ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 5 Agustus 2021: Engkau Kristus Putra Allah Yang Hidup
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 5 Agustus 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk mengakui Yesus sebagai Putra Allah.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 5 Agustus 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk mengakui Yesus sebagai Putra Allah.
Dalam bacaan pertama, Kitab Bilangan menulis: "Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu, dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu."
Sedangkan dalam bacaan injil, Matius menegaskan Sabda Yesus: "Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”
RP Lukas Gewa Tiala, SVD kemudian mengajak seluruh umat Katolik untuk mengakui Yesus dengan renungan berjudul, "Engkau Adalah Kristus, Putra Allah Yang Hidup".
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’

Bacaan Pertama: Bil 20:1-13
Engkau akan mengeluarkan air dari bukit batu bagi seluruh jemaat.
Pembacaan dari Kitab Bilangan:
Pada masa itu sampailah segenap umat Israel di padang gurun Zin pada bulan pertama. Mereka lalu tinggal di Kadesh.
Di sana Miryam meninggal dunia dan dikuburkan. Sekali peristiwa tidak ada lagi air minum bagi umat. Maka berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun.
Mereka bertengkar dengan Musa, katanya, "Mengapa kami tidak mati binasa pada saat saudara-saudara kami mati di hadapan Tuhan?
Mengapa kalian memimpin jemaat Tuhan ke padang gurun ini? Mengapa kami dan ternak kami harus mati di sini?
Mengapa kalian memimpin kami keluar dari Mesir dan membawa kami ke tempat celaka ini?
Ini bukan tempat untuk menabur, tidak ada pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada!"
Maka pergilah Musa dan Harun meninggalkan umat; mereka masuk Kemah Pertemuan, dan sujud.
Lalu mereka berseru kepada Tuhan, "Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu, dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu."
Maka tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan lalu bersabda kepada Musa, "Ambillah tongkatmu itu dan bersama dengan Harun, kakakmu, suruhlah umat berkumpul.
Katakanlah di depan mata mereka, kepada bukit batu itu, supaya memberikan air. Maka engkau akan mengeluarkan air bagi mereka dari bukit batu itu dan memberi minum umat beserta ternaknya."
Musa lalu mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya.
Sesudah itu Musa dan Harun mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu. Berkatalah Musa kepada mereka, "Dengarkanlah, hai orang durhaka!
Masakan kami dapat mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini!" Kemudian Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya.
Maka keluarlah banyak air, sehingga umat dan ternak mereka dapat minum. Tetapi Tuhan bersabda kepada Musa dan Harun,
"Karena kalian tidak percaya kepada-Ku, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel, maka kalian tidak akan membawa umat ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya di tengah-tengah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Bacaan Injil: Mat 16:13-23
Engkaulah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Dan Aku pun berkata kepadamu, 'Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga."
Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias.
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem,
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!
Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus,
"Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 22 April 2021: Yesus Adalah Roti Hidup

