Terkuak! Ini Rahasia Besar Atlet China dengan Mudah Dapatkan Medali Emas di Olimpiade
Rahasia besar atlet china dengan mudah dapatkan emas Olimpiade ternyata tak luput dari penerapan teknologi terkini dalam proses latihan.
Rahasia besar atlet china dengan mudah dapatkan emas Olimpiade ternyata tak luput dari penerapan teknologi terkini dalam proses latihan
TRIBUNBATAM.id - Keberhasilan China mendominasi perolehan medali emas di Olimpiade Tokyo ternyata tak luput dari kerja keras latihan para atletnya.
Diketahui, China kini menjadi negara dengan perolehan medali emas terbanyak.
Disusul Amerika, Jepang, dan Australia.
Sementara posisi Indonesia berada di peringkat 35.
Pencapaian atlet china dalam merebut medali emas Olimpiade ternyata didapat tidak mudah.
Pelatihan atlet china yang menerapkan latihan berbasis teknologi menjadikan negara tirai bambu menuai pundi-pundi medali emas Olimpiade.
Rahasia besar atlet china dengan mudah dapatkan emas Olimpiade ternyata tak luput dari penerapan teknologi terkini dalam proses latihan.
Hal itu diungkap secara tegas oleh perusahaan antariksa terbesar di China, Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).
Menurut 24h.com.vn, pada Senin (2/8/21), keberhasilan China di olimpiade berkat teknologi roket.
Pada 30 Juli 2021 lalu, CASC menjelaskan bahwa para ilmuwan ruang angkasa negara itu telah menciptakan teknologi versi ringkas dari sistem panduan rudal yang membantu misi luar angkasa.
Contohnya seperti perenang yang memperbaiki teknik dan mengurangi hambatan.
"Postur renang secara langsung mempengaruhi kecepatan," demikian CASC menegaskan.

Menurut Administrasi Olahraga China, teknologi antariksa juga digunakan di negara lain untuk meningkatkan hasil kompetisi bagi para atletnya.
Halnya, sebelum Olimpiade Beijing 2008 lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) menggunakan tabung aerodinamis untuk membantu tim renang nasional menemukan bahan baju renang dengan ketahanan terendah, menurut informasi di situs web NASA.
Namun, pakaian renang itu kemudian dilarang karena tidak semua atlet memiliki akses ke teknologi baru. Pelatih top telah lama menggunakan sensor gerak untuk memantau atlet selama pelatihan.
Mereka menggunakan sistem pelacakan kamera yang serupa dengan yang ada di industri film untuk menangkap pergerakan bagian tubuh.

Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi, perubahan kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang dapat membuat perbedaan, sehingga diperlukan teknologi yang lebih baik untuk menangkap informasi tersebut. "Dan itulah mengapa ilmuwan luar angkasa terlibat," ujar CASC.
Seperti halnya dengan kecepatan peluncuran rudal, untuk mencapai target 10.000 km jauhnya, rudal balistik antarbenua menggunakan sistem panduan inersia.
Sistem ini mengandalkan giroskop canggih untuk melacak pergerakan, posisi, dan postur roket tanpa adanya sinyal satelit. Giroskop bekerja sangat akurat, tetapi sebesar roket.
CASC mengatakan bahwa para ilmuwan luar angkasa telah menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mengubah teknologi ini dan mengurangi berat giroskop menjadi hanya beberapa kilogram. Sehingga para atlet dapat memakainya di bahu dan sendi mereka tanpa mengganggu gerakan mereka.
Perangkat ini memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat menghitung resistensi yang diciptakan oleh gerakan yang berbeda, sehingga menemukan solusi untuk membantu atlet menyesuaikan teknik dan mengubah postur.
Begitu juga halnya dengan tim pendayung China yang meraih emas di Olimpiade Tokyo juga menggunakan selang udara saat latihan.
Ternyata China memiliki salah satu rahasia besar mengapa begitu mudahnya mendapatkan medali emas.
Ya, salah satunya dengan latihan berbasis teknologi.
"Teknologi ini menggunakan sistem berbasis kamera untuk memberikan dasar ilmiah bagi pelatih untuk merencanakan pelatihan, mengoptimalkan teknik, dan mengurangi hambatan," urai CASC.
Bahkan dalam laporan Administrasi Olahraga China, sebuah tabung aerodinamis baru dibangun di Beijing tahun lalu untuk membantu meningkatkan kinerja di kompetisi internasional, termasuk Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Baca Berita Tribunbatam.id di GOOGLE NEWS
(*)
Sumber: Tribun-medan.com