CORONA KEPRI
Danrem 033/WP Beri Atensi Vaksinasi Corona di Batam untuk Pelajar
Saat meninjau vaksinasi corona di Batam untuk pelajar di Maha Vihara Duta Maitreya, Danrem 033/WP berharap belajar tatap muka cepat terlaksana.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Menurut Rudi, jumlah penduduk di Kota Batam yang terbanyak menjadi salah satu alasan ia meminta kuota vaksin covid-19 berbeda dibanding daerah lain di Provinsi Kepri.
Apabila hal ini mendapat perhatian dari Pemprov Kepri, tentunya jadwal kedatangan vaksin tambahan pada dua minggu mendatang, akan semakin mempercepat pelaksanaan Vaksinasi Corona di Batam.
Target Pemko Batam untuk mencapai angka 85 persen dalam pemberian dosis pertama.
"Kami minta pak Gubernur agar melihat proporsinya.
Karena Batam paling banyak penduduk, maka kuota vaksin bagi Batam, tentunya harus berbeda dengan Kabupaten/Kota lain.
Kalau dua minggu lagi dikasih. Kami optimis mencapai angka itu," ujar Rudi saat berada di Gedung Marketing Badan Pengusahaan (BP) Batam, Jumat (20/8).
Diakuinya, saat ini pemerintah sangat fokus dalam pelaksanaan vaksinasi, yang telah mencapai angka 71,76 persen bagi usia 18 tahun ke atas untuk dosis pertama.
Namun apabila data tersebut digabungkan dengan total pelajar di Kota Batam, Rudi menjelaskan bahwa pelaksanaan dosis pertama baru mencapai angka 67,37 persen.
"Dari data penduduk kita, pelajar mendominasi dengan jumlah terbanyak di Batam.
Ini yang lagi digesa kembali dalam beberapa hari ini," paparnya.
Mengenai angka pertumbuhan Covid-19 di Batam saat ini, Rudi juga mengakui bahwa angka pertumbuhan pasien telah melandai kurun waktu satu minggu.
Baca juga: BIN Kepri Gelar Vaksinasi Massal, 6.000 Pelajar di Batam Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Teror Dunia, Simak 10 Cara Pencegahan Terhindar dari Virus Corona
Hal ini mengingat total pasien positif Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau hanya tinggal 167 orang, yang tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit rujukan.
"Sementara yang menjalani isolasi mandiri tinggal 248 orang.
Kemudian isolasi terpadu hanya 80 orang.
Secara persentase, keterisian bed di rumah sakit (BOR) hanya 15,16 persen saja yang terpakai," jelas Rudi.