Rahasia Panjang Umur Manusia Ternyata Ada di Usus, Simak Penjelasannya

Dalam studi terbaru, peneliti mengungkap rahasia panjang umur orang-orang yang hidup di usia di atas 100 tahun atau dikenal juga dengan sebutan ...

Kompas.com
Ilustrasi lansia tetap aktif. Mobilitas atau pergerakan orang lanjut usia (lansia) dapat memengaruhi angka harapan hidup dan kualitas hidupnya. (SHUTTERSTOCK/Syda Productions) 

TRIBUNBATAM.id - Dapat hidup melewati usia 100 tahun menjadi prestasi langka bagi manusia. Sehingga, jika ada seseorang yang melampaui usia tersebut, tak sedikit orang yang bertanya apa resepnya. 

Dalam studi terbaru, peneliti pun mengungkap rahasia panjang umur orang-orang yang hidup di usia di atas 100 tahun atau dikenal juga dengan sebutan centenarian

Menurut studi tersebut, kunci dari panjang umur pada centenarian tersebut terletak pada usus mereka. Peneliti menyebut, mereka memiliki kelompok bakteri yang berbeda di usus mereka.  

Mikroba usus itu menghasilkan senyawa unik dan bahkan mungkin menangkal infeksi dan penyebab stres lingkungan lainnya. 

Hasil tersebut terungkap usai peneliti melakukan studi terhadap orang Jepang yang hidup lebih dari satu abad. 

Mengutip Science Alert, Senin (2/8/2021) peneliti melibatkan 160 orang yang memiliki usia rata-rata 107 di seluruh Jepang. 

Peneliti kemudian membandingkan bakteri yang ditemukan dalam sampel tinja mereka dengan mikroba usus dari 112 orang yang berusia di akhir 80-an serta 47 orang yang lebih muda. 

Penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi, Yuko Sato dari Keio University School of Medicine, Tokyo mencari perbedaan dalam mikrobioma usus mereka-yakni jenis bakteri yang ada dan jenis senyawa yang mereka hasilkan.

Dengan mempelajari mikroba ini, peneliti berharap dapat menemukan cara untuk mengubah komunitas bakteri atau memperbaiki ketidakseimbangannya supaya dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.

Dari analisis peneliti terhadap para relawan, peneliti menemukan jika centenarian di Jepang mayoritas terhindar dari penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker.

Centenarian juga memiliki campuran asam empedu yang unik berkat beberapa strain bakteri yang mampu mensintesisnya. 

Pada pemeriksaan lebih lanjut, satu kelompok bakteri yang menghasilkan sejenis asam empedu yang disebut isoalloLCA dapat menghambat pertumbuhan Clostridium difficile, bakteri usus umum yang menyebabkan diare parah dan radang usus besar yang serius. 

Hal tersebut menunjukkan, bahwa spesies isoalloLCA bisa digunakan untuk membantu menjaga kesehatan usus hingga usia tua. 

Sayangnya, peneliti tak memperhitungkan faktor gaya hidup lain, seperti diet. Jadi, mereka tak dapat mengatakan apa yang sebenarnya berkontribusi pada profil mikrobioma unik pada Centenarian.

Studi ini telah dipublikasikan di Nature. (*)

Simak berita terupdate lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved