CORONA KEPRI

PPKM Level IV di Batam, Banyak UMKM Gagal Bertahan dan Kolaps

Banyak pelaku usaha UMKM di Batam yang gagal bertahan dan menutup usaha mereka sebagai akibat pemberlakuan PPKM mulai mikro hingga level IV.

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Kepala Dinas UMKM Kota Batam, Suleman Nababan mengungkapkan banyak pelaku usaha UMKM di Batam yang gagal bertahan dan menutup usaha mereka sebagai akibat pemberlakuan PPKM 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kebijakan PPKM Level IV sangat berdampak terhadap keberlangsungan usaha kecil dan menengah di Kota Batam.

Tak heran banyak pelaku usaha yang gagal bertahan dan menutup usaha mereka.

Berdasarkan data Juni 2020 lalu lalu tercatat sekitar 1.900 pelaku UMKM yang terkena dampak Covid-19.

Mulai dari omsetnya yang menurun karena jumlah permintaan menurun, hingga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.

"Jam operasional sekarang sangat tidak menguntungkan pelaku usaha. Sehingga bisa saja mereka menutup usahanya dari pada merugi," ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (Diskum) Batam, Suleman Nababan, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Laurensius Rela Mengais Sampah Selama 6 Tahun di Batam Demi Sekolahkan 3 Anaknya di Jakarta

Melihat jumlah penerima BPUM yang ditetapkan di Kota Batam tahun 2021 sebanyak 51.366 hingga Juni 2021.

Bahkan hingga akhir Juni masih diusulkan sebanyak 3.650 pelaku usaha mikro dan masih dalam proses Kementerian KUKM RI

"Total data 55.016 pelaku Usaha Mikro yang sudah diusulkan. Kami tentu berharap bisa membantu kelanjutan usaha mikro saja. Angka tersebut naik jika dibandingkan tahun 2020 lalu yakni 39.167 pelaku usaha," ujarnya.

Diakuinya di dalam kebijakan PPKM Level IV ini, pemerintah memberlakukan pembatasan jam operasional sangat berdampak terhadap kelanjutan usaha mereka.
Lalu, membatasi waktu konsumen untuk makan di tempat dan mewajibkan take away.

"Kalau melihat kondisi saat ini, ya mungkin-mungkin saja bertambah yang tutup, meskipun ada bantuan untuk pelaku usaha, namun itu khusus yang mikro, sedangkan yang merasakan dampaknya hampir semua pelaku usaha terpukul dengan kondisi saat ini," katanya.

Suleman menambahkan, sejak diberlakukannya kebijakan pembatasan ini, diperkirakan jumlah yang terdampak mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat jelas, terutama di pusat perbelanjaan. Semua tempat makan atau usaha lainnya tutup beroperasi.

"Bisa diperkirakan kerugian yang mereka dapat karena penutupan tempat usaha ini. Karena orang ke mal juga tak ada, sebab sesuai edaran ditutup," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved