita lakukan Tracing," katanya. 

Terkendala alat

Untuk merealisasikan pelaksanaan tes antigen massal, Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengakui saat ini masih terkendala dengan ketersediaan alat.

Namun, Pemko telah menyurati Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI terkait rencana tersebut.

"Pak Wali sudah berkirim surat, agar pusat bisa membantu Batam dalam pengadaan alat untuk mendukung rencana testing massal ini," ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad saat berada di Kantor Pemko Lantai IV, Jumat (23/7/2021).

Diakuinya sebagai solusinya Batam meminta pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan berupa alat untuk mendukung terlaksananya swab antigen.

Permintaan bantuan ini diharapkan bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini. 

Selain itu, lanjut Amsakar, dalam rapat bersama BTKLPP juga akan meminta bantuan kepada kementerian, agar bisa memberikan bantuan berupa penyediaan alat-alat untuk menyelenggarakan swab antigen ini. 

"Pak Budi juga akan membantu ke Kementerian dan besar harapan kami ada jawaban yang positif terkait hal ini. Sehingga testing bisa segera dilakukan, guna mencari pasien positif yang belum diketahui saati ini," katanya.

Ia menuturkan kemampuan APBD saat ini sangat terbatas, dan tidak sanggup mengakomodir kebutuhan peralatan medis untuk mendukung pelaksanaan swab antigen ini.

Bahkan di refocusing anggaran yang ke tujuh, total defisit hampir mencapai Rp 250 miliar.

Sehingga dengan adanya bantuan dari pusat, nantinya bisa menekan pengeluaran untuk membeli alat yang akan mendukung pelaksanaan swab antigen massal.

"Kita cari jalan keluar agar penyediaan alat ini bisa segera terealisasi, sehingga testing massal bisa dilaksanakan. Semakin cepat ditemukan, tentu akan semakin baik penanganan warga yang positif tersebut. Di samping itu, kami juga tengah menyiapkan tempat terpusat yang akan mereka tinggali selama menjalani masa pemulihan," paparnya.

Beberapa waktu lalu, dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tenaga medis, camat, lurah, perangkat RT/RW semua pihak setuju untuk mendukung terlaksananya swab antigen massal ini.

Amsakar mengatakan perangkat camat, lurah, dan perangkat RT/RW diminta memetakan warga yang sudah menjalani tes, dan yang belum. Mereka yang belum ini akan menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan swab antigen massal.

Selain itu, perangkat camat, lurah, dan RT/RW diminta memetakan wilayah perumahan berdasarkan jumlah kasus yang ada. Pemetaan zona perumahan mulai dari zona merah, kuning, dan hijau dilihat dari total jumlah kasus yang ada.

"Pemetaan zona per wilayah ini yang diharapkan bisa menjadi solusi saat ini. Langkah pencegahan dalam mengatasi penyebaran virus, dan tentunya juga memudahkan tracing," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved