BATAM TERKINI
Warga Butuh Area Olahraga Tapi Lapangan Bola Sei Langkai Batam Justru Dibiarkan Mangkrak
Warga Sei Lekop berharap, lapangan bola di Sei Langkai Batam bisa diperbaiki agar bisa dimanfaatkan untuk olahraga sore.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Sei Lekop berharap, lapangan bola di Sei Langkai Batam bisa diperbaiki agar bisa dimanfaatkan untuk olahraga sore.
Selain itu, lapangan bola tersebut bisa dimanfaatkan oleh anak-anak agar memiliki tempat untuk bermain.
Lapangan sepak bola Sei Lekop, diketahui sudah lebih dari empat tahun tidak digunakan.
Dikarenakan kondisi lapangan yang sudah tidak memadai. Hal itu juga membuat rumput di lapangan sudah tinggi.
Romi, warga Kaveling Nato Berseri mengatakan, saat awal lapangan tersebut dibuka selalu ramai, bahkan setiap hari libur selalu ada pertandingan.
"Kalau sore hari, anak-anak kita bermain di lapangan itu. Tapi empat tahun terakhir hal itu sudah tidak ada lagi, karena lapangan sudah tidak memadai," kata Romi.
Dia berharap lapangan bola di Sei Langkai diperbaiki kembali.
"Apalagi sekarang anak-anak lebih banyak waktunya di rumah. Kalau lapangan itu diperbaiki bisa dimanfaatkan untuk sarana olah raga. Kalau orang tua bisa gunakan sebagai tempat jogging," kata Romi.
Seperti diberitakan sebelumnya, lapangan bola kaki di Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung Kota Batam, Provinsi Kepri, tidak terawat.
Tokoh masyarakat Sagulung minta pemerintah melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan perawatan terhadap aset daerah.
Baca juga: PENEMUAN MAYAT DI BATAM - Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, DA Diduga Alami Kecelakaan Tunggal
Tokoh masyarakat Sagulung, Parlaungan Siregar, yang akrab dikenal Presiden Nato menjelaskan lapangan sepak bola yang ada di Kelurahan Sei Langkai, merupakan aset daerah Kota Batam, yang dulunya dimohonkan oleh warga untuk lapangan sepak bola.
"Dulu yang mohonkam lahan ini, menjadi lapangan bola adalah saya bersama warga, saat menjabat sebagai Ketua RW," kata Presiden Nato.
Dia mengatakan, bersamaan dengan lahan lapangan bola tersebut, ada lahan sekolah dan lahan untuk pembangunan Puskesmas, serta rumah dinasnya.
"Dan lahan itu diberikan pemerintah. Makanya saat itu lapangan sepak bola ini dulunya diresmikan oleh mantan Walikota Batam, yakni Pak Dahlan," kata Presiden Nato.
Dia mengatakan, lapangan sepak bola tersebut diserahkan ke Dispora untuk dikelola, sementara untuk lahan sekolah diserahkan ke Dinas Pendidikan.
"Sekolah sudah dibangun, tapi lapangan sepak bola, terbengkalai. Kalau lahan untuk pendirian Puskesmas, masih rawa," kata Presiden Nato.
Dia mengatakan, karena lahan puskesmas kondisinya rawa, mereka kembali memohonkan ke BP Batam untuk mendirikan puskesmas, yang letaknya dekat dengan jalan umum dan berada ditengah masyarakat.
"Permohonan kita disetujui, itulah lahan puskesmas Sei Langkai yang ada saat ini," kata Presiden Nato.
Dia mengatakan, beberapa tahun belakangan sangat miris melihat kondisi lapangan bola di Sei Langkai, karena Dinas terkait tidak melakukan perawatan.
"Jadi lapangannya tidak bisa digunakan lagi," kata Presiden Nato.
Sementara di tempat yang sama Jhonson Siregar, tokoh masyarakat Sagulung sekaligus pengusaha di Kota Batam, yang tinggal menetap di Sei Langkai mengatakan sangat prihatin atas kinerja pemerintah Kota Batam.
"Saat ini Kota Batam, sudah menjadi kota maju, kita tidak ingin pemerintah lengah terhadap aset-aset yang sudah ada. Apalagi aset tersebut berada di tengah padat penduduk," kata Jhonson.
Dia mengatakan lapangan bola yang ada di Sei Langkai, harus segera dipagar oleh pemerintah.
Agar ke depan masyarakat tidak melakukan penyerobotan lahan.
"Bukan hanya itu, saat ini di tengah pandemi Virus corona yang terjadi, pemerintah meminta masyarakat agar menjaga imun tubuh, dan sering olah raga. Tetapi pemerintah sendiri tidak menyediakam fasilitas. Padahal pemerintah memiliki fasilitas, hanya saja tidak ada perawatan," kata Jhonson.
Dia mengatakan, lapangan bola di Sei Langkai, lokasi cukup bagus.
Dan ketersediaan lahannya juga sudah memiliki standar. Hanya perawatan yang tidak ada.
"Kita khawatir Walikota tidak mengetahui aset tersebut, karena Dinas terkait tidak pernah menganggarkan perawatan atau perbaikan," kata Jhonson.
Dia juga menegaskan tokoh masyarakat Sagulung, siap mendukung pemerintah dalam memajukan Kota Batam.
"Jika pemerintah tidak memiliki anggaran, saya rasa itu tidak mungkin. Jika hal itupun benar adanya Dinas terkait bisa menggandeng masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat dan pengusaha, untuk melakukan yang terbaik di Kota Batam," kata Jhonson.
Dia juga mengatakan dirinya sebagai tokoh masyarakat di Sagulung, siap duduk bersama dengan pemerintah demi kemajuan Sagulung.
"Mari kita sama-sama, agar Batam semakin maju," kata Jhonson. (TRIBUNBATAM.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google