LIGA INDONESIA
Jelang Persib vs PSM Makassar, Tantangan Robert Alberts Jawab Tekanan Bobotoh
Bobotoh berikan tekanan jelang Persib Bandung melawan PSM Makassar di Liga 1 2021, Pangeran Biru harus menang untuk menjaga asa puncak Klasemen Liga 1
TRIBUNBATAM.id - Persib Bandung tengah mendapatkan tekanan dari Bobotoh jelang melawan PSM Makassar.
Bobotoh kecewa dengan performa Persib Bandung, terlebih hanya bermain imbang 0-0 dari Persikabo di Liga 1 2021.
Pertandingan Persib vs PSM Makassar akan berlangsung di pekan ke-6 BRI Liga 1 2021-2022, Sabtu (2/10/2021).
Duel Persib Bandung vs PSM Makassar diprediksi bakal berlangsung sengit.
Diketahui, performa Persib Bandung menjadi sorotan setelah mendapat hasil imbang di tiga pertandingan terakhir.
Hasil imbang Persib Bandung ini diterima secara beruntun.
Terakhir Persib Bandung bermain imbang saat menghadapi Tira Persikabo, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Persib Bandung vs PSM Makassar, Robert Rene Alberts: Kami Tanpa Nick Kuipers
Dalam pertandingan itu, Persib Bandung berbagi poin dengan Tira Persikabo setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Robert Rene Alberts, sang pelatih, mengatakan, timnya sudah berusaha semaksimal mungkin.
"Kami sudah berusaha keras, bahkan mungkin terlalu keras."
Ini membuat tim berada di bawah tekanan karena di laga ini kami harus mencetak gol," kata Robert kepada media secara virtual setelah laga kontra Persikabo dikutip dari website resmi Persib.
Pelatih asal Belanda tersebut tetap mengapresiasi pemain yang sudah bekerja keras di lapangan.
Ia yakin, pada laga selanjutnya, Persib bakal mampu mempersembahkan gol terbaik.
"Kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk menjadi gol di laga ini."
"Di kemudian hari hal ini bisa saja berbuah gol."
"Itu menjadi poin besar bagi kami untuk keluar dari situasi minimnya gol yang kami ciptakan belakangan ini," katanya.
Di pekan keenam BRI Liga 2021-2022, Roberts Alberts pun akan menyiapkan pemainnya untuk laga melawan PSM Makasar.
Namun Persib Bandung tak bisa tampil full tim saat menghadapi PSM Makassar.
Pelatih Persib Robert Albert saat latihan dengan pemain Persib beberapa waktu lalu (persib.co.id)
Bek tengah Persib Bandung, Nick Kuipers dipastikan absen pada laga kontra PSM Makassar.
Bek asal Belanda itu absen karena telah mengoleksi tiga kartu kuning.
Hal tersebut disampaikan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Kartu kuning ketiga didapat Kuipers pada laga kontra Persikabo 1973, Senin 27 September 2021.
"Kami akan bermain tanpa Nick (Kuipers) karena dia dapat kartu kuning ketiga."
"Di laga yang seharusnya bisa dimenangkan, kami mendapat keputusan wasit yang layak dipertanyakan," ungkap Robert.
Meski dipastikan akan kehilangan Kuipers, Robert tampaknya tidak terlalu kerepotan mencari penggantinya.
Sebab di sektor tersebut masih ada Achmad Jufriyanto dan Indra Mustafa.
Tekanan Bobotoh
Hasil imbang 0-0 pada saat Persib Bandung menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Senin (27/9) berbuntut panjang.
Sejumlah bobotoh meluapkan kekecewaannya dengan mengadang bus Persib yang akan pulang ke Kota Bandung. Beruntung aparat kepolisian segera datang sehingga hal-hal yang tak diinginkan tak sampai terjadi.
Pengadangan dilakukan sejumlah bobotoh saat bus yang ditumpangi para pemain, pelatih, dan ofisial Persib itu melintas di Jalan Layang Pasopati, Kota Bandung, Senin malam.
Sejumlah video pengadangan itu kemudian tersebar di media sosial. Dalam beberapa video terlihat para bobotoh dengan menggunakan sepeda motor mengikuti bus Persib sambil berteriak-teriak, "Persib butut!".
Beberapa bobotoh terlihat menyalakan flare. Sebagian lainnya kemudian menyusul dan menghentikan bus dengan cara memarkir sepeda motornya di depan bus.
Dari video lainnya diketahui, pengadangan juga sempat hampir dilakukan sejumlah bobotoh bermotor saat bus melintas di Cikarang, Bekasi. Di sana, bobotoh juga menyalakan flare sambil berteriak-teriak, "Persib butut!". Namun, saat itu bobotoh tak sempat sampai menghentikan bus.
Direktur Persib, Teddy Tjahjono, mengatakan ada banyak sekali umpatan yang diteriakkan bobotoh saat bus melintas di Cikarang, Senin malam itu.
Umpatan-umpatan itu, menurut Teddy, tak seharusnya keluar dari suporter sendiri.
"Saya sudah nulis lah (di Instagram), tapi tulisan itu saya buat untuk yang di Cikarang. Ya, kan, ada yang ngatain fans sendiri dengan kata yang tidak pantas, begitu kan. Masa ngata-ngatain klubnya sendiri pakai kata-kata yang gitu, yang bener saja!" kata Teddy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/9).
Kejadian di Jalan Layang Pasupati, kata Teddy, juga tak berbeda. Bobotoh, kata Teddy, seharusnya dapat memberikan dukungan yang positif.
"Kompetisi masih panjang. Sebaiknya kalau bisa bicara statistik. Dulu-dulu, kan, kita juga di tujuh pertandingan pertama tidak sebaik sekarang. Jadi ya jalan masih panjang lah. Jangan terlalu terburu-buru untuk menge-judge-lah," ujarnya.
Teddy mengaku, belum mengetahui apakah kejadian ini bisa mempengaruhi mental para pemain. Namun yang pasti, kata Teddy, Marc Klok dan kawan-kawan sangat membutuhkan dukungan positif agar bisa kembali ke jalur kemenangan.
"Saya enggak tahu, tapi ya pasti lah tertekan. Makanya, saya minta beri dukungan positiflah, bermain lepas tanpa tekanan, mudah-mudahan bermain lepas tanpa tekanan agar bisa memberikan hasil maksimal dan lebih," katanya.
Manajemen, kata Teddy, sebenarnya selalu memiliki hubungan yang baik dengan suporternya. Manajemen pun selalu berkomunikasi dengan suporter agar menciptakan hubungan yang harmonis.
Teddy mengaku tak pernah mempermasalahkan apabila ada kritik yang diarahkan kepada manajemen, pelatih, maupun para pemain. Namun dia berharap, kritikan itu disampaikan dengan cara yang baik dan konstruktif agar Persib bisa lebih baik.
"Ya pelan-pelan pasti kita lakukan lah, tapi kalau dari kelompok-kelompok komunitas yang besar kita sering komunikasi, sebenarnya ini dilakukan oleh kelompok kelompok yang lain lah," ucapnya.
Teddy mengatakan, performa Persib yang belum stabil seharusnya bisa dipahami. Sebab hampir semua tim pun mengalaminya. Mereka, kata Teddy, tidak berkompetisi selama 1,5 tahun lebih. Perlu waktu untuk bisa kembali ke performa seperti semua.
"Satu setengah tahun tidak bermain sudah pasti kondisi fisik, kondisi mental, kemampuan teknis pasti kurang, makannya apapun yang terjadi menjadi inkosistensi," katanya.
Teddy menambahkan, sebagian besar tim saat ini sedang mengalami hal serupa, yakni inkosistensi. Namun berbeda halnya dengan tim yang sempat melakukan persiapan untuk menghadapi Piala AFC seperti Bali United.
"Itu pekerjaan rumah buat kita semua, dampak dari kompetisi satu setengah tahun berhenti. Kami mulai belajar, contoh kami bisa berlatih, atau misalkan kalau kita tidur saja ya kita jalan juga harus pelan-pelan sebelum bisa berlari lagi, ya perlu proses lah untuk tadi bisa mempunyai kemampuan sedia kala," ucapnya.
Saat ini, Persib sedang beradaptasi kembali untuk berkompetisi dengan intensitas yang sangat tinggi. Dia menyebut, perlu waktu agar semuanya bisa berjalan dengan normal.
"Semuanya perlu melalui proses untuk mencapai kondisi yang maksimal lagi karena itu tadi pasti satu setengah tahun tidak bermain pasti ini lah pastu sangat berpengaruh, terlihat dari pertandingan-pertandingan yang lain juga," katanya.
Langsung Dibubarkan
Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin, memastikan tidak ada korban maupun kerusakan dalam insiden pengadangan bus Persib oleh sejumlah bobotoh itu.
"Mungkin itu yang kecewa Persib-nya enggak menang. Tidak ada [korban], aman," ujar Asep Saepudin, saat dihubungi, Selasa (28/9).
Menurut Asep, oknum bobotoh yang melakukan pengadangan itu rata-rata remaja, dan jumlahnya tidak mencapai 20 orang.
"Langsung dibubarkan saja, cuma sedikit, saya enggak hitung" katanya.
Polisi, menurut Asep juga tidak melakukan penangkapan, apalagi penahanan terhadap para pengadang bus Persib. Terlebi, tidak ada laporan dan kerusakan dari peristiwa tersebut.
Media Officer Persib, Jatnika Sadili, memngatakan aksi para bobotoh itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.
"Tapi aksinya tidak lama, paling hanya sekitar lima menitan karena polisi segera menenangkan massa," ujar Jatnika.
Jatnika juga mengatakan, aksi yang dilakukan sejumlah bobotoh merupakan bentuk kekecewaan atas hasil imbang yang diraih Persib dalam tiga pertandingan beruntun di ajang BRI Liga 1 2021.
Pada pekan ketiga liga, Persib ditahan imbang Bali United 2-2. Persib juga ditahan imbang 0-0 oleh Borneo FC pada pekan berikutnya. Terakhir, Persib juga hanya sanggup meraih satu poin setelah ditahan imbang 0-0 oleh Persikabo 1973. (ferdyan adhy nugraha/nazmi abdurahman)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Headline Tribun Jabar, Bobotoh Adang Bus Persib, Nyalakan Flare, Tutup Jalan, dan Mencaci-maki