BATAM TERKINI
BMKG Sebut Cuaca di Kepri Masih Aman untuk Pelayaran dan Nelayan
BMKG Hang Nadim mengatakan cuaca di wilayah Kepri belakangan ini masih aman untuk pelayaran maupun bagi para nelayan yang akan melaut.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Meskipun hujan di wilayah Kepri kerap turun merata di wilayah Kepri dalam sepekan terakhir, namun intensitasnya masih sedang.
Pelayaran atau transportasi laut hingga saat ini masih lancar.
Kordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam Sutarman mengatakan, cuaca di wilayah Kepri saat ini dikarenakan siklon tropis di Vietnam, dan kawasan Kalimantan bagian barat dan tengah.
Siklon tropis itu pusat tekanan rendah membawa uap air cukup banyak sehingga berpotensi menimbulkan hujan.
Hanya saja, sifatnya tidak begitu lama.
"Temporary sifatnya, sebentar hujan, dan sebentar panas, atau bisa hujan seharian, tetapi tak terlalu lebat, sedang saja,” katanya kepada TRIBUNBATAM.id.
Sutarman bilang, BMKG tidak bisa memprediksi berapa lama kondisi ini akan terjadi dan apakah akan semakin besar, karena pihaknya hanya melakukan prediksi untuk tiga hari saja.
Jika berkaca pada tahun sebelumnya, hujan akan terjadi sepanjang Mei dan Desember.
Sutarman menyebutkan, kondisi cuaca saat ini tidak berdampak pada ancaman kegiatan masyarakat.
Baca juga: BATAM Siagakan Belasan Alat Berat, Sejumlah Daerah Bersiap Sambut Banjir
Tidak ada gelombang tinggi karena angin masih normal. Selain itu, hujan sifatnya tidak merata sehingga belum ada ancaman cuaca yang buruk.
"Daerah Kepri untungnya tidak mengenal musim kemarau karena sebagian besar wilayahnya laut. Pasti akan terjadi hujan walapun sebulan sekali. Tapi hujannya sporadis, hujan lebat tapi hanya sebentar aja, dan sifatnya tidak merata," jawabnya.
Menurut Sutarman, aktivitas di laut masih aman karena gelombang laut juga rendah. Gelombang tinggi di Kepri adalah saat-saat angin utara, biasanya mulai Desember hingga Maret.
“Pada saat angin utara itu, pasti kita keluarkan warning," ucapnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, aktivitas pelayaran masih lancar.
Di Natuna, wilayah yang kerap terjadi gelombang tinggi, hingga saat ini masih aman untuk pelayaran.
Kepala Kesyahbandaran Ranai, Liber Fery Hutahayan mengatakan, pihaknya selalu berpatokan pada informasi BMKG.
"Kita masih keluarkan izin berlayar kapal karena memang belum ada peringatan dini cuaca buruk yang dikeluarkan dari BMKG," ujar Liber.
Prakirawan BMKG Ranai Dani Pangestu mengakui, hujan datang lebih awal dari biasany, yakni minggu kedua Agustus. Biasanya Bulan September hingga Januari.
Karena kelembapan udara di Natuna lapisan atasnya cukup tinggi, belokan angin menciptakan penumpukan awan hujan.
Meski hujan, namun tidak disertai oleh gelombang tinggi sehingga masih aman bagi transportasi laut, pelayaran, dan aktivitas nelayan.
“Tapi kita ingatkan untuk masyarakat yang beraktivitas di laut untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu,” katanya.
Kepala Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Bekabel menghimbau, agar nelayan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan, seperti life jacket, radio panggil dan alat komunikasi lainnya serta radar.
Selain itu, Mexi juga menghimbau agar para nelayan terus saling berkoordinasi melalui radio panggil maupun dalam grup WhatsApp.
"Kita sudah ada grup WA untuk nelayan,” katanya.
Dari Anambas, BMKG Kelas III Tarempa menyebut, tinggi gelombang hingga saat inoi sekitar 2,5 meter di perairan Utara dan Selatan.
Hal itu memang tidak terlalu tinggi, namun masyarakat harus tetap waspada.
"Selain gelombang, potensi hujan lebat disertai angin dan petir juga harus diwaspadai. Namun hingga kini, intensitas hujan hingga saat ini masih sedang. Sedangkan kecepatan angin sekitar 30 knot,” kata Kepala BMKG Kelas III Tarempa Sirajul Munir.
Aktivitas laut di perairan Lingga kemarin juga masih lancar. Angkutan pompong di perairan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, terpantau sangat lancar.
Pompong ini merupakan transportasi utama menuju Desa Penuba atau Dabo. (Win/tik/yda/blt/ron/dra)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google