Tangis Pecah saat Mahasiswa Kedokteran Praktik Bedah, Ternyata Mayat yang Dibedah Adalah Sahabatnya

Mahasiswa tersebut menangis dan meninggalkan ruang anatomi setelah mengetahui sosok kadaver yang hendak ditanganinya.

tribunnews.com
Tangis Pecah saat Mahasiswa Kedokteran Praktik Bedah, Ternyata Mayat yang Dibedah Adalah Sahabatnya. Foto Ilustrasi 

Di Nigeria, aturan saat ini menyebutkan "jasad tak bertuan" bisa diserahkan ke fakultas kedokteran jika tak ada keluarga yang mengambil.

Mereka berusia antara 20 sampai 40 tahun, 95 persen di antaranya pria, dan tiga dari empat mayat merupakan warga kelas ekonomi ke bawah.

"Tidak ada yang berubah dalam 10 tahun terakhir," kata Emeka Anyanwu, profesor anatomi di Universitas Nigeria, sebagai salah satu penulis jurnal.

Menurut jurnal Clinical Anatomy, lebih dari 90 persen kadaver yang dipakai di fakultas kedokteran Nigeria adalah kriminal yang ditembak mati aparat.

Baca Berita Tribunbatam.id di GOOGLE NEWS

(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Mahasiswa Kedokteran Menangis saat Praktek Bedah Jenazah, Ternyata Temannya yang Tewas Ditembak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved