Warga Batam Ini Belasan Tahun Rindukan Suplai Air Bersih 24 Jam

Indra, Ketua RW 15 Kelurahan Sei Pelunggut Sagulung Batam sebut, sudah belasan tahun suplai air bersih tak mengalir lancar di tempat tinggalnya

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
Warga Batam Ini Belasan Tahun Rindukan Suplai Air Bersih 24 Jam. Foto Ketua Rw 15 Kaveling Kamboja di Kelurahan Sei Pelunggut, Sagulung Batam, Indra dan rekannya. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketersediaan air bersih masih menjadi persoalan warga Batam.

Bahkan ada penduduk yang sudah bertahun-tahun tinggal di suatu wilayah di Batam, namun belum juga dapat menikmati suplai air bersih selama 24 jam.

Di antara wilayah itu yakni di Kaveling Kamboja, tepatnya di Rw 15, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung.

"Sering kami alami 24 jam air tidak mengalir. Kalaupun mengalir paling satu jam, yakni pukul 02.00 WIB sampai pukul 03.30 WIB," kata Indra, Ketua Rw 15, Sabtu (11/12/2021).

Ia melanjutkan, Kaveling Kamboja sudah dihuni penduduk kurang lebih belasan tahun lamanya. Namun sampai saat ini warga belum pernah menikmati layanan air seperti masyarakat Batam pada umumnya.

"Setiap hari kita berjuang untuk mendapatkan air. Sedihnya kita harus begadang setiap malam. Menunggu kapan air jalan. Minimal ada untuk cuci muka," kata Indra.

Persoalan yang dirasakan masyarakat Kaveling Kamboja, sudah beberapa kali disampaikan kepada pengelola air di Batam. Namun sampai saat ini belum ada solusi yang didapatkan masyarakat.

Baca juga: SPAM Batam Umumkan Ganguan Suplai Air Bersih Disejumlah Kawasan Perumahan di Batam

Baca juga: Penantian Panjang Warga Marok Kecil Dapatkan Air Bersih

Kaveling Kamboja tepatnya di Rw 15, berada di ujung pipa saluran. Hal tersebut yang selalu jadi jawaban dari pengelola air di Batam, dan membuat suplai air terganggu.

"Ya setiap kali kita adukan, alasan mereka kita berada di ujung saluran," katanya.

Padahal saat ini kata Indra, untuk Rw 15, saat ini sudah padat penduduk.

"Sedih juga. Sering kali warga tidak mandi sebelum berangkat kerja. Habis air tidak ada. Kalau ada air pun di rumah, lebih diutamakan untuk masak," sambung Indra.

Untuk keperluan sehari-hari lanjutnya, mereka biasanya membeli air dari luar.

"Kalau gak minta air dari tetangga. Ya seperti itulah," kata Indra.

Ia melanjutkan, saat ini jumlah warga di Rw 15 Kelurahan Sei Pelunggut lebih dari 1.000 kepala keluarga.

"Pokoknya sudah padatlah. Ini juga yang membuat suplai air semakin parah, karena sudah berada di ujung pipa, pemakaian juga cukup banyak. Ya kita berharap pengelola air di Batam, bisa lebih bekerja keras agar masyarakat bisa menikmati layanan air," harap Indra.

Sementara itu mengenai keluhan warga, Corporate Communication PT Moya SPAM Batam, Ratri Mustika, yang dikonfirmasi TribunBatam.id belum memberikan komentarnya.

Pesan melalui saluran whatsApp yang dikirimkan Tribunbatam.id belum mendapat jawaban. (tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved