LIGA INDONESIA
Marco Motta Jadi Buah Bibir dan Sasaran 'Kemarahan' The Jakmania, Berikut Sosoknya
Sosok Marco Motta seketika menjadi buah bibir pasca gagal mengeksekusi penalti di mulut gawang Barito Putra
TRIBUNBATAM.id - Sulit bagi suporter mania Persija Jakarta melupakan peristiwa di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat (5/11/2021) malam.
Betapa tidak, Macan Kemayoran tinggal selangkah lagi memenangkan laga namun kesempatan dibuang percuma oleh sepakan melayang Marco Motta di menit 100.
Hingga Sabtu (6/11/2021) siang, akun sosmed Persija Jakarta di Instagram tak berhenti menerima komentar miring seputar kegagalan skuad asuhan Angelo Alessio merebut kemenagan di laga penutup seri dua BRI Liga 1 2021-2022.
Sosok Marco Motta
Sosok Marco Motta seketika menjadi buah bibir pasca gagal mengeksekusi penalti di mulut gawang Barito Putra.
Motta dituding sebgaai biang kerok gagalnya Persija memetik hasil bagus di laga kontra Laskar Antasari.
Tak hanya fans dan suporter mania Macan Kemayoran yang kecewa, bahkan sekelas pelatih Angelo Alession pun menyampaikan demikian.
“Saya kurang puas dengan hasil ini karena seharusnya Persija bisa menghasilkan poin lebih baik. Mengenai penalti itulah sepak bola. Seharusnya penalti itu bisa mengubah keadaan. Namun Marco Motta gagal melaksanakan tugasnya. Secara keseluruhan saya tidak puas karena seharusnya bisa mendapatkan tiga poin dan naik posisi di klasemen,” kata Angelo dalam sesi konferensi pers sesuai pertandingan.
Lantas siapa Marco Motta?
Marco Motta adalah eks penggawa Juventus, lahir di Merate, Italia, 14 Mei 1986.
Lahir di Merate, kawasan Lombardia membuat Marco Motta mengawali karier dengan masuk ke akademi salah satu klub daerah tersebut, Atalanta.
Pada tahun 2000, Marco Motta yang kala itu berusia 14 tahun masuk ke akademi Atalanta.
Bakat sepak bola Marco Motta digembleng di klub berjuluk La Dea itu selama empat tahun.
Pada musim 2004-05, selain bermain di kompetisi Primavera, Marco Motta juga masuk ke tim senior Atalanta.
Italia
Marco Motta menjalani debut profesional di Serie pada 9 Januari 2005 di kompetisi Serie A.
Kala itu Marco Motta masih 19 tahun dan meski sukses dengan bermain 19 kali di semua ajang bersama Atalanta, dirinya meninggalkan klub tersebut di akhir musim 2004-05.
Tedegradasinya Atalanta ke Serie B membuat dirinya dipinang oleh Udinese.
Namun, Marco Motta harus bersaing dengan pemain senior Damiano Zenoni untuk pos bek kanan di Udinese.
Musim 2005-06 tak berjalan bagus dan barulah pada musim selanjutnya, Marco Motta mengalami perkembangan signifikan dengan mencatatkan 16 kali penampilan di Serie A.
Pada musim 2007-08, Marco Motta dipinjamkan ke Torino. (1)
Permainan Marco Motta semakin solid dalam masa peminjaman di Torino.
Meski sekembalinya ke Udinese pada musim 2008-09, Marco Motta beberapa kali mampu bermain apik ketika diturunkan, dirinya menghadapi persaingan ketat dengan Damian Ferronetti dan Dusan Basta di pos bek kanan.
Pada pertengahan musim 2008-09, Marco Motta direkrut oleh klub besar, AS Roma.
Marco Motta pun mampu menjadi bek kanan kepercayaan Luciano Spalletti, pelatih AS Roma kala itu.
Marco Motta bahkan menyingkirkan nama-nama senior seperti Cristian Panucci, Cicinho dan Marco Cassetti di separuh sisa musim 2008-09.
Sayangnya, awal musim 2009-10 AS Roma mengalami pergantian pelatih ke Claudio Ranieri membuat Marco Motta tersingkir dari tim utama dan hanya menjadi pemain cadangan di musim itu.
Marco Motta kemudian hijrah ke Juventus dan menemukan kembali performa terbaiknya sebagai bek kanan dibawah asuhan Luigi Del Neri di musim 2010-11.
Formasi 4-4-2 Juventus kala itu memang membutuhkan bek kanan ofensif seperti Marco Motta.
Sayangnya, sekali lagi pergantian pelatih ke Antonio Conte membuat Marco Motta kembali tersingkir dari tim utama hingga dipinjamkan ke Catania pada paruh kedua musim 2011-12.
Dua musim selanjutnya, nama Marco Motta lebih sering menjadi komoditi transfer karena dua kali dipinjamkan ke Bologna dan Genoa.
Karier berbagai negara
Setelah dilepas Juventus pada musim panas 2014, Marco Motta bergabung ke Watford yang berlaga di Divisi Championship pada awal tahun 2015.
Gagal memperoleh tempat, Marco Motta lalu dilepas pada musim panas 2015 dan kembali memperoleh klub pada awal 2015 yakni klub Divisi Championship, Charlton.
Marco Motta bermain sebanyak 12 kali di musim 2015-16 bersama Charlton.
Kembali dilepas, Marco Motta kemudian bergabung ke klub Spanyol, Almeria pada musim 2016-17.
Marco Motta pun menjadi pemain inti di klub semenjana Spanyol tersebur hingga akhir musim 2017-18.
Marco Motta lalu bergabung ke klub asal Siprus, AC Omonia pada musim 2018-19.
Cedera membuatnya hanya bermain 8 kali di liga dan bermain sebagai bek tengah di beberapa laga.
Setelah tanpa klub sejak Juni 2019, Marco Motta bergabung ke klub asal Indonesia, Persija Jakarta pada awal tahun 2020.
Marco Motta pun menjadi bagian dari skuat Persija Jakarta untuk Liga 1 2020.
Persija Jakarta
Persija Jakarta mendatangkan Marco Motta pada awal Februari 2020 untuk menyambut kompetisi Liga 1.
Ia dipilih karena pengalamannya bermain di kompetisi teratas Liga Italia, Serie A, bersama tim raksasa Juventus dari 2010 hingga 2015.
Suasana kompetisi sepak bola di Jakarta kemudian menarik hati Marco Motta, terutama atmosfer pertandingan kandang Persija.
“Setiap pertandingan ada sekitar 60 hingga 70 ribu penonton yang datang ke stadion,” ujar Motta seperti dilansir dari laman Corriere dello Sport.
“Persija adalah salah satu tim terkenal di Asia, dan tempat ini mengingatkan saya kepada Roma.”
Biodata Singkat Marco Motta
Nama Lengkap: Marco Motta
Tempat/Tanggal Lahir: Merate, Italia/14 Mei 1986
Kebangsaan: Italia Posisi: Bek sayap, bek tengah Tinggi Badan: 186 cm
Kaki Dominan: Kanan
Klub/Nomor Punggung:
Persija Jakarta/47
Karier Sepak Bola:
Atalanta (2004-2005)
Udinese (2005-2009)
Torino (pinjam; 2007-2008)
AS Roma (2009-2010)
Juventus (2010-2015)
Catania (pinjam; 2012)
Bologna (pinjam; 2012-2013)
Genoa (pinjam; 2014)
Watford (2015)
Charlton Athletic (2016)
UD Almeria (2017-2018)
Omonia Nicosia (2018-2019)
(AMINUDDIN )