ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 6 Agustus 2021: Dengarkanlah Dia

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 6 Agustus 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk selalu mendengarkan Allah.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Yesus sedang mengajarkan bagaimana mengasihi musuh seperti kita mengasihi diri sendiri. 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 6 Agustus 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk selalu mendengarkan Allah.

Dalam bacaan pertama diceritakan bagaimana Daniel memberikan pengakuan tentang pengalamannya akan Allah.

Dalam bacaan kedua, Surat Kedua Rasul Petrus memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus yang menerima kemuliaan dari Allah Bapa.

Sedangkan dalam bacaan injil, Markus mengisahkan bagaimana Yesus dimuliakan oleh Allah di hadapan para murid-Nya.

Intisari dalam bacaan injil inilah yang menginspirasi RP Lukas Gewa Tiala, SVD untuk mengajak seluruh umat Katolik mendengarkan Allah.

Bacaan Pertama: Dan 7:9-10.13-14

Pakaian-Nya putih seperti salju.

Pembacaan dari Nubuat Daniel:

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba.

Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.

Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.

Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia.

Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.

Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 30 Juni 2021: Yesus Melindungimu dari Roh Jahat

PATER LUKAS - RP Lukas Gewa Tiala, SVD.
PATER LUKAS - RP Lukas Gewa Tiala, SVD. (ISTIMEWA)

Bacaan Kedua: 2Ptr 1:16-19

Suara itu kami dengar datang dari Surga.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus:

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu

kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Kami menyaksikan bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa,

ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan,

"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.

Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita

yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Bacaan Injil: Mrk 9:2-10

Inilah Anak yang Kukasihi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa,Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.

Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian sampai seputih itu.

Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.

Kata Petrus kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

Petrus berkata demikian, sebab ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.

Maka datanglah awan menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."

Dengan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.

Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan 'bangkit dari antara orang mati.'

Demikanlah sabda Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: Renungan Kristen, Lima Kelompok Murid Tuhan Yesus, Anda Masuk di Mana, Berikut Ulasannya

ILUSTRASI - Yuhan Yesus Memanggilmu
ILUSTRASI - Yuhan Yesus Memanggilmu (ISTIMEWA)

Renungan

"Dengarkanlah Dia!"

Saudara dan saudariku seiman, senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Jumat, 06 Agustus 2021  dihari Pesta Yesus menampakan kemuliaanNya di atas Gunung Tabor.

Semoga anda semuanya sehat, tetap semangat, tetap tersenyum, tetap berpengharapan pada Tuhan Yesus, dan selalu dalam lindungan kasihNya.

Buat yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Saya ajak anda merenungkan: dengarkanlah dia.

Saudara dan saudariku seiman, apakah anda dan saya siap untuk melihat dan mengalami kemuliaan Tuhan, dan juga berbagi dalam kemuliaan-Nya? 

Tuhan Yesus sangat ingin berbagi kemuliaan-Nya dengan kita!  Kita dapat melihat sekilas hal ini ketika para murid melihat Yesus berubah rupa dalam kemuliaan di gunung.

Kita tahu bahwa Yesus sering pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa - untuk mencari kesunyian dan berkomunikasi dengan BapaNya secara intens. 

Tetapi pada kesempatan ini agak berbeda daei biasanya, karena wajah Yesus menjadi bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih menyilaukan (Matius 17:2 dan Lukas 9:29).

Saudara dan saudariku seiman, penglihatan tentang cahaya dan kemuliaan yang bersinar ini digambarkan sebelumnya dalam nubuat Daniel. 

Dalam pasal 7 Kitab Daniel dalam Perjanjian Lama kita melihat penglihatan tentang "Anak Manusia yang datang dengan awan-awan di langit" dan dipresentasikan dalam kerajaan surga berpakaiankan pakaian bercahaya "putih seperti salju" (Daniel 7:9,13). 

Nabi Daniel menubuatkan bahwa Allah akan mengutus Yang Diurapi-Nya, Anak Manusia yang akan datang di atas awan-awan di langit untuk membawa kemuliaan dan kebenaran Allah di bumi (lihat Daniel 7:13-15). 

Penglihatan Daniel menggambarkan penobatan raja manusia di hadapan takhta Allah.  Anak Manusia adalah gelar Mesianik untuk Raja yang diurapi Allah, Tuhan Yesus Kristus. 

Kata Perjanjian Baru untuk "Mesias" adalah "Kristus" yang secara harfiah berarti "Yang Diurapi" atau "Raja yang Diurapi". 

Allah mengutus Anak-Nya kepada kita bukan untuk mendirikan kerajaan duniawi tetapi untuk membawa kita ke kerajaan surgawi-Nya - kerajaan yang diperintah oleh kebenaran,

keadilan, kedamaian, dan kekudusan.  Kerajaan Allah adalah tema sentral dari misi Yesus.  Ini adalah inti dari pesan Injilnya.

Saudara dan saudariku seiman, Yesus pada tiga kesempatan mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Dia akan menjalani penderitaan dan kematian di kayu salib untuk memenuhi misi yang diberikan Bapa kepadaNya. 

Saat waktuNya semakin dekat untuk menderita dan wafat di kayu salib, Dia membawa tiga murid ke puncak gunung yang tinggi. 

Sama seperti Musa dan Elia dituntun ke gunung Allah untuk melihat panggilan dan misi terakhir mereka, demikian pula Yesus sekarang muncul bersama Musa dan Elia di gunung. 

Injil Matius memberi tahu kita bahwa Yesus berubah rupa di hadapan mereka, dan wajahNya bersinar seperti matahari, dan pakaianNya menjadi putih seperti cahaya (Matius 17:2).

Saudara dan saudariku seiman, mengapa Yesus muncul dalam cahaya yang menyilaukan bersama Musa dan Elia? 

Kitab Keluaran memberitahu kita bahwa ketika Musa bertemu dengan Tuhan di Gunung Sinai kulit wajahnya bersinar karena dia telah berbicara dengan Tuhan (Keluaran 34:29). 

Rasul Paulus menulis bahwa orang Israel tidak dapat melihat wajah Musa karena kecerahannya (2 Korintus 3:7). 

Setelah Elia, nabi terbesar, menghancurkan semua imam dan berhala Baal di negeri itu, dia berlindung di gunung Allah di Sinai. 

Di sana Allah menunjukkan kepada Elia kemuliaan-Nya dalam guntur yang hebat, angin puyuh, dan api, dan kemudian berbicara dengannya dengan suara yang tenang. 

Tuhan bertanya kepada Elia, "Apa yang kamu lakukan di sini?"  Dan kemudian mengarahkannya untuk pergi dan memenuhi misi yang diberikan oleh Tuhan. 

Yesus, juga, muncul dalam kemuliaan bersama Musa dan Elia, seolah-olah menegaskan dengan kehadiran mereka bahwa Dia juga siap untuk memenuhi misi yang telah diutus Bapa untuk diselesaikan.

Saudara dan saudariku, Yesus pergi ke gunung mengetahui sepenuhnya apa yang menantinya di Yerusalem - pengkhianatan, penolakan, dan penyaliban. 

Kemungkinan besar Yesus membahas keputusan untuk pergi ke salib ini dengan Musa dan Elia.  Allah Bapa juga berbicara dengan Yesus dan memberikan persetujuannya: Inilah PutraKu yang terkasih;  dengarkan Dia. 

Bapa memuliakan anakNya karena Dia setia dan mau menurutiNya dalam segala hal.  Awan yang menaungi Yesus dan para rasulNya memenuhi impian orang-orang Yahudi bahwa ketika Mesias datang,

awan hadirat Allah akan memenuhi bait suci lagi (lihat Keluaran 16:10, 19:9, 33:9; 1 Raja-raja 8:10;  2 Makabe 2:8).

Saudara dan saudariku seiman, Tuhan Yesus tidak hanya ingin kita melihat kemuliaan-Nya - Dia ingin berbagi kemuliaan ini dengan kita. 

Dan Yesus menunjukkan kepada kita jalan menuju kemuliaan Bapa - ikuti Aku - patuhi kata-kataKu. 

Ambil jalan yang telah Aku pilih untukmu dan kamu akan menerima berkat dari kerajaan Bapa-Ku - namamu juga akan tertulis di surga. 

Yesus memenuhi misi-Nya di Kalvari di mana Ia mati untuk dosa-dosa kita sehingga Firdaus dan kehidupan abadi akan dipulihkan kepada kita. 

Dia memeluk salib untuk memenangkan mahkota kemuliaan - mahkota yang menanti kita masing-masing, jika kita juga akan mengikuti jejakNya. 

Saudara dan saudariku, dalam Injil Lukas tentang perikope yang sama, memberitahu kita bahwa ketika Yesus berubah rupa, Petrus, Yakobus, dan Yohanes sedang tidur (Lukas 9:32)! 

Setelah bangun mereka menemukan Yesus dalam kemuliaan bersama dengan Musa dan Elia.  Seberapa banyak kita kehilangan kemuliaan dan tindakan Tuhan karena kita tertidur secara rohani? 

Ada banyak hal yang dapat membuat pikiran kita tertidur dengan hal-hal tentang Tuhan: Kelesuan mental dan "kehidupan yang tidak teruji" dapat membuat kita tidak berpikir secara mendalam dan menghadapi keraguan dan pertanyaan kita. 

Kehidupan yang tenang juga dapat menghalangi kita untuk mempertimbangkan tuntutan Kristus yang menantang. 

Prasangka dapat membuat kita buta terhadap sesuatu yang baru yang mungkin Tuhan sediakan bagi kita. 

Bahkan kesedihan bisa menjadi penghalang sampai kita bisa melewatinya untuk kemuliaan Tuhan.

Saudara dan saudariku,apakah anda dan saya sudah terbangun secara rohani?  Petrus, Yakobus, dan Yohanes adalah saksi saksi istimewa akan kemuliaan Kristus. 

Kita juga, sebagai murid Yesus Kristus dipanggil untuk menjadi saksi kemuliaan-Nya.  Kita semua yang melihat kemuliaan Tuhan,

sedang diubah menjadi serupa dengan-Nya dari satu derajat kemuliaan ke derajat yang lain;  karena ini berasal dari Tuhan yang adalah Roh (2 Korintus 3:18). 

Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita, murid-murid-Nya yang terkasih.  Apakah kita mencari kehadiranNya dengan iman dan penghormatan?

Mari kita berjuang untuk terus hidup dalam iman akan Tuhan, mengalami kemuliaanNya terutama lewat jalan kemuliaanNya yaitu Salib. Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

ILUSTRASI - Yesus marah di Bait Allah.
ILUSTRASI - Yesus marah di Bait Allah. (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yesus, buatlah kami selalu peka kepada-Mu, pada firman-Mu, tindakan-Mu, dan kehadiran-Mu yang terus-menerus dalam hidup kami. Biarkan kami melihat dan mengalami kemuliaan-Mu.

Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi, cintai, serta segala usaha dan kerja kita, dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)

Berita terkait DOA Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved