Inggris Sudah Menyetujui Obat Covid-19, Akankah Mengakhiri Pandemi di Dunia?
Lalu dengan memasuki era pil obat Covid-19, apakah bisa segera mengakhiri pandemi? Berikut penjelasan para pakar yang dirangkum AFP pada Sabtu (6/11/2
Kenapa pil obat Covid-19 ini penting?
Jika kemanjuran obat-obatan ini dikonfirmasi, akan menjadi langkah maju yang besar dalam perjuangan melawan Covid-19.
Obat-obat tersebut akan menjadi kekuatan tambahan setelah vaksin Covid-19, dan pengobatan melalui intravena untuk gejala parah.
Pil obat Covid-19 dapat diresepkan dengan cepat untuk pasien yang kemudian bisa meminumnya di rumah.
Pil molnupiravir Merck dan pil paxlovid Pfizer sejauh ini tidak menunjukkan banyak efek samping, dan memerlukan sekitar 10 dosis selama lima hari.
“Keberhasilan antivirus ini berpotensi menandai era baru dalam kemampuan kita untuk mencegah konsekuensi parah dari infeksi SARS-CoV2,” kata ahli virologi Inggris, Stephen Griffin, kepada Science Media Center.
Apa yang belum diketahui tentang pil obat Covid-19 ini?
Sejauh ini sulit mengevaluasi pil Merck dan pil Pfizer dengan tepat, mengingat kedua perusahaan itu hanya menerbitkan pernyataan dan belum menyediakan data uji klinis mereka.
Spesialis penyakit menular asal Perancis, Karine Lacombe, pada September memperingatkan bahwa jenis pengumuman seperti ini harus disikapi dengan hati-hati sampai penelitiannya bisa ditinjau.
Namun demikian, beberapa elemen menunjukkan bahwa Merck dan Pfizer tidak membuat janji kosong.
Merck dan Pfizer menghentikan uji klinis lebih awal dari yang diharapkan karena hasilnya sangat kuat, dan komite pemantau independen menyetujuinya.
Sementara itu bagi fluvoxamine, data tersedia tetapi bukan tanpa kritik.
Beberapa peneliti mengkritik, para penulis studi jangan hanya terbatas pada frekuensi rawat inap, tetapi juga menilai frekuensi masa tinggal di ruang gawat darurat.
Kapan obat pil Covid-19 dirilis dan berapa banyak?
Pil molnupiravir Merck disetujui di Inggris oleh otoritas kesehatan setempat pada Kamis (4/11/2021), yang memberikan lampu hijau penggunaannya pada pasien berisiko mengalami Covid-19 parah seperti orang tua, orang gemuk, atau penderita diabetes.