Formula E Jakarta Batal Digelar di Kawasan Monas Jakarta, 5 Lokasi Ini Jadi Alternatif Terbaik
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ria Patria mengungkapkan hasil pembicaraan dengan direktur JakPro, Gunung Kartika
TRIBUNBATAM.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ria Patria mengungkapkan hasil pembicaraan dengan direktur JakPro, Gunung Kartika.
Dalam pembicaraan tersebut, terungkap fakta baru bahwa penyelenggaraan Formula E tidak jadi di Monas.
"Ada lima alternatif, mungkin nanti akan dicek lokasi terbaik,"ungkapnya seperti dikutip dari tayangan video wawancara Youtube Warta Kota Production, Kamis (7/10/2021).
"Di mana lagi pak lima lokasi terbaik itu?"tanya wartawan.
"Macam-macamlah, di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama dan lain-lain,"kata Riza Patria.
Sekadar catatan, pantai Maju Bersama yang disebutkan Ahmad Riza Patria terletak di Pulau Reklamasi yang dibangun semasa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Pantai tersebut sebelumnya dikenal sebagai Pulau Reklamasi C, D, dan G.
Namun, Anies mengubah nama ketiga pulau hasil reklamasi itu menjadi Pantai Kita (Pulau C), Pantai Maju (Pulai D), dan Pantai Bersama (Pulau G).
Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1.744 Tahun 2018 tentang Penamaan Kawasan Pantai Kita, Kawasan Pantai Maju dan Kawasan Pantai Bersama Kota Administrasi Jakarta Utara.
Direktur Perkembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko buka suara mengenai alasan membatalkan rencana menyulap kawasan Monas menjadi sirkuit Formula E.
"Venue yang jelas bukan di Monas, itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," jelasnya kemarin, Rabu (6/10/2021).
Meski rencana menggelar balap mobil listrik di kawasan ring satu itu sudah digodok sejak 2020 lalu, lokasi pasti untuk Formula E masih belum ditentukan.
Gunung memaparkan ada lima lokasi alternatif untuk penyelenggaraan Formula E dan akan disurvei pada bulan ini.
"Banyak, ada 5 alternatif. Nggak perlu disebutin. Intinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei oktober ini, mapping semua."
"Jadi maksimal kita akan usahakan, kalau menggunakan jalan, maksimal 3 hari."
"Kalau Monas dulu tau kan, di aspal kletek-kletek," katanya.
Jakpro Beberkan Rahasia di Balik Turunnya Commitmen Fee
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama Formula E Operation (FEO) menyepakati kewajiban pembayaran commitment fee penyelenggaraan Formula E turun dari Rp 2,3 triliun untuk 5 musim menjadi Rp 560 miliar untuk 3 musim balapan.
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto kesepakatan itu terjadi karena pihaknya menerapkan taktik dalam negosisasi dengan FEO.
"Penurunan harga commitment fee. Ya karena kondisi covid, kami kan pakai taktik-taktik dalam negosiasi."
"Sekarang dalam kondisi kami begini itu gimana?"
"kita turunkan juga, karena gak mungkin terlaksana sesuai business plan awal yang kita bikin."
"Berat sekali untuk kami laksanakan. Itu dua malam lanjut terus," jelasnya usai rapat Komisi B DPRD DKI, Rabu (6/10/2021).
Sementara itu, Direktur Perkembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko menuturkan commitment fee atau uang komitmen ini disesuaikan dengan tuan rumah penyelenggara masing-masing.
Untuk di Jakarta, kata Gunung, uang komitmen yang dibayarkan akan digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti pengiriman kru, pengiriman atlet, mobil hingga grand stand atau panggung.
"Sebenarnya commitment fee ini balik ke lokasi penyelenggara dalam bentuk biaya biaya yang akan dikeluarkan oleh FEO, salah satunya pengiriman kru, pengiriman atlet, pengiriman mobil, kemudian ratusan box yang akan dikirim juga disini termasuk grand stand, panggung dan lain-lain, hadiah juga, itu akan kembali ke sini," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, uang komitmen yang dikeluarkan pihaknya untuk menggelar Formula E sebesar Rp560 miliar.
Ia pun membantah kabar yang menyebut uang komitmen Formula E mencapai Rp2,3 triliun.
"Tidak pernah kita membayar commitment fee (Rp2,3 triliun), yang ada adalah Rp560 miliar untuk tiga tahun ke depan, bukan satu tahun," ucapnya, Jumat (1/10/2021).
Politisi Gerindra ini pun menegaskan, biaya penyelenggaraan Formula E selama tiga tahun ke depan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pasalnya, pembiayaan tersebut bakal dibebankan kepada pihak sponsor penyelenggaraan Formula E.
"Sekarang kita memang harus siap-siap membangun partisipasi publik, termasuk untuk kegiatan Formula E," ujarnya di Balai Kota.
Sebagai informasi, klarifikasi terhadap sejumlah isu yang beredar soal Formula E sebelumnya juga disampaikan Pemprov DKI lewat keterangan tertulis.
Namun, banyak masyarakat tak puas dan mempertanyakan kenapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memberikan klarifikasi secara langsung kepada masyarakat.
Ariza pun membela Anies, dia bilang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak mungkin menjelaskan satu per satu isu soal Formula E yang belakangan merebak.
"Memang harus diluruskan, informasi disampaikan supaya tidak simpang siur antara informasi dan beritanya," tuturnya.
"Kalau tidak diluruskan, diklarifikasi nanti masyarakat jadi bingung. Ini tugas kita bersama untuk memberikan informasi yang baik dan benar," sambungnya.
( aminuddin)