MOTOGP
Berita MotoGP - Fabio Quartararo Blak-blakan Soal Valentino Rossi: Saya Punya Sumpah Soal Dia
Selama berkonsentrasi merebut juara, pebalap berpaspor Prancis itu seperti hidup dalam ketegangan, meski El Diablo tetap tak kehilangan senyum khasnya
TRIBUNBATAM.id - Tidak terasa sudah sepekan berlalu peristiwa MotoGP Emilia Romagna.
Bagi FabiO Quartararo, MotoGP Emilia Romagna adalah paling berkesan dari semua gelaran.
Di MotoGP Emilian Romagna itulah Fabio Quartararo mencatatkan namanya di panggung jawara balap motor dunia paling bergengsi.
Jalan rider Monster Energy Yamaha untuk meraih gelar juara itu tidak mudah.
Selama berkonsentrasi merebut juara, pebalap berpaspor Prancis itu seperti hidup dalam ketegangan.
Namun El Diablo tetap tak kehilangan senyum khasnya.
Baca juga: Berita MotoGP - Ini Sosok Penting Dibalik Kemenangan Fabio Quartararo Raih Juara Dunia
Baca juga: Berita MotoGP - Bicara 10 Besar, Franco Morbidelli Ungkap Fakta Soal Dirinya
Kini mahkota juara sudah dalam genggaman, bagaimana Quartararo menggambarkan dirinya?
Soal itu, Fabio Quartararo mengungkapkan banyak hal saat diwawancarai dengan tim 'Men on Wheels'.
Simak hasil wawancara Fabio Quartararo berikut ini:
Pertama-tama ia ditanya mengenai senyumannya saat memenangkan gelar juara pekan lalu di Emilia Romagna.
Apakah senyuman tersebut adalah senyum karena juara?
"Tidak, gelar MotoGP yang dimenangkan pada hari Minggu di Misano itu tidak ada hubungannya dengan itu,"Kata El Diablo seperti dikutip dari situs Motosan pada edisi wawancara, Senin (1/11/2021).
"Saya itu menyukai semua orang, dan tidak mempermasalahkan dari mana kamu berasal, warna apa kulitmu. Semakin asing kamu, semakin saya menyukai Anda, kenapa? karena Itu membuatku penasaran","ucapnya.
Fabio Quartararo mencoba menggambarkan kesehariannya baik di luar lintasan maupun saat berada di lintasan dalam sebuah kejuaraan.
Baca juga: Atalanta vs Manchester United Live SCTV 03.00 WIB, Solskjaer: Pemain Jangan Merajuk
Baca juga: Tottenham Hotspur Dilatih Antonio Conte Setelah Pecat Nuno Espirito Santo?
Ia mengakui dirinya tipe manusia santai namun bisa sangat hiperaktif pada kondisi-kondisi tertentu.
"Saya menjalani kehidupan yang santai. Tapi aku bisa seperti orang lain di trek. Dalam kehidupan sehari-hari saya, saya hiperaktif, sebenarnya sedikit gila. Saya melakukan banyak hal.
"Pada sepeda motor saya berubah: ditentukan, keinginan gila untuk menang."
"Psikolog membantu saya untuk lebih percaya diri setelah kekecewaan tahun lalu, ketika saya berpikir untuk mengambil kejuaraan dunia dan bahkan menghilang."
"Itu bukan klik yang nyata, tetapi sejak saya pertama kali melihatnya, itu pada bulan Desember, saya telah berubah."
"Itu membantu saya menemukan ketenangan bahkan pada sepeda motor dan konsistensi. Kepala di bahu, ya," ucapnya.
Ia pun ditanya soal menikmati hidup setelah menjadi juara. Bagaimana jawaban El Diablo?
“Dan apa yang bisa lebih baik dalam hidup?"
"Saya melakukan apa yang selalu saya impikan, keluarga saya di sisi saya."
"Saya adalah anak yang sederhana dan ceria. Aku tahu kamu beruntung. Tetapi Anda harus mencari keberuntungan,"
Seperti pebalap muda lainnya, ia juga mengidolakan Valentino Rossi.
Dan begini jawabannya ditanya mengenai sosok seorang Rossi.
"Semua ini berkat Valentino, saya ada di sini."
"Dulu saat masih kecil, saya mengalami obesitas, ibu saya, Martine, melarang saya makan hamburger dan kentang goreng:"
"Dia menyuruh saya Olahraga. Saya memilih sepeda, sebagian karena ayah saya yang mengendarainya, tetapi sebagian besar karena suatu hari Valentino Rossi melakukan sesuatu yang luar biasa."
"Pada tahun 2005, ketika saya melihatnya menyalip (Sete) Gibernau di Jerez, ada sesuatu yang bergemuruh di dada saya."
“Saya ingin menjadi pembalap dan menjadi juara dunia seperti dia, saya bersumpah."
Gaya mengemudinya mengingatkan pada Jorge Lorenzo.
"Gaya saya mirip dengan Jorge. Selalu ada sesuatu untuk dipelajari: bahkan dari Rossi, di balapan terakhir ini. Apa emosi: rasa hormat."
Lantas apa yang perlu diambil dari seorang Valentino Rossi?
"Banyak, terutama cara hidupnya."
"Popularitas, antusiasme yang selalu menggoda di seluruh dunia."
"Dan saya ingin memiliki agresivitas Márquez, cara Pedrosa menarik motornya, keanggunan Lorenzo, bakat murni Stoner."
"Tapi dari semua itu, saya senang menjadi Fabio Quartararo,"
Di luar MotoGP, Fabio ditanya soal kompetisi olahraga lain yang menarik baginya.
Sepakbola misalnya Ia mengagumi Juventus.
Begini jawaban Fabio saol Juventus.
"Saya punya teman yang bekerja di klub Turin: dia membuat saya bertemu Ronaldo, Dybala, Douglas Costa, Rabiot."
"Orang-orang yang sangat keren. Saya lebih bersorak untuk mereka daripada untuk tim."
"Saya juga bertemu seseorang di Milan. Seperti di PSG. Katakanlah Juve datang lebih dulu. Dan kemudian saya menyukai Nice, tim dari kota saya,” katanya.
Penulis : Aminuddin
Sumber: Motosan