HUMAN INTEREST
Curhat Petinggi RS di Batam Tangani Pasien Covid-19: Kami Butuh Dukungan Masyarakat
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Embung Fatimah Batam Sri Rupiati menceritakan curahan hati nakes yang menjadi garda depan tangani pasien covid-19
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sudah 1,5 tahun wabah virus corona terjadi di Kota Batam. Sejak itu pula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah (EF) Batam mengambil bagian dalam merawat pasien covid-19.
Wakil Direktur Pelayan RSUD EF Batam Sri Rupiati, menceritakan kisah tenaga kesehatan yang menjadi garda depan dalam penanganan covid-19 di Batam. Seperti ini curahan hati (curhat) nya.
Sri mengakui banyak cerita bahkan tidak sedikit tekanan yang mereka rasakan, khususnya para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit. Padahal sebagai nakes mereka rela terpisah dari keluarga, hanya untuk menolong para pasien covid-19.
"Kami ini berjaga 24 jam sehari, bahkan kami tidak kenal lelah, kami tidak kenal waktu. Tapi kami sedih kalau ada orang yang masih menyalahkan nakes kami," kata Sri, Rabu (4/8/2021).
Sri tak menampik, para nakes yang khusus menangani pasien Covid-19 beberapa kali mendapat intimidasi.
Baca juga: BATAM Tambah 200 Kasus Covid-19 Baru, 5 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Natuna Tak Lagi Zona Merah Covid-19 Tapi Kasus Baru Virus Corona Terus Bertambah
"Beberapa yang kami hadapi, keluarga tidak terima anggota keluarga dimakamkan sesuai protokol covid-19," katanya.
Yang paling sedih, suatu ketika pernah tenaga medis diancam oleh keluarga pasien Covid-19.

"Sedih rasanya, padahal kami ini sudah berusaha semampu kami untuk merawat pasien. Bahkan kami jarang pulang ke rumah," kata Sri.
Sri yang juga sebagai Kepala Pelayanan Medis tersebut mengatakan, ia selalu mendapat laporan dari para perawat terkait kondisi di lapangan.
"Hp saya ini tidak pernah mati selama 24 jam, makanya kalau pun saya tidak di rumah sakit, apapun yang terjadi pasti laporan sama saya," kata Sri.
Tidak hanya itu, Sri rela mengorbankan jam istirahatnya untuk datang ke rumah sakit, jika ada kejadian yang tidak bisa diselesaikan oleh anggota di rumah sakit.
"Kadang jam 11 malam, saya datang ke rumah sakit. Makanya sedih juga kami para tenaga medis ini," kata Sri.
Ia juga memberikan tanggapannya terkait isu terbaru yang beredar, bahwa rumah sakit mengcovidkan pasiennya. Hal ini dinilai sangat menyakitkan hati para medis.
"Isu ini sempat menyebar, kita sangat sedih. Apa untungnya bagi kami para medis," kata Sri.
Ia mengatakan, para tenaga medis bukannya tidak mau dikritik, tetapi kritik yang diberikan jangan sampai memojokkan apalagi mengintimidasi hingga melukai tenaga medis.
"Kami ini sudah capek," kata Sri.
Lebih lanjut mewakili tenaga kesehatan, ia meminta dukungan masyarakat Batam agar selalu menaati protokol kesehatan. Ia juga meminta masyarakat selalu menggunakan masker.
"Itu saja yang kami butuhkan. Kami juga meminta agar masyarakat saling mengingatkan satu dengan lainnya. Kami tidak butuh bunga, yang kami butuhkan hanya dukungan masyarakat," kata Sri.
Hingga saat ini tidak sedikit tenaga medis yang ikut terpapar covid-19. Tidak sedikit pula tenaga medis yang meninggal dunia.
"Kami hanya butuh dukungan agar kita semua saling mengingatkan, jangan mengangap sepele wabah yang terjadi saat ini," kata Sri. (Tribunbatam.id/ Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Human Interest Story
Berita Tentang Corona Kepri