ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 26 Juli 2021: Berbahagialah Matamu Karena Melihat
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 26 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk membuka mata pada karya keselamatan Allah.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 26 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk membuka mata pada karya keselamatan Allah.
Dalam bacaan pertama, Kitab Putera Sirakh menulis: Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya.
Dalam bacaan injil, Matius mengisahkan Yesus yang menasihati para murid-Nya untuk melihat karya Allah.
"Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar… .”
Nah, bacaan injil inilah yang menjadi sumber inspirasi bagi RP Lukas Gewa Tiala, SVD untuk menyusun renungan berjudul, “Berbahagialah Matamu Karena Telah Melihat".
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 15 Juli 2021: Enaklah Kuk Yang Tuhan Yesus Pasang

Bacaan Pertama: Sir 44:1.10-15
Nama mereka hidup terus turun-temurun.
Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa;
semuanya tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.
Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.
Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus.
Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun.
Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Bacaan Injil: Mat 13:16-17
Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwaYesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.
Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 30 Juni 2021: Yesus Melindungimu dari Roh Jahat

Renungan
“Berbahagialah Matamu Karena Telah Melihat"
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus,
senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Senin 26 Juli 2021.
Semoga anda semuanya dalam keadaan sehat, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan. Buat anda yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh.
Hari ini di hari PW St. Yoakim dan St. Anna, orang tua SP. Maria, saya ajak anda merenungka sabda Yesus:
BERBAHAGIALAH MATAMU KARENA TELAH MELIHAT, BERBAHAGIALAH TELINGAMU KARENA TELAH MENDENGAR.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, proses beriman itu proses belajar.
Ketika kita tidak mengerti suatu pelajaran, bertanya adalah hal lumrah yang harus dilakukan.
Jadi, orang yang tumbuh dalam pengertiannya adalah orang yang memelihara sikap haus belajar dan berani bertanya.
Para murid tidak mengerti mengapa Yesus mengajar dengan perumpamaan.
Yesus memakai perumpamaan untuk beberapa fungsi. Pertama, untuk menegaskan sifat rahasia Kerajaan Surga.
Untuk masuk Kerajaan Surga, perlu inisiatif yang datang dari pihak Allah yang harus ditanggapi dengan iman.
Jadi, inisiatif Allah mutlak diperlukan, baik untuk menyatakan rahasia Kerajaan Allah maupun untuk membimbing orang agar menanggapi pewartaan Kerajaan Allah itu dengan iman.
Kedua, perumpamaan berakibat ganda. Kepada orang yang dikaruniai hati yanh terbuka dan responsif akan terjadi proses bertanya, mencari, beroleh tuntunan, dan aktif mengimani.
Orang itu akan mengalami pertumbuhan rohani. Untuk orang yang tertutup dan bebal, perumpamaan akan membuat Kerajaan Surga semakin tertutup baginya bahkan membuat orang itu mengalami proses pembutaan rohani lebih lanjut .
Saudara dan saudariku, dampak perumpamaan memisahkan pendengar ke dalam dua kelompok.
Para murid langsung menyatakan ketidakmengertian mereka kepada Yesus. Ini adalah langkah iman yang bagus.
Akibatnya, Yesus memberikan penjelasan dan menerangi hati mereka. Orang banyak tidak demikian. Mereka bertahan dalam kegelapan pikiran dan hati mereka.
Karena mereka tidak percaya, maka arti dan makna Kerajaan Allah tertutup bagi mereka.
Saudara dan saudariku,
hari ini kita merayakan Peringatan Wajib St. Anna dan Yoakim, orangtua Bunda Maria, nama mereka tidak ada dalam Kitab Suci.
Nama mereka hanya diketahui melalui tulisan apokrip “Injil-Awal Yakobus” yang diperkirakan berasal dari abad II.
Sejak abad VI, penghormatan kepada St Anna sudah sangat populer di Gereja Timur. Di Gereja Barat (Roma), penghormatan itu baru mulai pada abad X.
Menurut tradisi, St Anna lahir di Bethlehem dan menikah dengan St Yoakim yang berasal dari Nazaret. Keduanya adalah keturunan bangsa Daud.
Hingga usia tua, pasangan itu tak memiliki anak. Maka, meniru teladan Ibrahim, Yoakim lalu pergi ke padang gurun untuk berpuasa selama 40 hari.
Malaikat muncul dan memberitakan bahwa mereka akan memiliki anak perempuan. Maka, bagi Anna dan Yoakim, sejak dikandung,
Maria adalah buah dari pengharapan yang tekun dan merupakan mukjizat besar dari Allah.
Sabda bahagia bagi mereka yang ‘telah melihat dan mendengar, karena banyak nabi dan orang benar tidak bisa melihat dan mendengar apa yang dilihat dan didengar oleh orang-orang zaman Yesus’.
Kedua orangtua Bunda Maria itu adalah orang berbahagia karena dengan sikap kesederhanaan, pengharapan, serta kepercayaan mereka akan kebaikan Allah,
pada akhirnya mereka sungguh-sungguh mampu mendengar suara Tuhan dan melihat mukjizatnya dalam peristiwa kelahiran Maria.
Layaklah kalau mereka menjadi teladan sejati keluarga Kristen di zaman ini. Saudara dan saudariku, mari kita berjuang mencontohi St. Anna dan St. Yoakhim. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’

Doa
Bapa surgawi, pada hari peringatan Santo Yoakim dan Santa Anna ini,
secara khusus kami berdoa untuk semua orangtua agar mereka terbuka bagi rahmat yang Engkau berikan bagi kehidupan keluarga yang benar di mata-Mu.
Berikanlah kepada kami rahmat untuk mempersiapkan diri kami bagi peranan apa pun yang Engkau tentukan bagi kami masing-masing dalam hidup ini.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan cintai, serta segala usaha dan kerja kita,
dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)