Renungan
"Engkau Adalah Kristus, Putra Allah Yang Hidup"
Saudara dan saudariku seiman, senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Kamis, 05 Agustus 2021.
Semoga anda semua selalu sehat, tetap semangat, tetap tersenyum, selalu berpengharapan pada Tuhan Yesus, dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan. Buat yang sakit, dalam nama Tuhan Yesus, anda sembuh.
Saya ajak kita merenungkan pengakuan Simon Petrus yang luar biasa atas pertanyaan Tuhan Yesus tentang siapakah Dia menurut mereka: "Engkau adalah Kristus, Putra Allah yang Hidup."
Saudara dan saudariku seiman, seberapa kuat iman anda dan saya kepada Tuhan Yesus Kristus? Satu pertanyaan esential yang bisa kita ajukan setiap hari bagi diri kita sendiri.
Pertanyaan yang pastinya akan menyemangati dan membangkitkan serta menumbuhkan iman kita pada Tuhan. Dan semakin membuat kita berusaha mengenal siapa Tuhan Yesus buat kita.
Saudara dan saudariku seiman, Yesus menguji murid-muridNya dengan pertanyaan penting pada waktu yang tepat. Satu pertanyaan yang amat penting bahkan: Menurut orang, siapakah Aku ini dan menurutmu siapa Aku ini? (Matius 16:13).
Yesus secara luas diakui di Israel sebagai abdi Allah yang perkasa dan luar biasa, bahkan dibandingkan dengan para nabi besar dalam Israel, Yohanes Pembaptis, Elia, dan Yeremia.
Ini untuk menjawab siapakah Yesus menurut orang orang. Sedangkan menjawab pertanyaan tentang siapakah Dia menurut pendapat para murid,
maka Simon Petrus, yang seperti biasanya selalu cepat menanggapi, langsung berseru bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup. Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang Hidup.
Saudara dan saudariku seiman, melalui karunia iman sajalah, Simon Petrus menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah "yang diurapi" (dalam bahasa Ibrani dan Yunani kata tersebut diterjemahkan sebagai Mesias dan Kristus),
dan satu-satunya Anak Allah yang diutus oleh Bapa di surga untuk menebus umat manusia yang jatuh dalam dosa.
Tentunya jawaban Simon Petrus itu datang tidak dari dirinya sendiri. Sebab tidak ada makhluk fana yang dapat mengungkapkan hal ini kepada Petrus;
melainkan hanya Tuhan sajalah. Simon Petrus mendapat rahmat istimewa lewat pengakuanNya itu.
Dia membuat satu pengakuan yang lahir dari pengalaman iman dia dan para murid akan Yesus, walaupun kita tahu iman mereka, iman Simon Petrus masih terus jatuh bangun,
seperti dalam peristiwa yang menyusul sesudahnya ketika Tuhan Yesus menghardiknya dan menyebutnya sebagai setan karena Simon Petrus memikirkan apa yang dipikirkan manusia dan bukan Allah.
Saudara dan saudariku seiman, Tuhan Yesus sesudah pengakuan Simon Petrus bahwa Dia adalah Kristus, Anak Allah yang Hidup,
kemudian menganugerahkan wewenang kepada Simon Petrus untuk mengatur gereja atau jemaat yang akan didirikanNya, sebuah gereja yang tidak dapat dikalahkan oleh kekuatan apa pun.
Yesus menunjukan bukti untuk itu dengan merujuk kepada nama Petrus yang merupakan kata yang sama untuk "batu karang" dalam bahasa Aram dan Yunani.
Saudara dan saudariku seiman, menyebut seseorang sebagai "batu" adalah salah satu pujian terbesar.
Para rabi kuno memiliki pepatah bahwa ketika Allah melihat Abraham, Dia berseru: "Aku telah menemukan sebuah batu untuk menemukan dunia." Abraham menaruh kepercayaannya kepada Allah dan menjadikan firman Allah sebagai landasan hidupnya dan landasan imannya.
Melalui Abraham Allah mendirikan suatu bangsa bagi diri-Nya sendiri. Melalui iman Petrus memahami siapa Yesus sebenarnya.
Dia adalah rasul pertama yang menyatakan bahwa Yesus benar-benar Yang Diurapi (Mesias dan Kristus) dan Putra tunggal Allah.
Saudara dan saudariku seiman, Perjanjian Baru menggambarkan gereja, umat Allah, sebagai rumah rohani dan bait Roh Kudus dengan setiap anggota yang disatukan sebagai batu hidup (lihat 1 Petrus 2:5).
Iman kepada Yesus Kristus membuat kita menjadi batu karang - batu rohani. Tuhan Yesus menguji kita masing-masing secara pribadi dengan pertanyaan yang sama: Menurutmu, siapakah Aku ini?
Mari kita berjuang menjawabi pertanyaan Tuhan Yesus ini dengan menjawab seperti halnya Sang Rasul Simon Petrus,
dengan terus menyadari siapakah Tuhan Yesus bagi kita masing masing, dengan terus teguh dalam iman dan perbuatan,
dengan terus teguh hidup dalam Kasih Kristus. Hidup seperti batu karang rohani. Ya, Tuhan Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang Hidup. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’

Doa
Tuhan Yesus, kami mengaku dan percaya bahwa Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang hidup. Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat kami yang telah membebaskan kami dari dosa dan penipuan.
Kuatkanlah iman kami seperti Rasul Petrus dan Paulus dan beri kami keberanian untuk mewartakan tentang Engkau kepada orang lain agar mereka dapat mengenal Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat semua orang.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, segala usaha dan kerja kita, dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)