WISATA KEPRI

Destinasi Wisata Kepri di Natuna Ini Ternyata Punya Pesan Hidup Mendalam

Destinasi wisata Kepri ini tak hanya terkenal akan keindahan alamnya. Siapa sangka tersimpan cerita yang sarat akan pesan hidup di dalamnya.

TribunBatam.id
Wisata di Pulau Senoa Natuna, Kepri. 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Pulau yang terletak di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri ini punya daya tariknya sendiri.

Ya, kabupaten terdepan di Kepri ini menyimpan banyak tempat wisata alam yang menarik.

Secara geografis Natuna terletak di ujung Utara Indonesia, dan termasuk wilayah perbatasan dengan sejumlah negara tetangga dan masih termasuk wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Salah satu panorama keindahan alam yang dimiliki Natuna adalah Pulau Senoa

Pulau ini termasuk pulau tidak berpenghuni dari 154 pulau lain yang ada di Natuna.

Pulau Senoa memiliki luas sekitar 2,4 km² dan termasuk bagian dari Kecamatan Bunguran Timur.

Baca juga: Kabar Baik, Malaysia Siap Buka Diri untuk Wisatawan Mancanegara Mulai 1 Januari 2022

Baca juga: Budaya Khas Melayu Ini Tak Lekang oleh Zaman, Jadi Daya Tarik Wisata Kepri

Pulau Senoa, salah satu Geosite dalam Geopark Nasional Natuna. Foto diambil beberapa waktu lalu di Pantai Tanjung.
Pulau Senoa, salah satu Geosite dalam Geopark Nasional Natuna. Foto diambil beberapa waktu lalu di Pantai Tanjung. (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Jika dilihat dari bibir Pantai Tanjung yang berada di Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Pulau Senoa tampak menyerupai seorang wanita hamil yang sedang berbaring.

Dari bagian paling kiri pulau, seakan menyerupai kepala. Di sana terdapat lekukan mata, hidung, bibir dan leher.

Lanjut ke bagian tengah, tampak menyerupai bagian dada dan perut, serta bagian paling kanan terlihat berbentuk bagian kaki.

Dengan keindahan yang tersimpan di dalamnya, Pulau Senoa termasuk salah satu geosite yang ada di Geopark Nasional Natuna.

Di balik keindahannya, ternyata Pulau Senoa memiliki cerita tersendiri yang hingga saat ini terus berkembang khususnya bagi warga Natuna yang ada di Pulau Bunguran Besar.

Menurut Suparman (36), seorang warga Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Pulau Senoa memiliki kisah yang cukup pilu.

"Cerita tentang Senoa ini bermacam-macam. Kalau menurut cerita yang disampaikan orang tua, kakek dan nenek saya dulu, Senoa itu dulunya seorang perempuan yang sedang hamil besar namun kikir atau pelit kepada tetangganya," kata Suparman saat dijumpai TribunBatam.id di warungnya, bibir Pantai Tanjung beberapa waktu lalu.

Baca juga: Batam Tak Melulu Kota Industri, Berikut Objek Wisata Kepri di Kecamatan Sekupang

Baca juga: Pengurus Dilantik, Genpi Diminta Bikin Wisata Lingga Jadi Trending Topic

Menurutnya, di balik kisah yang beredar di masyarakat Natuna itu, terukir gambaran nasihat kehidupan yang cukup jelas.

Ia melanjutkan ceritanya tentang Pulau Senoa. Dahulu kala di Pulau Bunguran Besar terdapat sepasang suami istri yang hidup tidak jauh dari bibir pantai.

Si suami adalah seorang nelayan sedangkan sang istri hanya disibukkan dengan pekerjaan rumah.

"Mereka hidup bertetangga, namun istrinya itu termasuk orang yang pelit kepada tetangganya. Bahkan saking pelitnya si istri nelayan ini ketika tetangganya meminjam tampis atau tampah (alat membersihkan beras) ia tidak pernah meminjamkannya," kata Suparman.

Wanita kikir nan pelit ini lupa kalau suatu saat akan butuh bantuan tetangganya.

Hingga suatu saat si istri nelayan tersebut sedang hamil besar. Detik-detik melahirkan segera tiba. Saat itu suaminya pergi melaut untuk mencari nafkah.

"Setelah si suami ini pulang ke rumah, ia mendapati istrinya sedang sakit karena hendak melahirkan, lalu mereka berdua meminta bantuan kepada tetangganya untuk membantu proses persalinan. Karena istrinya ini orang yang pelit alias tidak pernah membantu tetangganya yang membutuhkan bantuan, akhirnya dia menuai hasil perbuatannya sendiri," ujarnya.

Tidak ada seorang pun yang mau membantu proses persalinannya.

Hingga pasangan suami istri itu memutuskan untuk pergi mencari bantuan orang lain dengan menyeberangi lautan.

"Tapi ketika mereka mau pergi, semua barang-barang miliknya turut dibawa sehingga sampan yang dikendarai itu sarat akan muatan. Saat di perjalanan, sampan mereka tenggelam dan si istri berakhir dengan menjadi sebuah pulau yang saat ini dinamakan Pulau Senoa.

Baca juga: Objek Wisata Lingga Ini Sarat Nilai Sejarah, Pilihan Destinasi Wisata Kepri

Baca juga: Pulau Ini Tak Hanya Destinasi Wisata Kepri, Tapi Juga Lokasi Konservasi Penyu

Sedangkan si suami tidak tahu hilang entah kemana," jelas Suparman.

Ia melanjutkan, di balik kisah Pulau Senoa ini ada pesan moral yang bisa dipetik.

Kita hidup bertetangga harus rukun dan saling membantu. Seperti pepatah orang bijak, 'apa yang ditanam, maka itu yang dituai'.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri Buralimar sebelumnya optimistis geliat pariwisata di Kepri perlahan namun pasti bangkit dari pandemi covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini Buralimar berharap Kepulauan Riau yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing bisa disambut dengan baik.

Ia juga berharap di tahun 2022 di awal Januari mendatang tidak ada lagi antigen maupun PCR.

Meski demikian, pemberian vaksinasi corona secara penuh wajib dilakukan untu menjamin imun tubuh.

Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Kepri, Pulau Pangeran Anambas Catat Prestasi Level Nasional

Baca juga: Pemandian Air Terjun Batu Ampar Jadi Destinasi Wisata Kepri

Berdasarkan data hasil dari Pemko Batam sudah 70,1 persen tingkat kekebalan masyarakat Batam.

Tempat atau destinasi wisata setidaknya masyarakat disekitar lokasi sudah divaksin seluruhnya.

Seperti di Lagoi sudah 2000 ribu masyarakat nya yang divaksin, kemudian Nongsa sekitar 3000 yang divaksin.

"Kami berharap semoga keadaan ini segera pulih, minimal travel agent. Apalagi saat ini perkembangan Covid-19 kita belum terlalu stabil, namun di bulan Desember kita siap bagi teman-teman yang menyediakan paket - paket sudah bisa segera dipersiapkan. Saat ini juga antigen sudah turun ya harganya, lalu PCR juga sudah cukup terjangkau harganya," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved