EMAS HARI INI

Tak Disukai Warren Buffett tapi Emas Tetap Punya Nilai Dijadikan Investasi, Ini 5 Alasannya

Emas yang dianggap "pemalas" dan sulit mendapat kekayaan darinya membuat Warren Buffett tak meminatinya, tetapi emas tetap punya nilai di masa sulit

KOMPAS IMAGES
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Tak Disukai Warren Buffett tapi Emas Tetap Punya Nilai Dijadikan Investasi, Ini 5 Alasannya 

Apalagi emas memiliki warna yang unik dan indah, tidak seperti elemen lainnya.

Baca juga: Alasan Warren Buffett Tak Suka Investasi Emas Terbongkar, Sulit Membangun Kekayaan?

Kedua, pelemahan dollar AS

Meskipun dollar AS adalah salah satu mata uang cadangan paling penting di dunia, ketika nilai dollar AS jatuh terhadap mata uang lain seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008.

Hal itu sering mendorong orang untuk berbondong-bondong berinvestasi ke emas sehingga menaikkan harga si kuning.

Harga emas naik hampir tiga kali lipat antara tahun 1998 dan 2008, mencapai tonggak US$ 1.000 per troy ounce pada awal 2008, dan hampir naik dua kali lipat antara tahun 2008 dan 2012, yang harganya berada di kisaran US$ 1.800 - US$ 1.900.

Pelemahan dollar AS terjadi karena sejumlah alasan, termasuk anggaran negara yang besar dan defisit perdagangan dan peningkatan besar dalam jumlah uang beredar.

Emas batangan UBS
Emas batangan UBS (TRIBUNBATAM.id/IST)

Ketiga, lindung nilai inflasi

Emas secara historis merupakan lindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi, karena harganya cenderung naik ketika biaya hidup meningkat.

Selama 50 tahun terakhir investor telah melihat harga emas melambung dan pasar saham anjlok selama tahun-tahun inflasi tinggi.

Selain itu, emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang baik sehingga orang dapat didorong untuk membeli emas ketika mereka percaya bahwa mata uang lokal mereka kehilangan nilai.

Keempat, perlindungan deflasi

Deflasi didefinisikan sebagai periode di mana harga turun, ketika aktivitas bisnis melambat dan ekonomi dibebani oleh utang berlebihan, yang belum terlihat secara global sejak terjadinya depresi hebat tahun 1930-an (walaupun deflasi kecil terjadi setelah krisis keuangan 2008 di beberapa bagian dunia).

Selama masa Depresi, daya beli relatif emas melonjak sementara harga lainnya turun tajam.

Ini karena orang memilih untuk menimbun uang tunai, dan tempat teraman untuk menyimpan uang adalah emas dan koin emas pada saat itu.

Kelima, ketidakpastian Geopolitik

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved