PON PAPUA

Rafli, Atlet PON Papua Usia 13 Tahun dari Jakarta, Dulu Dilarang, Kini Boleh Main Game Seharian

Muhammad Rafly Setiawan tak menyangka tabiatnya bermain game kini diapresiasi oleh orang tuanya bahkan bikin bangga

Editor: Mairi Nandarson
Capture Youtube CNN Indonesia
Muhammad Rafli Setiawan akan menjadi atlet esport termuda di PON Papua. Ia mulai bermain Free Fire sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) saat dia berusia 11 tahun 

TRIBUNBATAM.id - Muhammad Rafli Setiawan menjadi atlet termudah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Rafli, sapaannya adalah atlet asal DKI Jakarta yang baru berusia 13 tahun.

Pelajar kelas SMP ini merupakan atlet Esport yang siap bertarung demi nama besar DKI Jakarta.

Rafli mengenal game free fire yang kemudian mengantarkan sebagai atlet dari teman bermainnya.

Usianya saat memulai bermain Free Firre 11 tahun dan masih duduk di bangkus SD.

"Saya lihat dia main gim, saya melihatnya kayaknya asyik, saya pengen mainin juga, saya download, saya diajarin cara-caranya gimana mainnya, formasi gitu,"kata Rafli Setiawan dikutip dari kanal Youtube CNN, Senin (20/9/2021).

Baca juga: 8 Anggota Brimob Polda Kepri ke Papua, Kawal Atlet Kepri Ikut PON

Baca juga: Atlet PON XX Papua Kontingen Kepri Dilepas, Didominasi Atlet Asal Batam

Pada 2019, hobi bermain free fire membawanya pada dunia kompetisi.

Di situ, Rafli mengikuti turnamen offline di Jakarta.

Dalam turnamen, Rafli meraih juara tiga.

Sejak mendapatkan jura, ia pun masih semangat mengasah kemampuannya.

Latihan demi latihan terus dia lakukan.

Pada 2021 ia mulai intens mengikuti sejumlah turnamen free fire secara offline.

Rafli kemudian memberanikan diri mendaftarkan diri sebagai atlet DKI Jakarta untuk PON Papua yang akan berlangsung mulai 2 Oktober 2021.

"Saya daftar, lolos, akhirnya bisa wakilin DKI Jakarta,"katanya.

Baca juga: Fiorentina vs Inter Milan Kick Off 01.45 WIB, Correa Cedera, Inzaghi Bawa Alexis Sanchez

Baca juga: Jadwal Liga Spanyol Malam Ini Getafe vs Atletico Madrid, Besok Real Madrid vs Mallorca

Soal chemistry, Rafli memperkuatnya melalui serangkaian latihan dan bermain terus menerus.

Begitu ketemu chemistry, Rafli bertekad untuk mengikuti turnaemen esport lebih besar lagi.

Selama menjalani pemusatan latihan untuk persiapan PON, Rafli rajin berolahraga setiap pagi.

Habis olahraga mandi, setelah itu makan makanan bergizi.

"Habis setelah istrahat sebentar, siangnya sampai sore disuruh latihan,"ucapnya.

Kini Diapresiasi Orangtua

Muhammad Rafli Setiawan tak menyangka tabiatnya bermain game kini diapresiasi oleh orang tuanya.

Dulu ia sering dimarahi oleh orang tua karena kebanyakan duduk menatap hanphone sambil bermain game.

"Awalnya sering dimarahin orang tua karena main game melulu, jarang makan, tiba-tiba pas lolos PON ini diizinin orang tua,"katanya.

Awalnya tak mudah abgi orang tua memberikan izin ke sang putra untuk mengikuti PON Papua. Pasalnya usia sang anak masihg terbilang bocah.

Rupanya Rafli tak kehilangan akal.

Ia mencoba menghubungi pihak oficial dan panitia PON DKI.

Oleh mereka, orangtua Rafli ditemui dan diberikan pemahaman.

"Mereka ngasih tahu orang tua, ini nanti kalau juara, kalau masuk SMA nya gampang."

"Akhirnya orang tua izinin, yang penting jangan lupain sholat lima waktu,"kata Muhammad Rafli Setiawan.

(Aminuddin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved