CORONA KEPRI

Lingga Bakal Buka Blocking Area, Wabup Neko Wesha Pawelloy Minta Kawal Prokes Ketat

Pemberlakuan blocking arena di Lingga diketahui dimulai sejak 30 Juli hingga 13 Agustus 2021.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Fery dari Batam masuk ke Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga beberapa waktu lalu. Pemkab Lingga bakal membuka blocking area dua hari mendatang. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lingga bersiap membuka Blocking Area pada dua hari mendatang.

Pemberlakuan blocking arena ini diketahui dimulai sejak 30 Juli hingga 13 Agustus 2021.

Ini berdasarkan hasil keputusan bersama stakeholder untuk menekan angka covid-19 di Lingga yang meningkat sebulan terakhir ini.

Kabupaten Lingga masih berstatus Zona Merah Covid-19 sesuai Data Satgas Covid-19 Kepri.

Blocking area itu melarang transportasi laut untuk mengangkut pelaku perjalanan orang kecuali barang.

Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy baru saja menerima laporan dari Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, Selamat.

Laporan tersebut sebagai salah satu persiapan untuk membukan kembali Blocking Area atau peniadaan perjalanan orang dalam rangka pencegahan penyebaean Covid-19 di Kabupaten Lingga.

Dalam pertemuan tersebut, Neko menekankan kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga untuk benar-benar mematangkan persiapan sebelum membuka kembali pelabuhan-pelabuhan penumpang yang ada di Kabupaten Lingga.

"Tadi kami minta protokol kesehatan harus benar-benar diperketat pada sejumlah pelabuhan orang maupun barang," kata Neko, Rabu (11/8/2021)

Neko menjelaskan, jika pada pembukaan Blocking Area nanti kasus Covid-19 di Kabupaten Lingga masih tetap meningkat, Pemkab Lingga kemungkinan akan melakukan kembali kebijakan itu.

Untuk itu Wakil Bupati Lingga ini berpesan kepada OPD terkait, yang tergabung dalam Satgas Covid-19 untuk dapat benar-benar mempersiapkan sebaik-baiknya.

Khususnya selama dua hari kedepan menjelang pembukaan kembali akses masuk orang ke Kabupaten Lingga.

"Kita juga meminta kepada masyarakat untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah, bagi yang belum vaksin segeralah vaksin dan benar-benar mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Pasien Sembuh Corona Terus Meningkat Meski Lingga Zona Merah Covid-19

Baca juga: Syarat dan Aturan Perjalanan Terbaru di Masa PPKM Mulai 11 Agustus 2021

Wabup Lingga Neko Wesha Pawelloy saat menerima laporan Kadishub Lingga, Selamat terkait persiapan pembukaan Blocking Area, Rabu (11/8/2021).
Wabup Lingga Neko Wesha Pawelloy saat menerima laporan Kadishub Lingga, Selamat terkait persiapan pembukaan Blocking Area, Rabu (11/8/2021). (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Neko juga meminta agar operator yang nantinya akan kembali melayani penumpang dapat mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Termasuk mengatur jarak selama dalam perjalanan.

"Harapan kita bersama blocking area ini tidak diperpanjang.

Untuk itu kami memohon kerjasama semua pihak," ujarnya.

ALASAN Kasus Meninggal Akibat Covid-19 Meningkat

Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengungkap tingginya kasus meninggal dunia akibat covid-19 di wilayahnya.

Seperti diketahui Kabupaten Lingga Zona Merah Covid-19.

Bersama Kota Batam dan Tanjungpinang.

Dalam pertemuan bersama Satgas Covid-19, Direktur Rumah Sakit, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lingga dan Dinas Kesehatan di ruang kerjanya, Selasa (10/8), Muhammad Nizar mengungkap jika keterlambatan penanganan medis terhadap pasien covid-19 di Lingga menjadi salah satu penyebabnya.

Kemudian adanya penyakit penyerta atau komorbid pada penderita pasien Virus Corona di Lingga.

Rendahnya animo warga Lingga untuk melapor ke rumah sakit, meski mengalami gejala ringan sekalipun sangat disayangkannya.

Baca juga: Bupati Lingga Rapat Virtual dengan Pejabat KPK, Ini yang Dibahas

Pertemuan Bupati Lingga, Muhammad Nizar bersama Tim Satgas Covid-19, Dinkes, Direktur RS dan IDI Kabupaten Lingga, Selasa (10/8).
Pertemuan Bupati Lingga, Muhammad Nizar bersama Tim Satgas Covid-19, Dinkes, Direktur RS dan IDI Kabupaten Lingga, Selasa (10/8). (TribunBatam.id/Istimewa)

Dalam diskusi itu dia juga mempertanyakan prihal penyebab krusial meningkatnya angka kematian yang disebabkan covid-19.

Salah satunya adalah adanya penyakit penyerta atau komorbiditas pada pasien.

"Ketika gejala semakin parah, baru menghubungi pihak kesehatan.

Apalagi dalam kondisi disertai penyakit penyerta seperti asma.

Akan berakibat fatal bahkan mengancam nyawa.

Jangan menunggu sakitnya semakin parah baru ke rumah sakit," ujar mantan Ketua DPRD Lingga ini.

Pria berusia 39 tahun ini lalu mengimbau kepada masyarakat, agar segera berkonsultasi ke rumah sakit jika mengalami gejala yang berpotensi karena corona, seperti pilek, batuk, tidak enak badan serta gejala penyakit lainnya.

Hal itu demi perlindungan kepada masyarakat.

Sehingga tim medis bisa memantau perkembangan penyakit dan tidak terjadi gejala yang lebih berat.

Dia juga mengatakan pihak yang terlibat dalam Penanganan Covid.

Seperti Satgas Covid-19 atau dari kesehatan semakin meningkatkan frekuensi kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.

Peran penting ini diharapkan dapat mendidik masyarakat, salah satunya memahami gejala covid-19.

Begitu juga semua lapisan masyarakat di Lingga, yang diharapkan dapat aktif dalam pembaruan informasi.

Baik berupa gejala maupun data kasus.

Baca juga: PPKM Level 3 di Lingga Berakhir Hari Ini, Namun Kasus Covid-19 Masih Tinggi

"Jangan lagi ada penundaan pergi berobat ke rumah sakit ketika merasa mengalami gejala covid-19.

Agar dapat segera ditangani secepatnya dari tim kesehatan, supaya tidak berakibat fatal," jelasnya.

Pria asli Desa Kelombok Lingga ini mengajak semua pihak bahu membahu, saling membantu dan mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuh terhadap himbauan yang dikeluarkan pemerintah.

Pada diskusi tersebut, Nizar juga mempertanyakan kelengkapan fasilitas kesehatan.

"Fasilitas medis seperti ketersediaan oksigen di rumah sakit dapat menjadi faktor penunjang dalam memimalisir kasus," ujarnya.

Dengan komitmen dan hasil diskusi ini, dia berharap kedepannya tidak ada lagi kasus kematian dikarenakan covid-19.

Untuk itu upaya pemerintah daerah dalam masalah ini, harus benar-benar optimal guna menekan angka konfirmasi kasus bahkan kematian.

"Semoga kasus terkonfirmasi berkurang, apalagi sampai meninggal," harap dia.

Senada dengan Bupati Lingga, Sekretaris Tim Satgas Covid-19 Lingga Oktanius Wirsal mengajak masyarakat agar segera melapor jika terdapat gejala.

"Kalau di rumah itukan tidak diketahui, nanti sudah parah baru ke rumah sakit.

Kami harap yang seperti itu tidak ada lagi, agar dapat menekan kasus kematian," kata Oktanius

Diketahui berdasarkan data Satgas Covid-19 terakhir, angka kematian di Lingga sudah mencapai 51 orang, dengan 100 kasus aktif.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved