BATAM TERKINI
Pembangunan Sirkuit Internasional di Batam Bakal Gabungkan 3 Destinasi Wisata
Rencana pembangunan sirkuit internasional di Batam mencapai 154 Hektare di kawasan strategis di Nongsa.
Dalam rencana pembangunannya, sirkuit Internasional Batam ini akan digunakan sebagai ajang balap F1 dan MotoGP, setelah Pemerintah Pusat memiliki sirkuit Mandalika.
Kawasan sirkuit ini juga diungkapkan, dapat dipakai untuk berbagai kegiatan motorsport seperti offroad, rally, hingga motocross.
Sekaligus menjadi destinasi sport automotive tourism yang mampu menggairahkan olahraga otomotif sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah Batam.
Kepemilikan lahan oleh BP Batam, juga dianggap memudahkan rencana pembangunan, dimana hal ini dapat memangkas biaya pembebasan lahan.
"Luas rencana sirkuit mencapai 154 Hektare, berada di lokasi yang sangat strategis di Kecamatan Nongsa.
Pembangunan sirkuit tidak memerlukan anggaran hingga ratusan miliar untuk pembebasan lahan," terang Rudi.
Baca juga: Berita Formula 1 - Detik-detik Sergio Perez Alami Kecelakaan di Sirkuit Jelang Start
Harapannya, kemunculan sirkuit ini dapat meningkatkan PAD Batam yang rata-rata berada di kisaran angka Rp 1 triliun.
"Penyumbang terbesar PAD Batam dari sektor pariwisata, seperti dari pajak perhotelan dan restoran.
Bahkan saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kedua sektor tersebut masih mampu memberikan sumbangan yang cukup tinggi, mencapai 24 persen dari total PAD Batam," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Pulau Batam dalam waktu dekat akan memiliki sirkuit balap betaraf internasional.
Hal ini dipastikan setelah Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, bersama Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang juga Walikota Batam, Muhammad Rudi, meninjau lokasi rencana pembangunan sirkuit balap bertaraf internasional di kawasan Nongsa, Batam, Jumat (4/6/2021) lalu.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyambut positif rencana tersebut.
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas sekitar 154 hektare, yang berdekatan dengan Waduk Nongsa.
Menurutnya, rencana pembangunan sirkuit bertaraf internasional ini tidak hanya akan melahirkan pariwisata olahraga otomotif, namun juga wisata perairan yang bisa dilakukan di sekitar waduk.
Pihaknya telah membebaskan 35 persen lahan di sekitar lokasi untuk mendukung pembangunan sirkuit.