Andalkan Resep Keluarga, Dua Bersaudara Asal Lingga Optimistis Rintis Bisnis Camilan di Masa Pendemi

Dengan modal hasil tabungan bersama, kakak beradik asal Dabo Singkep, Lingga, merintis usaha camilan keripik pisang di masa pendemi Covid-19.

TribunBatam.id/Istimewa
Dua bersaudara Fakhrul Rozi dan Viendra Octadailis memegang produk camilan miliknya. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pandemi Covid-19 membuat sektor ekonomi ikut terdampak. Banyak bidang usaha yang tutup karena lesunya pergerakan ekonomi.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah kakak beradik asal Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Fakhrul Rozi dan Viendra Octadailis untuk membuka bisnis.

Mereka berinisiatif mencoba dunia usaha lewat produk camilan berupa keripik pisang.

Dengan modal hasil tabungan bersama, mereka nekat membuat usaha camilan dari resep turun-temurun keluarganya.

Meski baru seumur jagung, usaha yang mereka tekuni ini sudah masuk Tanjungpinang.

Berikutnya Kota Batam, Provinsi Kepri menjadi sasaran mereka berikutnya.

"Awalnya ngumpul duit buat nabung, ya karena mau coba buka usaha, akhirnya dengan modal 4 juta, kami mulai buat usaha camilan," kata pria yang akrab disapa Oji ini, belum lama ini.

Pria yang berusia 21 tahun ini saat sedang menjalani kuliah, yang ingin masuk ke semester 2.

Ia menggandeng abangnya untuk membentuk usaha bersama.

Usaha keripik pisangnya itu dikenal dengan nama produk '2 Bersaudara'.

Menurutnya, dimasa serba sulit seperti ini, peningkatan ekonomi perlu dilakukan.

Meski harus terbatas dengan sosial distancing akibat Covid-19, namun ia bersama abangnya optimis membangun usaha mikro miliknya itu.

“Alasan kenapa kami membuat produk ini, karena kami pingin keluar dari zona nyaman, perlu gebrakan untuk bangkit agar juga kami tidak perlu minta-minta uang ke orang tua lagi. Kalau perlu kami yang cari uang lebih dan bahagiankan mereka,” kata Fakhrul Rozi.

Putra dari Rosnizar dan Muhammad Taufik ini mampu membuat dua varian rasa, yakni varian coklat dan varian tiramisu.

Namun Oji melanjutkan, varian ini tidak hanya berhenti didua rasa saja.

Untuk kedepan mereka akan menambah varian baru, termasuk rasa original dan barbeque.

Ia juga mengungkapkan, bahwa kedepannya ia juga akan membuat produk baru yang berbahan kacang goreng.

Untuk cemilan keripik pisangnya juga cukup murah, dengan membuka harga 10 ribu Rupiah.

Oji menjelaskan, jika dibandingkan dengan keripik pisang pada umumnya, produk keripik pisang miliknya itu jauh berbeda.

Hal itu karena terdapat resep rahasia turun menurun dari keluarga saat pengolahan pisangnya.

“Bedanya itu, dari kemasan jelas sudah unggul. Dari cita rasanya khas kami beda dari yang lain.

Intinya saat kami berjualan nanti juga berbeda, ala ala jas turun ke jalan, dan juga kami mengejar pasar umum dan millenial. Insya Allah berkah,” ucapnya.

Tidak hanya menawarkan cita rasa, ide brilian pemuda ini juga perlu diacungi jempol.

Pasalnya pada tampilan depan kemasan tersebut terdapat gambar pisang yang menggunakan masker, seolah mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

Bahkan lagi, dibagian lain kemasan itu, terdapat kata-kata yang mencuri perhatian, kamasan itu bertuliskan 'pisang aja takut sama covid-19, apalagi Kalian harus takut juga'.

“Kami paham dengan dampak yang diakibatkan oleh wabah ini, untuk itu di kemasan kami ada pisang yang menggunakan masker, dengan begitu produk kami ada indentitas sendiri,” ujarnya.

Selain itu, ia menyadari membuka usaha di masa-masa pandemi Covid-19 ini, bukan perkara mudah. Disiplin waktu dan pengelolaan keuangan juga perlu diperhatikan.

Namun, dengan berkembangnya dunia sosial media, ia mengaku akan mengembangkan dan mencoba memanfaatkan semaksimal mungkin.

“Ada kesulitan memang saat memasarkan produk. Aktivitas terbatas, mau kesana kesini gak bisa, mau cari cuan lebih juga payahkan, pengangguran semakin banyak karena Covid-19.

Dengan pemerintah kita juga tidak bisa bergantung, kita ini laki-laki tentu harus berjuang untuk mendapatkan uang jajan lebih.

Maka cara usaha inilah yang saya tempuh untuk melawan Covid-19, kalau di dunia ini masih ada harapan,” terangnya.

Oji juga mengajak seluruh pemuda, masyarakat, konten kreator, kaum millenial untuk menggalakan untuk membeli produk lokal.

Sebab menurutnya, dengan meningkatkan daya membeli produk-produk lokal, maka lapangan pekerjaan akan terbuka dan ekonomi perlahan meningkat.

“Buat yang terganggu dan terbatas aktivitasnya akibat Covid-19-19 serta kesulitan ekonomi, jangan putus asa pasti ada jalannya," tuturnya.

Ia melanjutkan, bahwa selagi ada niat dan usaha maka pasti akan bisa lewati. Dan kedua bersaudara ini merupakan sebuah bukti, agar tidak mau terpuruk ditengah pandemi Covid-19.

"Kami bangkit dan membuat produk sendiri. Allhamdulilah, hari ini kami masih bisa berjalan, intinya apapun yang kami mau. Kuncinya mulai lah dulu,” pesannya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved