BATAM TERKINI

KISAH Wanita Asal Lombok Jadi Korban Trafficking di Batam : Seperti Mau Mati, Saya Ingat Anak

Nurhayati, wanita asal Lombok mengaku tak tahu menahu jika dirinya akan menjadi korban perdagangan manusia dan akan diselundupkan ke Malaysia.

Penulis: Eko Setiawan |
ISTIMEWA
Satpolairud Polresta Barelang Batam berhasil menyelamatkan delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak diselundupkan ke Malaysia melalui perairan Belakangpadang, Kamis (18/11/2021) malam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Satpolairud Polresta Barelang Batam berhasil menyelamatkan delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak diselundupkan ke Malaysia melalui perairan Belakangpadang, Kamis (18/11/2021) malam.

Seluruh PMI tersebut dipastikan ilegal karena mereka tidak memiliki dokumen perjalanan apapun saat ditangkap, termasuk paspor.

Dari delapan korban tersebut, tujuh adalah wanita dan seorang pria.

Mereka dijanjikan akan dipekerjakan di restoran dan asisten rumah tangga di negeri seberang.

Dua orang yang hendak bekerja di restoran bahkan sudah membayar sejumlah uang kepada “kaki” agen yang beralamat di Surabaya itu.

Kasat Polairud Polresta Barelang AKP Syaiful Badawi mengatakan, kejahatan perdagangan orang ini terbongkar setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.

Polisi kemudian membentuk tim dan melakukan pengintaian.

Setelah melihat kapal boat yang dicurigai, sekitar pukul 20.30 WIB, tim patroli Satpolairud kemudian mengejar kapal itu.

Tekong berinisial RM (18) sempat mencoba kabur, namun terdesak.

Ia pun terpaksa mengandaskan kapal ke hutan bakau di Pulau Buaya setelah ditabrak oleh kapal patroli polisi.

Baca juga: Tekong TKI Kandaskan Kapal Lalu Kabur, Satpolair Batam Gagalkan Penyelundupan PMI ke Malaysia

Baca juga: NYARIS Kering, Tanaman Hias di Bawah Flyover Laluan Madani Batam Kondisinya Mengenaskan

Tim Patroli Polairud Polresta Barelang kemudian membawa semua korban dan pelaku ke Kantor Polairud yang ada di kawasan Batuampar Kota Batam.

Sementara RM yang meloncat setelah kapalnya kandas, menghilang di kegelapan malam. Namun polisi sudah mendapatkan data tekong tersebut dan kemudian ditangkap di Belakangpadang, keesokan harinya.

Para PMI yang menjadi korban terdiri atas tujuh wanita dan satu pria.

Mereka adalah Nurhayati, Siti Hajah, Fatimah, Dwi Wahyuni, Maya Apriyanti, Marfuahtum Muthoaroh, Kuncoro Rini Maruti. Sedangkan pria bernama Eko Purwoko.

Nurhayati ketika ditemui Tribun mengaku tidak tahu-menahu kalau dirinya akan menjadi korban perdagangan manusia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved