CORONA KEPRI
Batam PPKM Level 1, Begini Kondisi Pelabuhan Sekupang Batam yang Kini ,Makin Ramai
Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang mulai dipadati para calon penumpang. Bukan itu saja, jumlah barang yang keluar juga mulai meningkat.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Aktivitas para pengunjung di pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, pagi itu tampak ramai dipadati para calon penumpang.
Mulai dari parkiran hingga tempat kendaraan menurunkan penumpang.
Lengkap dengan barang bawaan, ada ransel tas dan bahkan koper.
Satu persatu para penumpang ini mulai memasuki kawasan pelabuhan untuk kemudian memasuki pintu keberangkatan pelabuhan.
Maka tak asing, setiap penumpang langsung akan disamperin para setiap Porter yang mengais rezeki di pagi hari.
Para porter ini sudah akan standby setiap pagi di pelabuhan.
Masih di pagi hari, antara pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB, jumlah penumpang akan memuncak di pelabuhan.
Ini berlangsung setiap hari.
Para penumpang akan mengikuti jadwal keberangkatan kapal tujuan lintas provinsi seperti Bengkalis, Selat Panjang, Dumai pada jam tersebut.
Itu merupakan trip pelayaran pertama dari pelabuhan Ferry Sekupang.
Ada dua kapal, yakni kapal Dumai dan kapal Batam Jet.
Baca juga: ATURAN dan Syarat Naik Pesawat dari Bandara Hang Nadim Batam, Berlaku 21 Oktober 2021
Baca juga: Batam PPKM Level 1, Begini Pengakuan Pengusaha Mal Terkait Efek ke Jumlah Pengunjung
Pagi itu pula petugas akan lebih ekstra melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap penumpang.
Yang dijaga tak hanya penumpang, petugas akan memeriksa persyaratan kesehatan penumpang.
Ini dilakukan kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Petugas juga akan memeriksa barang bawaan penumpang, ini dilakukan tim Bea Cukai dan Polisi Pelabuhan.
Sementara Pengelolah pelabuhan dibantu Ditpam akan membantu proses kelancaran para penumpang untuk dapat memasuki pelabuhan hingga ke pintu kapal keberangkatan.
Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan gedung kurang lebih 1 hektare.
Penumpang tiba akan dikawal petugas Ditpam.
Penumpang akan mengikuti rangkaian pengecekan syarat perjalanan di pintu pertama kedatangan, kemudian naik ke lantai dua menggunakan eskalator untuk dapat membeli tiket keberangkatan.
Di lantai dua, penumpang juga akan mengantre menunggu jadwal keberangkatan, dan setiap penumpang harus mengantongi tiket beserta boarding pas.
Kemudian turun lagi ke bawah ruang tunggu untuk selanjutnya diperiksa petugas pelabuhan dan memasuki kapal.
Tak berhenti disitu, pemeriksaan akan dilakukan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pos pelabuhan Sekupang terhadap jumlah penumpang.
Ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pelayaran kapal sampai pada tujuan akhir, jika penumpang melebihi kapasitas maka petugas KSOP tak akan memberikan surat persetujuan berlayar (SIB) alias kapal tidak akan berlayar.
“Itu SOP proseduralnya Lae,” kata kepala Pos Kesyahbandaran pelabuhan Fery Sekupang, Parsaoran Samosir, Kamis (21/10/2021).
Parsaoran disapa Saor, pagi itu tampak sigap mengawasi penumpang yang memasuki kapal.
Ternyata yang diawasi tak hanya penumpang.
Barang bawaan atau muatan kapal pun harus betul betul diperiksa pihaknya.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya over muatan ataupun adanya barang ilegal tanpa dokumen masuk dalam kapal.
Pasalnya, pelabuhan Ferry Domestik Sekupang merupakan salah satu pintu utama pelayaran kapal masuk dan keluar provinsi Kepri.
Dalam beberapa pekan terakhir, aktivitas pengunjung pelabuhan ini mulai hidup bak tempat pusat kunjungan keramaian.
Meski hanya sebatas tempat persinggahan penumpang datang dan pergi banyak warga masyarakat Batam yang menggantungkan hidup di lokasi ini.
Apalagi kala itu Batam masih berjaya, Batam menjadi pusat tujuan perantau untuk mengadu nasib.
“Memang terlihat seperti ini bang. Pelabuhan ini udah punya secara dalam hidup saya. Anak saya bisa makan dan sekolah lewat pekerjaan saya disini,” ujar seorang buruh pelabuhan Wan (46).
Wan menceritakan pengalamannya di saat pelabuhan Sekupang pernah ‘berjaya’.
“Saya ingat betul itu bang, tahun 2000-an, pelabuhan ini menjadi satu satunya akses pintu masuk dan keluar para perantau. Juga pintu keluar barang-barang. Ntah barang apalah yang penting bisa keluar,” kata dia.
Dari situ pula lah diakuinya banyak rekan-rekannya yang punya kehidupan layak.
Ia pun enggan menyebutkan nama rekan rekannya.
Tapi yang pasti, ia mengaku pernah melalui hal itu dikala itu.
Diakuinya hingga kini sudah banyak dari rekannya buruh kala itu beralih pekerjaan. Apalagi di saat pandemi covid-19 menerjang.
Pupus sudah harapan untuk mendapatkan rezeki.
Kendati begitupun, ia bersama rekannya buruh pelabuhan tak pernah mengeluh.
Apalagi saat saat ini kondisi covid terus memulih hingga level 1.
Harapan mereka pun kini pulih kembali, porter yang selama ini mengelu kini sudah kembali dapat mengumpulkan.
Pundi-pundi rezeki, walau tak banyak namun cukup untuk kebutuhan hidup.
Sedikitnya setiap porter dapat membawa pulang rezeki Rp 100.000
Para porter, tak hanya mengandalkan barang penumpang.
Ada barang tak bertuan di dalam perjalanan kapal yang nantinya akan dijemput oleh pemiliknya setiba kapal bersandar di kota tujuan.
Inilah yang membantu memberikan penghasilan tambahan para porter.
Nampaknya pola seperti ini sudah berlangsung lama dari tahun ketahuan di pelabuhan ini.
Sejak PPKM level 1 diberlakukan, ada ribuan penumpang yang berangkat dari pelabuhan ini setiap hari.
Penumpang yang datang juga demikian, berdasarkan catatan penumpang oleh Pengelola pelabuhan ada sebanyak 1.000 hingga 2.000 orang setiap harinya.
Apalagi di saat weekend.
Kapal yang berangkat pun lumanyan banyak, kini sudah mulai stabil. Antara 10 hingga 18 trip kapal.
Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang akan melayani kapal sesuai tujuan pelayaran.
Ada yang ke Dumai, Buton, Tembilahan, Sungai Guntung, Selat Panjang, Bengkalis, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Batu, Dabo Singkep, Moro, Durai, dan pulau sekitarnya yang ada dalam provinsi Kepri.
Pelabuhan akan beroperasi mulai dari pukul 06:00 hingga 18:00 WIB. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri