CORONA KEPRI

Kondisi Nagoya Hill Batam saat PPKM Level 3, 'Semoga Semua Kembali Normal'

Pedagang di Nagoya Hill Batam mengaku saat PPKM level 3, pengunjung ramai saat akhir pekan (weekend).

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Suasana pengunjung di Nagoya Hill Mall, Rabu (11/8/2021). 

Dari 24 kota IHK di Sumatra, 5 kota tercatat mengalami inflasi dan 19 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,05 persen.

Baca juga: Brand Busana Si.Se.Sa Hadir di Nagoya Hill Mall Batam, Tawarkan Konsep Ready to Wear

Baca juga: Batam PPKM Level 3, Grand Batam Mall dan Nagoya Hill Mulai Ramai Pengunjung Lagi

Kondisi Nagoya Hill Mall Batam, Senin (6/9/2021).
Kondisi Nagoya Hill Mall Batam, Senin (6/9/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,53 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,03 persen.

Secara sederhana, deflasi terjadi ketika penurunan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

"Kota Batam dan Kota Tanjungpinang masing-masing menduduki peringkat ke-2 dan ke-5 dari 19 kota yang mengalami deflasi di Sumatra," ucap Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Kamis (2/9/2021).

Bila dilihat dari 90 kota IHK, tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,62 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung sebesar 0,01 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,04 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh, Sukabumi dan Timika sebesar 0,03 persen.

"Kota Batam dan Kota Tanjungpinang masing-masing menduduki peringkat ke-9 dan ke-16 dari 56 kota yang mengalami deflasi se-Indonesia," paparnya.

Dari 370 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 89 komoditas mengalami kenaikan harga dan 55 komoditas mengalami penurunan harga.

"Inflasi di bulan Agustus 2021 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran.

Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau turun sebesar 1,36 persen, kelompok transportasi sebesar 0,83 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen," ungkapnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,38 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,36 persen.

Baca juga: CURHAT Pedagang di Nagoya Hill Batam Setelah Mal Tutup Cepat, Mia : Cari Rp 10.000 Aja Susah

Baca juga: Sociolla Products Will Be Available at Matahari Department Store Nagoya Hill Batam

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya atau relatif stabil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved